04

1.4K 94 8
                                    

"Tidak mungkin kan kalau aku...."

"Ah tidak tidak, aku memang seperti ini kalau dengan orang yang kurang dekat. Tapi...."

"Ah moreugettda." Jungkook mengacak rambutnya yang sedetik kemudian ia rapikan lagi setelah itu pergi keluar dari dalam toilet.

*****

Sepulang sekolah, Jungkook tidak ikut pulang bersama teman temannya, ia masih duduk di kelas dan mengerjakan tugasnya. Memang sengaja ia ingin menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu di sekolah, karena jika di rumah terkadang ia suka malas mengerjakannya.

Seokjin yang kebetulan baru saja selesai mengajar sedang berjalan di koridor, saat akan melewati kelas murid favoritnya alias Jungkook, entah kenapa ia merasa ingin melihat ke dalam kelas itu.

Dan disini lah ia sekarang, berdiri di ambang pintu dan melihat ternyata Jungkook masih ada di dalam kelas. Seokjin tersenyum simpul, ia pun berniat untuk menghampiri Jungkook.

"Belum pulang?" Tanyanya saat sudah berdiri di samping Jungkook.

"Ah Seokjin ssaem, belum ssaem saya ingin menyelesaikan tugas terlebih dahulu." Jawab Jungkook, lagi lagi ia merasa gugup dan jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya.

"Oh, mau ssaem temani?" Tawar Seokjin.

"Tidak perlu ssaem." Tolak Jungkook, mana mungkin ia membiarkan gurunya menemaninya sampai ia menyelesaikan tugasnya bukan?

"Ssaem tidak menerima penolakan." Balas Seokjin yang sudah duduk di kursi yang berada di samping Jungkook dengan tubuh yang menghadap ke samping.

"Bukankah tadi bertanya, tapi saat aku tolak tidak menerima penolakan." Gumam Jungkook yang tentu saja di dengar oleh Seokjin.

Seokjin terkekeh lalu membalas gumaman Jungkook, "Maaf seharusnya tadi ssaem tidak perlu bertanya ya? Haha."

Mata Jungkook membulat, "A-apa ssaem mendengar u-capan saya tadi?" Ucapnya dengan terbata bata.

"Tentu saja, ssaem mendengarnya dengan sangat jelas."

Sungguh memalukan, Jungkook tidak menyangka gurunya itu mendengar gumamannya, ia pun menjadi salah tingkah dan pipinya memerah karena malu.

"Mulai deh salah tingkah lagi, kamu itu sangat lucu ya." Seokjin mengusak rambut Jungkook.

'Ah ssaem tolong berhentilah.' Ucap Jungkook dalam hati.

"Sudah, kerjakan lagi tugasnya agar cepat selesai, ssaem akan menemanimu."

Tanpa membalas ucapan Seokjin terlebih dahulu, Jungkook langsung memfokuskan dirinya lagi pada tugasnya.

Jika Jungkook fokus mengerjakan tugasnya, maka Seokjin fokus menatap wajah Jungkook yang menurutnya sangat imut, bahkan ia berpikir jika Jungkook ini bukan anak SMA melainkan anak SD, ah tidak, mungkin anak TK.

Waktu terus berlalu, Jungkook sudah hampir selesai mengerjakan tugasnya, itu pun berkat sedikit bantuan dari Seokjin, guru bahasa Inggrisnya.

Beberapa kali Jungkook memang terlihat kesulitan saat mengerjakan tugasnya, dan Seokjin tentu saja sadar akan hal itu, maka dari itu ia menawarkan bantuan padanya. Jungkook sebenarnya sempat menolak bantuannya, namun sama seperti tadi Seokjin selalu mengatakan 'Ssaem tidak menerima penolakan', akhirnya Jungkook menerima tawaran Seokjin untuk membantunya.

Jujur saja, sebenarnya Jungkook dalam hati merasa bersyukur, karena berkat bantuan gurunya itu ia jadi lebih cepat mengerjakan tugasnya. Selain pintar bahasa Inggris, Seokjin juga pintar dalam mata pelajaran yang lain, maka dari itu ia bisa membantu Jungkook dengan mudah.

I'm Sorry Sir, I Love You [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang