[TERBIT DI SAMUDERA PRINTING SEMARANG]
"Aku begitu benci jika harus melihatmu lagi."
Emily terlambat untuk menyesal setelah melukai hati pria yang berjuang untuk mencintainya. Perpisahan dalam sumpah untuk membenci dan tidak bertemu lagi sukses memb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fleur De Jolie Town, 2013.
Emily keluar dari rumahnya. Ia hendak melakukan kebiasaan sehari-harinya dengan menyiram bunga mawar kesayangannya yang tumbuh di ladang bunga.
Gadis berumur 10 tahun dengan marga 'Loyal' itu sudah hapal dengan hal yang akan terjadi ketika ia sampai di ladang pukul enam pagi ini. Ia mulai duduk di bangku taman lalu melamun.
"Selamat pagi, Emily! Mengapa kau melamun?"
Seseorang yang sangat ia benci menyapanya. Orang tersebut selalu datang setiap hari. Terus bertahan begitu, selama 3 tahun berturut-turut.
Anak laki-laki berumur 12 tahun itu berbeda untuk saat ini. Tubuhnya tumbuh semakin tinggi, terutama ketika ia memasuki umur remajanya. Bukan lagi merupakan anak laki-laki mungil berumur 9 tahun yang ingusan dan jerawatan.
"Aku sangat membencimu. Jangan menggangguku lagi. Jika aku meminta kepada Ayah, aku bisa mengusirmu dari kota ini," ancam Emily. "Kau sangat berisik!" lanjutnya.
Arthur hanya tersenyum miring lalu duduk di sebelahnya yang belum terisi orang. Ia meletakkan setangkai mawar yang ia dapat di atas tangan Emily, tersenyum seraya menatapnya.
"Aku menunggu saat-saat di mana kau akan menyukaiku kembali," tutur Arthur.
Emily menggelengkan kepalanya keras. "Tidak akan! Daripada membuang waktuku di sini denganmu, lebih baik aku bermain dengan Jacob!"
Pergilah Emily meninggalkan Arthur yang kemudian menyusul gadis yang ia sukai.
Ia tersenyum kecil. Umurnya tak lagi dini, ia telah beranjak remaja. Dirinya telah beratus-ratus atau mungkin berjuta-juta kali mengalami penolakan dari mulut Emily. Namun, ia memilih untuk bertahan.
"Selama aku ada di sini, aku akan terus berusaha. Aku memilih untuk tinggal di sini juga karena hal itu," gumam Arthur semangat.
Benar. Arthur yang telah 3 tahun tinggal di Fleur Town, tiba-tiba mendapat berita mengejutkan dari kedua orang tuanya.
2 hari yang lalu.
"Nak, kami akan pindah ke Kota DanSafe. Ayahmu akan bekerja di sana karena dipindahkan," jelas ibu Arthur.
Arthur terkejut mendengarnya. Ia menggelengkan kepalanya penuh penolakan.
"Aku ingin tinggal di sini, Ayah, Ibu. Sekolahku juga belum usai sampai umurku yang ke-12 tahun. Kumohon biarkan aku tinggal. Aku akan mengurus rumah," pinta Arthur kepada ayah dan ibunya.
Kedua orang tuanya terpaksa menyetujuinya setelah beberapa perdebatan. Dan akhirnya remaja laki-laki itu berada di sini, di kota yang begitu ia sayangi.
Ia tak hanya menaruh hati untuk kota ini juga, namun untuk seorang gadis yang sukses membuatnya bahagia selama 3 tahun tinggal di kota asing.
Selama itu ia terus menyukai Emily. Sejak kali pertama ia melihat senyum cerah di wajah cantik gadis itu. Jantung kecilnya yang baru berdetak selama 9 tahun itu berdebar sangat kencang untuk yang pertama kalinya.