16

1K 70 10
                                    

Jungkook diam di atap seorang diri selama beberapa menit, ia memandang langit yang sangat cerah, matanya sudah mengeluarkan air mata dengan derasnya.

"Eomma, appa, hyung, aku di bully lagi." Ucapnya dengan nada bergetar karena menangis.

Setelah beberapa saat, Jungkook bangkit dari duduknya, ia berjalan mendekati tembok pembatas atap dan menatap ke bawah. Jungkook naik ke atas tembok pembatas itu, ia berdiri disana sambil merentangkan kedua tangannya. Ia menikmati angin sepoi sepoi sembari memejamkan matanya dengan air matanya yang masih mengalir. Tak lama setelah itu......

BRUK!!

*****


Pintu atap itu terbuka dengan keras.

"JEON JUNGKOOK!!" Teriak seseorang yang tadi membuka pintu atap dengan keras.

Dengan cepat orang itu menarik Jungkook dan langsung memeluknya dengan erat.

"Jangan melakukan hal yang bodoh imma!"

Jungkook semakin menangis dalam pelukan orang itu, ia membenamkan wajahnya pada dada orang itu.

"Sakit hyung...hiks...hatiku sangat sakit Hobi hyung hiks...." Ucap Jungkook dengan terisak.

"Hyung tahu hyung mengerti, tapi jangan melakukan tindakan yang akan membuatmu rugi." Balas Hoseok yang mulai menangis juga.

Jungkook tidak membalas ucapan Hoseok, ia hanya menangis keras dalam pelukannya.

"Hyung, apa yang harus aku lakukan?" Tanya Jungkook saat tangisannya mulai reda. "Aku sudah muak hyung, aku muak dengan semua perkataan mereka padaku."

Hoseok tidak tahu harus menjawab apa, ia hanya bisa memeluk Jungkook dengan erat.

"Apa Seokjin ssaem mengetahui masalah ini?"

Jungkook menggelengkan kepalanya, "Tidak."

"Cobalah bicarakan dengannya."

"Aku takut hyung, aku takut Seokjin ssaem-"

"Dia selalu baik padamu kan?"

Jungkook mengangguk.

"Bicaralah dengannya, dia tidak akan berbuat apa apa padamu kalau selama ini dia selalu baik padamu. Kalau ternyata dia marah atau apa padamu, bilang pada hyung, arasseo?"

"Baiklah, aku akan mencoba memberitahunya."

"Ah iya, sebaiknya kalian sedikit menjauh untuk sementara ini."

Jungkook bingung harus membalas apa, jujur saja ia merasa tidak ingin menjauh dengan Seokjin.

-----

Saat jam istirahat, Jungkook langsung pergi ke ruangan Seokjin.

Tok
Tok

"Masuk."

Jungkook masuk ke dalam dan menghampiri Seokjin yang sedang memeriksa tugas para murid.

"Ssaem, saya ingin bicara hal yang serius." Ucap Jungkook, ia kembali berbicara sopan dan memanggil Seokjin dengan ssaem lagi.

Seokjin tertegun saat mendengar Jungkook memanggilnya dengan sebutan ssaem lagi dan berbicara formal dan sopan padanya, baru kali ini muridnya itu mengajaknya berbicara hal yang serius.

"Baiklah." Seokjin meninggalkan pekerjaannya, ia duduk di sofa ruangannya diikuti Jungkook. "Apa yang ingin kamu bicarakan?" Tanyanya.

"Saya ingin kita menjauh ssaem." Jungkook merasakan sakit di hatinya saat mengucapkan kalimat itu.

I'm Sorry Sir, I Love You [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang