Miu menatap malas ke arah sosok lelaki dengan potongan rambut crew cut, mengenakan setelan jas linen warna cokelat gelap dari Loro Piana dan lengkap dengan sepatu oxford hitam mengilap yang melengkapi penampilannya. Tanpa babibu basa-basi, gadis berambut hitam sepunggung dengan riasan tipis itu mendudukkan diri berhadapan dengannya. Ia menggantungkan tas Delvaux hitamnya sembarangan di kursi, lalu bersandar di kursinya dengan wajah tak acuh.
Dilihatnya lelaki dengan alis tebal dan tulang hidung tinggi itu melirik ke jam tangan Rolex yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
"Kamu terlambat tiga puluh menit," katanya datar membuat Miu berdeham malas.
Reaksi Miu membuatnya menatap sang gadis dengan kening berkerut. Ia adalah Rasendriya Kanagara, lelaki yang tidak suka buang-buang waktu. Namun, calon istrinya ini punya sifat yang berkebalikan darinya.
"Jangan ulangi, Miu," katanya dengan nada menegur.
Miu tak menjawab, menatap Rasen sinis sambil mengangkat pisau dan garpunya, memotong rib eye steak yang sudah tersaji di depannya tanpa menyahuti Rasen. Miu biasanya tidak masalah kalau harus beradu keras kepala dengan Rasen. Sayangnya, hari ini ia sakit perut karena sedang menstruasi.
"Kalau diajak ngomong, jawab Princess," tegur Rasen lagi.
"Shut the fuck up," desis Miu garang, tapi dengan nada rendah dan tatapan membunuh.
Rasen menatap Miu yang memotong steak-nya gusar dengan wajah kusut dan kelihatan agak pucat. Miu biasanya selalu membuat Rasen kesal, tapi hari ini, Rasen menyadari jika calon istrinya kelihatan tidak sehat. Inginnya, Rasen memarahi Miu yang baru saja mengumpat. Namun, ia tidak melakukannya. Ia membiarkan Miu kali ini karena tak tega melihat wajah pucatnya.
Miu diam, menyuapkan potongan daging steak ke mulutnya dengan ogah-ogahan. Sementara Rasen diam-diam mengamatinya, melirik wajah putih mulus yang selalu dirawat ke dokter kecantikan setiap dua minggu sekali. Sejauh Rasen mengamati selama ini, Miu adalah satu-satunya putri konglomerat yang tidak betah pakai bulu mata yang panjangnya seperti kaki laba-laba.
Usia Miu 24 tahun, wajahnya kelihatan muda dan lembut, sedikit berbeda dengan tiga kakak laki-lakinya yang punya struktur wajah yang tegas dan tajam. Miu satu-satunya yang kelihatan lembut, seakan mudah didekati, tetapi nyatanya perempuan ini mirip burung merpati yang jinak. Kelihatan mudah ditangkap, tetapi begitu didekati langsung terbang setinggi-tingginya.
Kalau diperhatikan baik-baik, Miu mirip mamanya yang sangat lembut dari struktur wajah mereka.
"Kamu sakit?" tanya Rasen yang tidak dijawab oleh Miu. "Miu."
"Kalau gue sakit kenapa, kalau nggak sakit, kenapa?" semprot Miu dengan wajah jengkel.
Rasen menarik napas, harus menahan sabar dengan ulah sang dara yang segera menjadi istrinya. Dara cantik ini benar-benar punya kesabaran setipis tisu dibagi sepuluh. Mungkin lebih tipis lagi. Hanya wajahnya saja yang lembut, tapi sikapnya jauh dari kata lembut.
"Kalau kamu sakit, saya bakal biarin kamu pulang lebih cepat. Kita sebenarnya masih harus pilih cincin kawin yang baru. Kamu bilang, nggak mau cincin kawin batu safir kemarin, 'kan?" jelas Rasen sabar.
Miu sudah menolak tiga cincin kawin dari Rasen. Yang pertama, cincin kawinnya dari Rasen sambil terkekeh, mencoba menahan emosinya. Sayangnya, kesabaran setipis tisu dibagi sepuluhnya itu tidak sanggup menahannya.
Miu sekali lagi mengarahkan tatapannya pada Rasen dengan tajam, memukul meja restoran yang merupakan restoran milik mamanya dengan keras membuat beberapa pelayan yang lewat melonjak terkejut. Mereka melirik pada Miu sejenak, tetapi segera pergi karena tahu perempuan itu akan mengamuki lelaki di depannya.
"Denger, ya, Rasendriya Kanagara!" Mata hitam Miu yang bulat dan selalu kelihatan polos berkilat kejam. "Gue nggak mau nikah sama lo! Cari cewek dari keluarga lain dan nikahi mereka!"
"Saya nggak mau. Kamu tahu, pernikahan kita sudah dekat. Sudah saatnya kamu berhenti mengulur-ulur waktu. Apa pun yang terjadi, kamu tahu kamu tetap akan menikahi saya."
Miu mengertakkan gigi, meneguk wine yang ada di meja dengan kasar. ia lalu beranjak bangkit, merampas tas Delvaux-nya yang tergantung sembarangan dengan kasar.
"Gue bakal lakuin apa aja buat bikin pernikahan ini kacau!" desisnya, mengacungkan jari tengah ke wajah Rasen dan berbalik hendak pergi.
"Tunggu sampai kamu jadi istri saya. Kamu nggak akan bisa bertingkah kayak gini lagi," kata Rasen tenang sebelum Miu sempat pergi, membuat Miu menoleh padanya lagi dengan tatapan nyalang.
"Try me, fucker!"
SparklingDeer
1 Maret 2023Note:
Yay! The 3rd Wife Series!
Face claimnya seperti biasa Sehun ya. Buat Miu ada face claimnya, tapi gue gak bisa up di sini. Kalau mau lihat boleh cek instagram gue hihi. Gue tidak mematok kalian mau bayangin siapa, face claim ini buat yang susah bayangin karakternya wkwk
Kota di cerita ini fiktif, mature content! 21+
Seperti biasa, ini mature, pdf ada di karyakarsa buat yang udah kebelet mau baca duluan. Harganya 45 ribu saja, samain kayak Single Wife biar gue ga repot matok mau berapa hehe. Total words di cerita ini kurang lebih 53.000 words. Link ke akun karyakarsa dan sosmed gue ada di bio.
Pdf sudah lengkap, beserta bonus chapter dan spoiler cerita selanjutnya heheh.
Hubungi gue kalau nggak punya karyakarsa :)
Cerita ini tetap tamat di wattpad, tetapi kalau beli PDF dapet bonchap ya.
Selamat membaca!
Xoxo,
Miu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bratty Wife
RomanceWarn! Mature Content 21+ Kepalang geram dengan tingkah Miu Adistya yang manja, kedua orang tua Miu memutuskan menjodohkan sang anak bungsu dengan lelaki dari keluarga Kanagara. Tentu saja, hal itu membuat Miu memberontak. Pasalnya, Rasendriya Kanaga...