"Hadiah untuk Nona sangat banyak! Ucapan selamat dari mereka semua juga melimpah atas berita pertunangan Nona dengan Tuan Jacob. Nona mau membuka yang mana terlebih dahulu? Bukankah lebih baik dari yang terbesar?"
Emily berada di ruang tengah bersama dengan pelayan-pelayan kediamannya. Tumpukan hadiah yang diberikan para konglomerat kelas atas telah memenuhi setengah ruangan itu.
"Buka dari yang kecil terlebih dahulu. Yang besar untuk yang terakhir," pinta Emily seraya tersenyum.
Keadaannya sudah menjadi lebih baik setelah istirahat kemarin malam. Emily masih tak dapat lupa bahwa ia pergi ke ladang bunga untuk yang pertama kalinya setelah lama tak melihatnya tadi pagi.
Bunga mawar miliknya tumbuh tak sebanyak ketika ia setiap hari datang dulu. Sebagian tampak berubah, membuat hati Emily sedih melihatnya.
Emily memikirkan hal itu sampai lupa bahwa ia sedang membuka kado ulang tahun yang ia dapatkan. Rata-rata memberi bunga, boneka, dan amplop berisi uang. Namun, akhirnya pelayan menemukan hadiah lain.
"Nona. Ada kalung, bros, dan gelang bunga mawar untuk Anda. Coba Anda lihat. Cantik sekali!"
Emily menatap ketiga benda yang berada di atas tangannya saat ini. Semuanya bertemakan bunga mawar—bunga kesukaannya. Penasaran akan siapa yang memberikan ini, Emily pun meraih kotak hadiah itu.
"Tidak ada nama. Siapa yang memberikannya?" tanya Emily heran.
Pelayan setia Emily menatap bungkus kotak hadiah tersebut lalu meletakkannya kembali. "Kalau dilihat dari bungkusnya, sepertinya sama dengan yang diberikan oleh Tuan Eduardo Roseandy."
Otak Emily berusaha berputar untuk mengingat nama itu. Benar, pria paling tampan setelah Jacob yang ia lihat di pestanya kemarin. Pria yang datang hanya sebentar saja lalu pulang setelah memberi hadiah kepadanya.
"Aku akan mengundangnya ke pesta pertunanganku nanti. Pastikan ia duduk di deretan depan." Emily berterima kasih.
"Nona. Ini baru hadiah yang diberikan olehnya." Pelayan memberikan sepasang sarung tangan putih berbahan sutra. Emily mengerutkan kening ketika melihatnya.
"Masa dia memberi dua hadiah? Kemarin aku hanya menerima satu saja," sahut Emily heran.
Pria yang aneh dan juga tampan. Emily bahkan tidak terlalu mengenalnya karena kedua orang tuanya yang mengundang pria itu.
"Nona. Ini hadiah dari Tuan Jacob."
Emily meletakkan kotak hadiah serba mawar yang menjadi kesukaannya untuk melihat hadiah apa yang kekasihnya berikan padanya. Jacob menghadiahkan gaun pertunangan untuknya, mengejutkan.
"Gaun? Dari siapa dia tahu mengenai ukuran tubuhku?" tanya Emily.
"Mungkin Nyonya yang memberitahunya. Nona cobalah," jawab pelayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Withered Roses [PROSES TERBIT]
Romance[TERBIT DI SAMUDERA PRINTING SEMARANG] "Aku begitu benci jika harus melihatmu lagi." Emily terlambat untuk menyesal setelah melukai hati pria yang berjuang untuk mencintainya. Perpisahan dalam sumpah untuk membenci dan tidak bertemu lagi sukses memb...