"Daddy, aku hanya bercanda, aku hanya ingin balas dendam membuatmu cemburu, apa harus sampai marah seperti ini?" Jungkook menundukkan kepalanya, ia merasa sakit hati karena Seokjin mengabaikannya dan bahkan membentaknya.
Seokjin menghentikan sejenak pekerjaannya, ia menolehkan kepalanya untuk menatap Jungkook dan menatapnya dengan tatapan tajam.
"Kamu membiarkan laki laki lain menyentuhmu, bahkan kamu pun balik merangkulnya, bagaimana bisa aku tidak marah huh?!!"
*****
"Maaf, aku hanya ingin membuatmu cemburu saja."
"Ok aku memang cemburu, tapi aku juga marah karena kamu membiarkan orang lain menyentuhmu dan merangkulmu begitu saja." Setelah mengatakan itu, Seokjin beralih pada pekerjaannya lagi.
"Iya maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya lagi, maafkan aku ya?"
Tidak ada balasan dari Seokjin.
"Daddy, please forgive me." Rengek Jungkook.
Tetap tidak ada balasan dari Seokjin.
"Daddy...hiks...maafkan aku hiks...tolong berhentilah mengabaikanku hiks..." Jungkook menangis, sungguh ia paling tidak suka jika di abaikan seperti ini.
Seokjin sepertinya benar benar marah besar, buktinya ia tidak peduli Jungkook menangis. Biasanya setiap mendengar Jungkook menangis dengan sigap ia langsung memeluknya, menenangkannya, tapi kali ini ia tidak peduli.
Saat itu juga bel masuk berbunyi, Jungkook rasanya tak ingin pergi dari ruangan kekasihnya, ia masih ingin meminta maaf hingga kekasihnya itu memaafkannya.
'Sial, kenapa harus ada pelajaran selanjutnya sih! Ah aku belum di maafkan.' Batin Jungkook.
Seokjin membereskan sedikit meja kerjanya, ia beranjak dari kursi lalu tanpa mengatakan sepatah kata pun ia langsung berlalu pergi begitu saja meninggalkan Jungkook, ia akan pergi mengajar lagi.
Jungkook terdiam memandangi pintu ruangan itu yang baru saja di tutup kembali oleh si pemilik ruangan, air mata terus mengalir pada wajahnya.
"Apa aku tadi keterlaluan hiks..." Gumamnya.
Dengan terpaksa Jungkook pun ikut pergi dari ruangan itu, ia berjalan dengan gontai menuju kelasnya. Sesampainya di kelas, ia langsung menghampiri sahabatnya, Jimin.
"Jimin-a...hiks..."
Jimin menoleh dan mendapati sahabatnya menangis, dengan cepat ia berdiri lalu memeluknya.
"Kenapa menangis?"
"Jimin-a...aku harus bagaimana hiks... Daddy marah besar padaku, dia mengabaikanku hiks..." Jungkook balas memeluk Jimin dan ia menangis di bahu sahabatnya itu.
Jimin menghela napas, ia sudah mengira jika Seokjin akan mengabaikan Jungkook.
"Apa yang harus aku lakukan hiks..."
Saat itu juga ada guru masuk ke dalam kelas, mau tidak mau Jungkook pun melepas pelukannya dan harus berhenti menangis, ia pun lanjut belajar dengan tidak fokus tentunya. Pikirannya sibuk memikirkan bagaimana cara membujuk kekasihnya agar berhenti marah padanya.
Pulangnya, Seokjin kembali di jemput oleh Taehyung. Ya, hanya Seokjin, karena Jungkook tidak ada di dalam mobil itu.
"Hyung, Jungkookie mana?" Tanya Taehyung pada kakaknya yang duduk di sampingnya.
"Tidak tahu." Jawab Seokjin dengan malas.
"Ada apa lagi dengan kalian kali ini?"
"Tidak ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry Sir, I Love You [JinKook]
Fanfiction[Completed] [2 season] Jeon Jung Kook, seorang siswa yang pintar, baik hati, dan multitalent dari JinHit High School. Mata pelajaran favoritnya adalah Bahasa Inggris. Jungkook selalu mendapat nilai tertinggi di kelasnya dalam mata pelajaran Bahasa I...