"Ss-ssaem." Panggilnya dengan gugup.
"Yes baby?" Sahut Seokjin dengan wajah yang berdekatan dengan wajah Jungkook.
"Se-sepertinya ss-ssaem harus segera pu-pulang." Ucap Jungkook terbata bata karena gugup.
"Baiklah. Tapi, sebelum pulang, bolehkah ssaem mencium pipimu yang chubby ini satu kali?"
*****
Jungkook membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang gurunya itu katakan."A-apa?"
"Ah tidak tidak, lupakan saja." Ucap Seokjin cepat, sungguh ia sendiri tidak tahu mengapa dirinya bisa mengatakan hal seperti itu pada muridnya.
Dengan cepat Seokjin menjauhkan tubuhnya dari Jungkook, ia berdiri lalu berpamitan untuk pulang.
"Umm kalau begitu, ssaem pulang dulu ya. Umm selamat malam, semoga...tidurmu nyenyak dan...bermimpi indah." Setelah itu Seokjin berjalan cepat keluar dari apartemen.
Sementara itu Jungkook masih terdiam, jantungnya benar benar berdegup sangat kencang, ia masih memikirkan perkataan gurunya tadi.
"A-apa maksudnya itu? Kenapa Seokjin ssaem ingin mencium pipiku?"
Di sisi lain, Seokjin masih berada di lingkungan apartemen Jungkook, ia sudah berada di dalam mobil namun belum ingin melajukan mobilnya, ia masih memikirkan perkataannya tadi.
"What's wrong with you Kim Seokjin? Bagaimana bisa kau mengatakan hal seperti itu pada muridmu eoh? Dan kenapa aku ingin menciumnya?" Tanyanya pada diri sendiri.
"Ada apa sebenarnya denganku? Kenapa aku seperti ini? Aarrgghh." Seokjin mengacak rambutnya frustasi.
"Tidak mungkin kalau aku menyukainya atau bahkan mencintainya bukan? Haha haha, gila kamu kalau sampai mencintainya, haha."
"Kim Seokjin! Kau tidak boleh menyukai muridmu sendiri, lagipula kau ini straight dan dirimu ini terlalu tua untuknya." Setelah mengatakan itu Seokjin terdiam melamun lagi, pandangannya kosong namun pikirannya sangat penuh.
"Lalu apa maksud perkataannya? Kenapa dia selalu gugup saat denganku? Apa mungkin dia menyukaiku?"
"Hya, apa alasannya menyukaiku, eoh? Mungkin dia memang seperti itu kalau dengan guru, jangan terlalu kepedean Kim Seokjin, lagipula dia pasti normal alias menyukai perempuan."
Tak mau lebih lama melamun, Seokjin pun menyalakan mesin mobilnya lalu pergi meninggalkan apartemen Jungkook.
•••••
Jungkook hari ini mendapat mata pelajaran olahraga, kini ia sedang berada di lapangan bersama teman sekelasnya.
"Kemarin pulang jam berapa?" Tanya Jimin yang berdiri di sampingnya.
"Sekitar jam tujuh malam." Jawab Jungkook.
Tak lama setelah itu, guru olahraga mereka pun datang menghampiri mereka.
"Maaf ssaem terlambat, tadi ada sedikit urusan." Ucap guru tersebut.
"Ne, ssaem." Jawab semua muridnya.
"Baiklah, kita mulai pemanasan terlebih dahulu, di pimpin oleh Jeon Jungkook."
Dengan segera Jungkook pun maju ke depan, ia menyuruh teman temannya untuk merapikan barisan setelah itu ia memulai pemanasan.
Sementara itu, Seokjin saat ini tidak ada pembelajaran, ia akan mengajar mulai beberapa jam lagi hingga kini ia merasa bosan duduk di ruangannya. Tiba tiba nama murid favoritnya alias Jungkook muncul dalam pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry Sir, I Love You [JinKook]
أدب الهواة[Completed] [2 season] Jeon Jung Kook, seorang siswa yang pintar, baik hati, dan multitalent dari JinHit High School. Mata pelajaran favoritnya adalah Bahasa Inggris. Jungkook selalu mendapat nilai tertinggi di kelasnya dalam mata pelajaran Bahasa I...