S2 : 05

841 73 7
                                    

Tn.Kim dan Ny.Kim terdiam, mereka bingung harus bagaimana. Di satu sisi mereka kecewa dengan putranya itu, dan ingin putranya itu mengakhiri hubungannya. Tetapi mereka sedikit tersentuh dengan ketulusan Seokjin pada Jungkook.

"Aku mohon eomma, appa. Aku mencintainya, sangat mencintainya. Aku tidak ingin kehilangannya, aku tidak ingin jauh darinya. Aku tidak akan berhubungan dengan orang lain kecuali dengannya, sampai kapanpun. Jadi tolong, terima saja hubungan kami ini, eomma, appa."

Terjadi keheningan selama beberapa saat, hingga Jungkook membuka suaranya.

"Aku...." Jungkook menggantung kalimatnya untuk menatap kedua orang tua Seokjin terlebih dahulu, "akan mengakhiri hubungannya." Sambungnya.



*****

Seokjin tentu saja terkejut dengan perkataan kekasihnya itu, ia pun menoleh dan menatapnya.

"Jungkook-a."

Jungkook pun beralih menatap Seokjin, "Apa yang mereka katakan benar, hyung lebih baik berhubungan dengan perempuan yang bisa memberikan hyung keturunan, aku tidak akan bisa memberikan hyung keturunan. Jadi lebih baik kita berakhir saja dan hyung cobalah menyukai perempuan." Ucapnya dengan nada yang bergetar.

Mata Jungkook mulai memerah karena ingin menangis, air matanya pun sudah menggenang di kelopak matanya, namun sekuat tenaga ia mencoba untuk tidak meneteskan air matanya. Hatinya benar benar terasa sangat sakit, dadanya pun terasa sangat sesak.

"Tidak tidak tidak, jangan berkata seperti itu Jungkook-a, aku tidak mau hubungan kita berakhir, sampai kapanpun."

"Tapi kita harus mengakhirinya, hyung harus memiliki pasangan yang bisa memberikan hyung keturunan, agar ada penerus keluarga hyung nanti."

"Aku tidak peduli!! Aku tidak peduli dengan keturunan, aku tidak peduli dengan perusahaan! Aku mencintaimu Jungkook-a, eoh, kamu tahu itu kan, aku tidak akan bisa mencintai orang lain selain dirimu, hatiku sepenuhnya sudah di miliki olehmu."

Jungkook tidak menghiraukan kekasihnya itu, ia kembali menatap kedua orang tua Seokjin, "Saya akan berakhir dengannya." Ujarnya, setelah itu ia mendongakkan kepalanya sejenak untuk mencegah air matanya mengalir.

"Tidak tidak, aku tidak menyetujuinya! Kita tidak akan pernah berakhir!" Ucap Seokjin dengan tegas.

"Hyung, kumohon."

"Eomma appa tolong katakan kalau kalian menerima hubungan kita, TOLONG KATAKAN! Aku tidak bisa kehilangannya eomma appa, aku tidak bisa! Aku tidak mau berakhir dengannya, AKU TIDAK MAU!"

Air mata Seokjin sudah mengalir sejak tadi. Sama seperti Jungkook, hatinya terasa sakit dan dadanya pun terasa sesak. Kedua tangannya menggenggam kedua tangan Jungkook dengan erat.

"Kumohon katakan kalau kalian menerima hubungan kita, TOLONG KATAKANLAH! Appa, bisa appa bayangkan bagaimana rasanya jika hubungan appa dan eomma tidak di terima? Aku yakin appa pasti mengerti. Jadi tolong katakanlah, tolong katakan kalau kalian menerima hubungan kami, tolong katakan." Mohon Seokjin lirih dengan air mata yang terus mengalir pada wajah tampannya.

Jungkook tidak bisa menahan tangisannya lagi, ia pun menundukkan kepalanya dan langsung menangis saat itu juga.

"Kita....tetap tidak menerimanya." Ucap Ny.Kim.

"Aish. Shit! FUCK! AARRGGHH!!" Seokjin pun melepas genggaman tangannya pada Jungkook, ia bangkit dan hendak pergi namun Ny.Kim menahan tangannya.

"Seokjin-a, mau kemana?"

"Lepaskan!" Seokjin melepas tangan ibunya dengan paksa, tanpa memedulikan apapun lagi ia langsung pergi begitu saja dengan mengendarai mobilnya, entah pergi kemana.

I'm Sorry Sir, I Love You [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang