(18) STIGMA

1.7K 244 18
                                    

Vegas memutuskan untuk menginap di kota, Pak Gun datang bersama Kinn. Membuatnya terpaksa menghabiskan malam dengan Kinn dan Pak Gun di bar kota. Membicarakan soal pekerjannya di desa. Tidak lupa Pak Gun menyinggung perihal anaknya, dan Kinn hanya tertawa mendengar bagaimana Pak Gun memuji Pansa di depan Vegas yang terlihat cuek.

Selama perjalanan menuju desa, Vegas menguap, dia berhenti di depan kantor polisi. Membuat Pol dan Big keluar dan langsung memberikan hormat.

"Lelah Pak?"

"Pakai tanya." Balas Vegas sembari membuka bagasi. Big terkekeh mendengar jawaban Vegas untuk Pol. "Aku taruh sini saja ya titipan kalian, langsung mau pulang. Ngantuk."

"Siap! Terima kasih Pak."

Vegas berdiri bersandar pada mobil dengan mata hampir tertutup menunggu Pol dan Big membawa barang-barang mereka ke dalam kantor. Keduanya jarang meminta izin untuk ke kota karena merasa keperluan masih bisa dibeli di desa Ban Rai meski dengan harga cukup mahal.

Dan Vegas adalah tipe yang tidak bisa diam di tempat. Jadi, dia akan bersemangat pergi dari tempat membosankan ini.

Vegas melajukan kendaraannya menuju tempat tinggalnya, dengan mata terus hampir tertutup. Bahkan saat sampai di rumah, dia tidak berganti pakaian lebih dulu, langsung menuju kamar dan tidur.

Sekitar hampir lima jam Vegas tertidur, dia bangun pukul delapan malam. Mengerjapkan mata karena akhirnya dapat tertidur puas, Vegas tersentak kaget, melihat seseorang berjongkok dengan wajah tepat di depannya.

"Astaga Pete!" Vegas mengusap wajahnya. Pete hanya tersenyum. "Kamu di sini?"

Pete mengangguk.

"Ah, apa aku lupa menutup pintunya?" Tanya Vegas pada diri sendiri, tapi Pete menunjuk ke arah belakang. "Kamu lewat pintu belakang?"

Pete mengangguk lagi.

"Oh, mungkin aku lupa kunci." Vegas mendudukkan diri. "Kenapa ke sini?"

Pete menepuk ranjangnya. "Tidur."

"Kamu mau tidur di sini lagi?"

Pete mengangguk dengan raut wajah terlihat senang.

Berbicara dengan Pete harus pintar menafsirkan artinya sendiri, karena Pete hanya mau memberikan sepatah dua patah kata. Vegas mengangguk mengerti. Dia berjalan menuju lemari untuk mengambil baju bersih, dia perlu membersihkan diri. Dia bahkan belum mengganti pakaiannya setelah pulang dari kota tadi.

"Sudah makan?" Tanyanya di ambang pintu.

"Su-sudah."

"Kalau gitu aku mandi dulu," Pete mengangguk memperhatikan Vegas yang berjalan keluar kamar.

Setelah membersihkan diri, Vegas sempatkan untuk makan malam sendirian lalu kembali masuk ke dalam kamar. Pete terlihat masih di posisi yang sama seperti saat ia meninggalkannya.

Berjongkok memeluk lutut di sisi ranjangnya.

"Kenapa masih di situ? Kenapa belum tidur?"

Pete terlihat menggeleng. Vegas naik ke atas ranjang dan menepuk tempat kosong di sebelahnya.

"Berbaringlah." Ucap Vegas.

STIGMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang