S2 : 08

865 60 4
                                    

"Yeoboseyo hiks...." Sapa Jungkook dengan nada bergetar sambil terisak pelan.

"Hey baby, are you crying?" Tanya Seokjin dengan khawatir.

Jungkook menjauhkan sejenak ponselnya untuk melihat nama kontak yang menelponnya itu.

"Dad-daddy...hiks...."

"Where are you now?"

"I'm in hiks...toilet."



*****



Jungkook masih diam di toilet, ia belum berani keluar karena masih ingin menangis. Tak lama kemudian pintu biliknya di ketuk.

Tok
Tok

"Baby, are you inside?" Tanya Seokjin dari luar. Setelah mendapat lokasi kekasihnya tadi, ia langsung berlari menuju toilet tanpa pikir panjang.

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan Jungkook yang masih saja menangis. Tanpa basa basi Seokjin langsung menariknya dan memeluknya.

"Baby, why you crying, hm?" Tanyanya sambil mengelus kepala Jungkook dengan lembut.

"Mereka hiks...."

"Mereka? Siapa? Kenapa? Apa ada yang menjahatimu, hm?"

"Mereka...kita...hiks...."

"Usst usst, tenangkan dirimu dahulu. Kita ke ruanganku saja ya."

Jungkook menganggukkan kepalanya.

Tanpa meminta persetujuan Jungkook, Seokjin langsung menggendongnya ala koala, Jungkook tentu saja terkejut.

"Turunkan hiks...aku."

"Sudah diam saja."

Jungkook tidak bisa melawan, Seokjin sudah membawanya berjalan keluar toilet, ia pun hanya bisa pasrah dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Seokjin.

Beberapa murid memerhatikan mereka selama berjalan menuju ruangan Seokjin, dan Seokjin membalasnya dengan senyuman saja. Sedangkan Jungkook terus menyembunyikan wajahnya yang sudah sangat merah karena malu.

Tak lama kemudian mereka akhirnya sampai, Seokjin menutup pintu ruangannya kembali dan tak lupa menguncinya. Setelah itu ia menurunkan Jungkook dengan perlahan di sofa dan ia ikut mendudukkan dirinya di sampingnya.

"Omo, wajahmu merah sekali haha." Ejek Seokjin saat melihat wajah kekasihnya itu benar benar merah.

"Ini semua karenamu!" Kesal Jungkook, ia memukul lengan Seokjin dengan sedikit keras.

"Kenapa aku?"

"Kamu menggendongku! Aku malu, apalagi ini di sekolah." Jungkook menundukkan kepalanya.

"Ya sudah maafkan aku?"

"Tidak mau!" Jungkook sedikit menjauhkan dirinya dari Seokjin.

"Ya sudah kalau begitu, lebih baik aku kerja lagi." Seokjin pun bangkit dari sofa dan hendak duduk di mejanya lagi.

"Tuh kan selalu begitu, aku ini sedang sedih, marah, kesal, sakit hati, tidak bisakah kamu menghiburku?"

Seokjin terdiam, 'Ah benar, kau seharusnya menghiburnya Kim Seokjin, dia tadi menangis, jangan membuatnya menangis lagi.' Batinnya, ia pun kembali duduk di samping Jungkook.

"Tapi aku tidak tahu bagaimana cara menghiburmu."

"Ya kamu bisa memberikan lelucon, atau apa."

"Baiklah."

Seokjin membenarkan posisi duduknya terlebih dahulu, ia lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Jungkook diam saja menunggu apa yang akan di lakukan kekasihnya itu untuk menghiburnya.

I'm Sorry Sir, I Love You [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang