Seokjin menggenggam tangan muridnya yang berkeringat dingin, ia mengusapnya sembari menangkannya, "Tenanglah, tidak apa apa kalau kamu tidak juara, lain kali kamu bisa mengikuti lomba lagi dan mungkin nanti juara." Ucapnya.
Jungkook tidak menjawab. Hanya tersisa juara satu yang belum di umumkan, Jungkook berpikir ia tidak mungkin mendapat juara satu, jadi ia sudah tidak berharap banyak lagi, namun hatinya masih tetap berdoa.
"Dan untuk juara pertama di menangkan oleh......."
*****
Jungkook semakin mengeratkan tautan tangannya, dan Seokjin masih setia mengusap tangan itu. Seokjin juga ikut merasa gugup menantikan siapa yang akan menjadi juara pertama lomba itu.
"Jeon Jungkook dari JinHit godeunghakkyo, chukhadeurimnida."
Seketika Jungkook menegakkan tubuhnya, ia menatap Seokjin dengan mata terbuka lebar, begitupun dengan Seokjin yang menatap Jungkook dengan tatapan tak percaya.
"Ssaem, saya menang!" Seru Jungkook dengan gembira.
"Iya kamu menang!"
Keduanya berdiri dan langsung saling berpelukan dan melompat lompat dengan gembira tanpa memedulikan orang lain.
"Saya menang ssaem." Ucap Jungkook dengan terharu.
"Selamat Jungkook-a, ssaem bangga padamu." Balas Seokjin ikut terharu dengan pencapaian muridnya.
"Kepada Jeon Jungkook haksaeng dimohon untuk maju ke depan."
Seokjin yang pertama melepas pelukannya, "Cepatlah ke depan, ambil pialamu." Ucap Seokjin yang di angguki oleh Jungkook.
Tanpa berlama lagi, Jungkook langsung maju ke depan, ia menerima piala dan sertifikatnya dari sang panitia, Seokjin tidak lupa untuk merekamnya.
"Jungkook haksaeng, bisakah kamu memberi pidato kejuaraan?"
"Ah ne." Jungkook pun menerima mic dari sang panitia untuk mengucapkan pidato kejuaraan.
"Ne annyeonghaseyo Jeon Jungkook-imnida. Saya sangat bersyukur bisa memenangkan juara pertama dari lomba ini. Saya sendiri tidak menyangka akan mendapat juara pertama karena saya pikir teks pidato saya kemarin itu kurang bagus. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada guru bahasa Inggris saya yang sudah membimbing saya dalam pembuatan teks pidato saya."
Jungkook mencari keberadaan Seokjin dan setelah menemukannya ia berucap, "Kim Seokjin seonsaengnim! Terima kasih atas bimbingannya!"
Seokjin berdiri kemudian ia memberikan acungan jempol dan senyuman pada Jungkook, dan Jungkook balas tersenyum sambil mengangkat pialanya.
"Kepada para juri saya ucapkan terima kasih juga karena telah menjadikan saya sebagai juara pertama dari lomba ini." Ucap Jungkook diakhiri dengan senyuman yang menampilkan gigi kelincinya, para juri balas tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Untuk semua siswa siswi yang tidak mendapat juara, jangan patah semangat, mungkin belum saatnya kalian mendapat juara. Kalian bisa mengikuti lomba lagi di lain kesempatan, dan mungkin saja saat itu giliran kalian untuk juara. Jadi, terus belajar dan berusaha, jangan merasa kecewa dan tetap semangat, ok?"
"Mungkin itu saja yang ingin saya sampaikan, terima kasih." Jungkook membungkuk lalu berjalan kembali ke kursinya dengan diiringi oleh tepukan tangan orang orang disana.
"Selamat Kookie." Ucap Seokjin saat Jungkook telah duduk di sampingnya.
"Terima kasih hyung." Balas Jungkook dengan berbisik.
Seokjin tersenyum, tangannya terulur untuk mengusak rambut Jungkook, dan Jungkook menjadi salah tingkah seperti biasanya, pipinya pun mulai kemerahan. Seokjin tertawa kecil melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry Sir, I Love You [JinKook]
Fanfiction[Completed] [2 season] Jeon Jung Kook, seorang siswa yang pintar, baik hati, dan multitalent dari JinHit High School. Mata pelajaran favoritnya adalah Bahasa Inggris. Jungkook selalu mendapat nilai tertinggi di kelasnya dalam mata pelajaran Bahasa I...