S2 : 04

850 72 11
                                    

"Tidurlah dengan nyenyak, aku akan memelukmu sepanjang malam seperti kemarin." Ujarnya sambil tersenyum, setelah itu tak lama kemudian ia pun ikut terlelap.

Tanpa sadar, Jungkook pun tersenyum tipis dan semakin mengeratkan pelukannya, wajahnya ia benamkan pada dada Seokjin seperti biasanya.



*****



Esok harinya, Jungkook yang bangun terlebih dahulu. Ia membuka matanya perlahan dan hal pertama yang ia lihat adalah wajah tampan kekasihnya yang masih terlelap.

Jungkook tersenyum, tangannya mengelus wajah Seokjin yang menurutnya sangat sangat tampan.

"Bagaimana bisa ada orang se-tampan ini? Bahkan saat tidur pun terlihat sangat tampan." Gumam Jungkook mengangumi wajah kekasihnya.

"Ah aku selalu tergoda dengan bibirmu yang memabukkan ini." Gumamnya lagi dengan ibu jari yang mengusap bibir Seokjin.

Seokjin terlihat menyeringai, tanpa diduga tiba tiba ia bangkit lalu mengukung kekasihnya. Jungkook terkejut, pipinya memerah karena malu.

"Bibirku memabukkan, hm?"

"I-itu...a-aku hanya...umm...bercan-hmmpt."

Seokjin membungkam Jungkook dengan bibirnya yang katanya memabukkan itu, ia mencium dan melumat bibir Jungkook dengan lembut.

"Morning baby." Ucap Seokjin setelah melepas ciuman singkatnya.

"M-morning, daddy." Balas Jungkook dengan pipi yang merah.

"Aku selalu suka ketika pipimu menjadi merah seperti ini. Menggemaskan." Ujar Seokjin sambil tersenyum dan mencubit pipi kiri kekasihnya yang menggemaskan.

Jungkook jadi malu, ia mulai salah tingkah lagi di bawah kungkungan Seokjin, "Umm...a-aku harus...ke...toilet." Ucapnya dengan gugup.

Seokjin tersenyum, ia menebak jika kekasihnya itu berkata ingin ke toilet hanya alasan agar bisa menghindarinya karena malu.

"Ingin menghindariku, hm?"

"Ti-tidak, aku benar benar...harus ke toilet."

"Mau langsung mandi juga?"

"I-iya."

"Mandi bersama ya?"

Dengan cepat Jungkook menggeleng gelengkan kepalanya, mana mungkin ia akan mengizinkan untuk mandi bersama dengan kekasihnya itu, bisa bisa saat mandi nanti wajahnya benar benar berubah menjadi sangat merah karena malu.

"Baiklah, kali ini mungkin tidak, tapi suatu saat nanti aku pastikan kita akan mandi bersama." Ucap Seokjin dengan sebuah seringai di wajah tampannya, kemudian ia beranjak dan pergi keluar dari kamar Jungkook.

Sedangkan Jungkook terdiam masih dengan posisi berbaring di atas kasur, entah kenapa ia memikirkan perkataan kekasihnya.

"Apa dia serius mengatakannya?" Gumamnya.

"Ah molla." Jungkook pun beranjak dari kasurnya lalu masuk ke dalam kamar mandi yang ada di kamarnya.

Setelah selesai membersihkan diri alias mandi, Jungkook keluar dari kamarnya dan ia melihat kekasihnya itu sedang berdiri di depan kompor di dapurnya. Jungkook pun menghampirinya lalu memeluknya dari belakang. Seokjin sedikit terkejut, namun sedetik kemudian ia tersenyum.

"Sudah selesai mandinya?" Tanya Seokjin dengan lembut.

"Mmm, apa yang kamu masak?" Jawab dan tanya Jungkook.

"Kimchi-jjigae." Jawab Seokjin.

"Ah kimchi-jjigae. Apa masih lama?"

"Tidak, sebentar lagi juga sudah bisa kita makan, kamu duduk saja di meja makan, ok?"

I'm Sorry Sir, I Love You [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang