Bonus

1.4K 77 5
                                    

2 bulan kemudian.

Saat ini, kelas 12-1 sedang belajar bahasa Inggris, dan Seokjin memberi mereka sebuah tes untuk mengetahui sampai mana murid murid kelas itu mengerti pembelajarannya.

Seokjin mengawasinya dengan sangat ketat, dari awal tes itu dimulai ia tidak pernah duduk sedetikpun, selalu berjalan ke setiap meja para murid.

Saat melewati meja Jungkook, ia diam sebentar untuk melihat lembar tes kekasihnya itu, ia tersenyum saat melihat bahwa kekasih imutnya itu sudah mengisi lebih banyak dari yang lainnya.

"Bagus, sejauh ini kamu yang paling banyak sudah mengisi." Pujinya sambil menepuk pelan pundak Jungkook beberapa kali.

"Terima kasih ssaem." Balas Jungkook sambil tersenyum.

Tangan Seokjin rasanya tak tahan ingin mengelus dan mencubit pipi gembil Jungkook, namun ia tahu situasi, alhasil ia pun menahannya.

'Diam kau tangan, ingat ini sedang pembelajaran.' Batinnya memperingatkan diri.

Seokjin pun kembali berjalan mengelilingi kelas, selama mengawasi ia selalu saja mendapat pertanyaan dari muridnya tentang tes itu, dan tentu saja ia mengabaikannya dan tidak menjawabnya.

"Kejam sekali Seokjin ssaem."

Beberapa kali kalimat itu terdengar dari para murid, Seokjin hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya mendengar ocehan para muridnya.

"Jika ada yang sudah selesai mengerjakannya, bisa kumpulkan ke depan."

Dengan segera Jungkook pun bangkit dan menghampiri kekasihnya alias Seokjin yang sudah duduk di kursinya.

"Ini saya sudah selesai, daddy." Ucapnya dengan memelankan kata 'daddy'.

"Ok good, baby." Balas Seokjin dan memelankan kata 'baby'.

Setelah itu keduanya saling tersenyum manis satu sama lain.

"Karena kamu sudah selesai, tolong bantu ssaem mengawasi mereka ya."

"Baik ssaem."

"Kalau terlihat ada yang menyontek langsung panggil saja, arasseo?"

"Algesseumnida seonsaengnim."

Jungkook pun berdiri di samping Seokjin yang sedang duduk dan mengawasi teman temannya dengan teliti, ia pun melihat Jimin yang terlihat kesulitan.

'Jimin-a phaiting!' Batinnya.

Seokjin memerhatikan sekitar dan ternyata para muridnya masih sedang sangat fokus pada soal tes, 'Bagus, mereka sedang fokus.'

Tangan nakalnya bergerak, ia menghadap kekasihnya dan menaruh tangannya pada bokongnya. Awalnya hanya menaruh saja, namun lama kelamaan tangannya itu mulai mengelus dan beberapa kali meremasnya pelan.

"Daddy, stop it." Bisik Jungkook, namun tidak di dengar oleh Seokjin.

Jungkook mencengkeram lengan Seokjin, "Stop it." Ucapnya datar, tetapi Seokjin masih tidak berhenti juga.

"STOP IT!!" Teriak Jungkook yang membuat teman temannya terkejut.

"Ah maaf." Ucapnya, teman temannya pun kembali mengisi soal. Jungkook menoleh dan menatap tajam pada kekasihnya.

Seokjin tersenyum, "Sorry." Ujarnya sambil menepuk nepuk bokong Jungkook.

Jungkook tidak menjawab, ia kembali fokus mengawasi teman temannya. Satu persatu mereka mulai mengumpulkan hasil tes mereka pada Jungkook, dan Jungkook menyerahkannya pada Seokjin, setelah menyerahkan semuanya Jungkook duduk kembali di kursinya.

I'm Sorry Sir, I Love You [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang