"Geurae mari kita berusaha sebaik baiknya."
"Phaiting!"
"Phaiting!"
"Itu saja yang ingin aku bicarakan, selamat malam hyung."
"Selamat malam juga, mimpi indah."
Dengan itu panggilan pun berakhir.
*****
Esok harinya, Jungkook mendatangi Seokjin di ruangannya untuk membahas perlombaan.Tok
Tok"Masuklah."
Jungkook pun masuk ke dalam setelah mendapat izin dari sang pemilik ruangan.
"Hyungie~" Panggilnya dengan gembira.
"Eoh wae, sepertinya kamu sangat bahagia, apakah terjadi sesuatu?" Tanya Seokjin penasaran apa yang membuat muridnya itu sangat bahagia.
"Hyung tahu, hyungku katanya akan membelikan aku banyak mainan kalau aku menang perlombaan ini." Jawabnya dengan bersemangat.
"Jadi kamu senang karena akan di belikan mainan kalau kamu menang perlombaan?"
"Iya hyung, hyungku belum pernah mau membelikanku mainan, dia sangat pelit huh." Adunya pada Seokjin dengan bibir yang mengerucut.
"Benarkah? Hyungmu tidak pernah mau membelikanmu mainan? Wah jahat sekali dia, kalau saja kamu jadi adik hyung, hyung pasti sudah membelikanmu banyak mainan." Seokjin bangkit dari kursinya lalu ia mendekati Jungkook.
"Kalau begitu angkat aku jadi adikmu hyung, hihi." Ucap Jungkook dengan diakhiri cengirannya yang menampakkan gigi kelincinya.
"Tidak mau, hyung tidak mau murid hyung jadi adik hyung."
"Kenapa begitu?"
"Tidak apa apa, sudahlah ayo kita bahas perlombaan itu." Tanpa basa basi lagi Seokjin menarik Jungkook untuk duduk di sofa.
"Apa kamu sudah menentukan tema pidatomu nanti?" Tanya Seokjin.
"Belum hyung, tapi aku ingin berpidato tentang Love Yourself, mencintai diri sendiri begitu hyung."
"Kenapa ingin berpidato tentang itu?"
"Hyung tahu kan anak muda sekarang banyak yang tidak mencintai diri mereka sendiri, mereka sering merasa iri dengan apa yang dimiliki orang lain. Contohnya dalam hal wajah, atau berat badan, banyak sekali dari mereka yang tidak menerima apa yang sudah menjadi takdir mereka, dengan itu mereka membenci diri mereka sendiri. Nah aku ingin menjelaskan bahwa kita itu harus mensyukuri apa yang ada dalam diri kita, termasuk kekurangan kita pun harus kita terima karena itulah takdir kita."
"Aku ingin menyampaikan bahwa kita semua sempurna di mata diri kita sendiri, aku juga ingin mengatakan kepada banyak orang bahwa kita tidak perlu mendengarkan apa kata orang lain. Jadilah diri sendiri, terima semua kekuranganmu dalam hal apapun itu, jangan pernah malu dengan semua kekuranganmu, love yourself and be yourself."
Seokjin terdiam mendengar penjelasan alasan muridnya itu memilih untuk membahas tentang love yoursel dalam pidatonya nanti, ia sungguh terharu sekaligus kagum dengan penjelasan itu.
"Bagus sekali, hyung setuju pidatomu tentang itu, sangat setuju." Ujar Seokjin sembari tersenyum.
"Benarkah? Apa akan menarik?" Jungkook merasa sedikit ragu untuk menggunakan tema itu, ia khawatir jika pidatonya nanti tidak akan menarik dan tidak masuk sebagai kandidat pemenang.
"Tentu saja menarik, jarang sekali ada orang berpidato tentang itu."
"Baiklah, kalau begitu aku ingin bertanya, apa hyung mencintai diri hyung?" Tanya Jungkook sambil menatap Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry Sir, I Love You [JinKook]
Fiksi Penggemar[Completed] [2 season] Jeon Jung Kook, seorang siswa yang pintar, baik hati, dan multitalent dari JinHit High School. Mata pelajaran favoritnya adalah Bahasa Inggris. Jungkook selalu mendapat nilai tertinggi di kelasnya dalam mata pelajaran Bahasa I...