[TERBIT DI SAMUDERA PRINTING SEMARANG]
"Aku begitu benci jika harus melihatmu lagi."
Emily terlambat untuk menyesal setelah melukai hati pria yang berjuang untuk mencintainya. Perpisahan dalam sumpah untuk membenci dan tidak bertemu lagi sukses memb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
18.00, kediaman Jacob Dew.
"Ke mana Emily?"
"Maaf, Tuan. Nona Emily tidak ada di kamarnya. Ketika kami mengetuk pintu, ia tidak ada di dalam."
Jacob melirik kamar yang tadinya dipakai Emily untuk berdandan dan menginap. Bahkan, kopernya saja tidak ada di sana. Tangan berurat itu dikepal erat.
Jacob berjalan menuruni anak tangga ke lantai satu. Ia memanggil semua pengawal yang ada di rumah itu. Mereka semua ditanya mengenai Emily, namun tidak ada satu pun yang mengetahuinya.
"Cari dia. Kalau belum ketemu, jangan harap dapat pulang kemari dengan selamat," titah Jacob kepada 20 pengawal yang kini menunduk di hadapannya.
"Baik, Tuan!"
Jacob berjalan memasuki ruang pengawasan yang ada di rumahnya. CCTV tidak menayangkan arsip rekaman. Sepertinya ada seseorang yang berhasil meretasnya hingga gagal merekam kejadian sebelum Emily kabur.
"Dari awal aku tidak yakin bahwa ia benar-benar menerima pertunangan ini. Sifatnya berubah setelah hari itu. Emily, kau tidak akan bisa kabur dariku. Keluargamu masih ada di sini," geram Jacob.
Pria itu memukul dinding yang ada di ruang pengawas. Ia adalah konglomerat terkaya di kota ini. Ia pasti bisa melakukan apa saja sampai menemukan Emily.
Hatinya masih terasa aneh ketika Emily berbicara akrab dengan Eduardo, pria tertampan kedua setelah dirinya di acara itu. Senyuman ceria di wajah Emily bahkan sama sekali tidak ia terima selama acara berlangsung. Gadis itu hanya terlihat tersenyum tipis di setiap foto yang dicetak.
"Tidak. Emily adalah milikku. Selamanya akan menjadi milikku."
✿❀✿
Emily mematikan ponselnya. Ia memastikan GPS di ponselnya tidak nyala agar tidak ada yang dapat melacaknya. Untuk saat ini, keputusannya untuk kabur sudah bulat. Ia tetap menuruti apa kemauan Jacob untuk bertunangan dengannya, namun kini ia akan menghilang.
"Maaf, Ayah, Ibu. Aku harus meninggalkan kalian. Aku tidak dapat berjanji, namun aku akan segera kembali."
Kediamannya yang besar dan ladang di bukit yang ia sayangi akan ditinggalkan. Menuju Kota DanSafe, Emily akan mencari informasi mengenai Florine.
Emily memiliki penyelidik pribadi yang memberinya sedikit informasi mengenai Florine meski ternyata begitu disembunyikan dengan baik. Hanya nama lengkap dan asalnya saja yang dapat penyelidiknya temukan, yang lainnya benar-benar rahasia.
Kini Emily berada di dalam taksi yang telah membawanya sampai ke kota tetangga. Gadis itu turun setelah membayar, membawa barang-barangnya.
Uang yang ia bawa tak banyak. Dirinya yakin, orangtuanya akan sangat marah dan mencarinya saat ini. Jangan jauh-jauh, Jacob pasti menjadi orang yang pertama kali mencarinya.