07

1.3K 92 2
                                    

"Wah daebak, ini pertama kalinya hyung jatuh cinta." Kagumnya, karena Seokjin memang belum pernah memiliki kekasih, lebih tepatnya ia belum merasakan jatuh cinta pada orang lain, maka dari itu ia masih tidak paham dengan perasaannya.

"Tapi hyung tidak yakin Taehyung-a."

"Coba ceritakan, bagaimana perasaan hyung kalau sedang bersama dia?" Taehyung siap mendengarkan curhatan sang kakak.

*****


"Ya seperti katamu tadi, saat bersamanya hyung selalu berdebar debar, rasanya hyung selalu ingin bersamanya, hyung juga selalu memikirkannya dan selalu ingin tersenyum saat memikirkannya. Pokoknya semua yang tadi kamu katakan sedang hyung alami akhir akhir ini setelah kenal dengannya."

"Chukhahae hyung, akhirnya kau jatuh cinta juga pada seseorang." Taehyung memberi selamat pada kakaknya karena akhirnya kakaknya itu jatuh cinta pada seseorang.

"Kenapa kau malah memberi selamat?"

"Lalu aku harus memberi ucapan apa? Bukankah aku harus menyelamati hyung yang akhirnya bisa jatuh cinta?" Taehyung bingung dengan pertanyaan kakaknya.

"Tidak, hyung tidak mungkin jatuh cinta padanya."

Taehyung terdiam, ia benar benar tidak mengerti dengan kakak satu satunya ini.

"Lalu kalau bukan jatuh cinta apa?"

"Mungkin hyung hanya tertarik saja padanya." Jawab Seokjin dengan pandangan kosong.

Taehyung menghela napas, "Hyung percayalah padaku, hyung itu sedang jatuh cinta."

"Tidak Taehyung-a, hyung yakin tidak."

"Tapi yang hyung katakan tadi itu jelas tanda tanda hyung sedang jatuh cinta!" Taehyung mulai emosi pada Seokjin, ia sedikit meninggikan suaranya.

"Hyung bilang tidak ya tidak! Kenapa kau jadi emosi?!"

"Jelas jelas hyung ini mencintainya, kenapa menyanggahnya terus?"

"Karena hyung tidak mencintainya, hyung hanya tertarik saja padanya, tidak mungkin hyung mencintainya." Seokjin masih tetap menyanggah jika ia tidak jatuh cinta pada muridnya itu, sungguh keras kepala sekali.

"Sekarang aku tanya, apa yang membuat hyung tertarik padanya? Apa yang menarik dari dia?"

"Dia lucu, menggemaskan, pintar bahasa Inggris, tentu saja dalam pelajaran lain juga dia pintar. Dia juga baik hati, pendiam dan sedikit pemalu."

Seokjin menjelaskannya dengan mata yang berbinar dan dengan senyuman di bibirnya, Taehyung sadar akan hal itu.

"Lihatlah, mata hyung berbinar, dan bibir hyung tersenyum saat menceritakannya, sudah jelas hyung menyukainya."

"Hyung memang menyukainya, sebagai seorang siswa."

"Tidak, hyung menyukainya sebagai perempuan."

"Dia laki laki."

Seketika Taehyung terdiam mendengar ucapannya, "Laki laki?" Tanyanya memastikan.

"Iya, maka dari itu hyung tidak mungkin menyukainya apalagi mencintainya, hyung normal."

"Hyung, itu mungkin saja, selama ini hyung belum pernah mencintai seseorang, jadi hyung tidak akan tahu hyung sebenarnya menyukai perempuan atau laki laki."

"Memang hyung belum pernah menyukai seseorang, tapi hyung yakin hyung normal."

"Tapi hyung benar benar menyukainya, aku yakin itu."

"Tidak, pokoknya hyung tidak mungkin menyukainya."

"Terserah hyung saja, sudahlah aku mau lanjut mengerjakan tugas."

I'm Sorry Sir, I Love You [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang