I'm Sorry Sir, I Love You [JinKook]

11

"Peserta dengan nomor urut tiga puluh tujuh atas nama Jeon Jungkook dari sekolah JinHit High School, harap maju ke depan."

"Sudah dipanggil, jangan terlalu gugup, semangat!" Seokjin memberikan ucapan semangat agar muridnya itu tidak terlalu gugup.

"Jeon Jungkook, phaiting!" Jungkook juga ikut menyamangati dirinya sendiri.

*****

Jungkook merapikan sedikit seragamnya lalu ia pun berjalan ke bagian depan aula itu sambil membawa teks pidatonya.

"Baik Jungkook haksaeng, silahkan baca teksmu." Ucap sang panitia.

Jungkook membungkuk terlebih dahulu lalu mengambil napas dalam dalam dan menghembuskannya, 'Tenang Jungkook, kau pasti bisa, buatlah orang orang di sekitarmu bangga padamu.' Batinnya.

Seokjin mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jas, ia membuka kamera lalu merekam Jungkook yang akan mulai membacakan pidatonya.

"Good afternoon all.

Para dewan juri yang saya hormati, para panitia yang saya hormati, juga para murid beserta gurunya yang telah hadir di perlombaan ini, izinkan saya untuk memperkenalkan diri saya terlebih dahulu.

Saya Jeon Jungkook, saya berasal dari Busan tetapi bersekolah di JinHit High School yang terletak di kota Seoul.

Berdirinya saya disini untuk membacakan teks pidato yang saya buat dengan di bimbing oleh guru bahasa Inggris saya dalam rangka Perlombaan Pidato Bahasa Inggris.

Saya bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk mengikuti perlombaan ini, dengan mengikuti perlombaan ini saya harap kemampuan bahasa Inggris saya lebih meningkat dari sebelumnya.

Pidato yang akan saya sampaikan yaitu tentang 'Love Yourself' atau 'Love Myself'.

Pertama tama saya ingin bertanya terlebih dahulu, apakah kalian sudah mencintai diri kalian masing masing?"

*anggap aja pake B.Ing ok :D

"Sudah."
"Belum."
Jawab beberapa orang dengan pelan.

"Ada yang sudah dan ada juga yang belum, benar? Lalu, apakah kalian mencintai orang lain?"

Para hadirin menjawabnya dengan senyuman.

"Sepertinya banyak yang mencintai orang lain ya? Haha."

"Menurut kalian apa yang harus di dahulukan, mencintai diri sendiri atau mencintai orang lain?"

"Diri sendiri." Jawab beberapa hadirin.

"Benar, mencintai diri sendiri. Jika saya mengatakan bahwa mencintai orang lain itu lebih mudah daripada mencintai diri sendiri, apakah kalian setuju?"

Orang orang menjawabnya dengan anggukan kepala.

"Mencintai diri sendiri memang sangat sulit, saya tahu itu. Saya yakin semua yang hadir disini pernah merasakan dimana kalian membenci diri kalian sendiri, saya juga sama pernah membenci diri sendiri.

Saya akan mulai dari cerita saya sendiri. Saya sebenarnya adalah seorang introvert, sulit bergaul dengan orang lain, sulit berteman, bahkan teman yang benar benar dekat dengan saya bisa saya hitung dengan jari tangan saya.

Terkadang saya iri ketika melihat teman saya yang lain dengan begitu mudahnya bergaul. Saya selalu bertanya tanya apakah saya juga tidak bisa seperti itu, apakah saya tidak boleh memiliki teman seperti mereka. Hampir setiap malam saya selalu bertanya tanya seperti itu, terkadang saya sering menangis memikirkan hal ini, saya merasa bahwa saya ini tidak pantas memiliki teman.