Penutupan

27.8K 1.5K 159
                                    

Pernikahan Miu dan Rasen sudah berjalan selama dua tahun. Miu sudah berusia 26 tahun dan Rasen 38 tahun. Di usia yang semakin mendekati 40, Rasen semakin ganas setiap malamnya, membuat Miu kelelahan hampir setiap malam. Miu tidak mengerti apa itu karena pola hidup sehat atau karena obat herbal. Yang jelas, dua hal itu saling berkesinambungan dan baik untuk kehidupan seks Miu sepanjang tahun.

Tidak baik juga sih, kadang, Miu kelelahan juga meladeni Rasen yang semakin gila dari hari ke hari. Suaminya hanya tidak menyentuhnya pada hari-hari Miu akan datang bulan. Dan sejak beberapa bulan lalu, Rasen tidak lagi menyentuh Miu karena Miu hamil.

Perempuan itu hamil anak kembar, sepasang pula. Di usia kandungannya yang ketujuh bulan, perut Miu kelihatan sedikit lebih besar dari yang seharusnya karena hamil anak kembar. Rasen menjadi super protektif, ke mana pun Miu pergi, Rasen akan menemaninya. Bahkan, ke kamar mandi pun, Rasen akan menemani Miu karena khawatir melihat Miu yang kesulitan berjalan. Tidak peduli walau diomeli Miu karena kesal dengan sikap over-protektifnya, Rasen tetap menjaga Miu sepanjang waktu jika ia ada di rumah. Jika tidak di rumah, ia akan meminta Dani atau Juli merawat Miu.

Juli juga tidak bisa sering-sering merawat Miu karena sedang hamil pula. Yah, aspri-nya Miu hamil di luar nikah. Mengejutkan, bukan? Lebih mengejutkan lagi, kalau tahu siapa ayah kandungnya. Kavindra Adistya, kakak sulung Miu yang setiap hari mencoba membujuk Juli supaya mau menerima lamarannya.

Kehamilan Juli masih belum diketahui oleh kedua orang tua Miu, karena Juli memohon padanya supaya tidak memberi tahu mereka. Namun, Miu yakin kedua orang tuanya sudah mengetahui hal itu, karena Kavin pasti memberi tahu. Usia kandungan Juli baru menginjak minggu ketujuh, masih belum tampak baby bump-nya, tapi dalam masa rentan dan rapuh. Jadinya, Miu memutuskan supaya Juli sering beristirahat. Ia juga tahu bagaimana rasanya hamil di usia tujuh minggu. Benar-benar menyiksa, belum lagi mual dan muntahnya.

Sementara, ada kabar mengejutkan lain dari sahabatnya, Abel. Perempuan itu putus dengan Aaron, yang Miu saja tidak tahu kapan pacarannya. Namun, yang jelas, tiba-tiba saja, Abel sudah menelepon mereka semua di lewat grup, juga mengirim voice note sambil menangis sesenggukan di grup chatting mereka satu malam. Tepat saat ia memutusi Aaron.

Dan, yang membuat Miu lebih heran adalah, ternyata Abel dan Aaron sudah pacaran selama dua tahun dan Abel yang minta putus duluan. Miu tidak pernah menyangka jika masalah percintaan kakak dan sahabatnya akan serumit ini. Dari Kavin dan Juli, sampai Aaron dan Abel. Untunglah, Aidan tidak banyak tingkah dan sudah punya pacar. Sara dan Nessa juga punya pasangan masing-masing dan mungkin akan segera menikah satu atau dua tahun lagi.

Miu mengusap perutnya yang membesar, berbaring di ranjang sambil menatap Rasen yang sedang mengeringkan rambutnya sambil bercerita.

"Juli masih belum mau terima lamaran Kak Kavin. Gue nggak ngerti, Kakak kurang apa sampai Juli yang udah hamil begitu nggak mau dinikahin dia," kata Miu, menatap Rasen yang mendengarkan dengan seksama.

"Terus, temenmu itu gimana, Princess?" Rasen berbalik menuju ranjang, merebahkan dirinya di sebelah Miu sambil mengelus perutnya dan mengecupnya ringan.

"Abel? Yah, dia masih patah hati sih, kayaknya. Cuma, nggak ada yang bisa nemenin juga. paling Nessa atau Sara gantian. Gue 'kan, nggak boleh keluar malam sama lo!" cerocos Miu, menatap Rasen yang tersenyum manis padanya.

Dua tahun berlalu, gaya bicara Miu pada Rasen masih sama. Bukan karena Miu ingin membuat Rasen sebal, tetapi ia sudah terlalu terbiasa bicara seperti itu kepada Rasen. Mungkin karena Rasen serasa seperti sahabatnya? Walau beda 12 tahun dan merupakan suaminya, Rasen justru sering menemani Miu bergosip setelah mereka menikah.

Lelaki itu tidak masalah dengan gaya bicara Miu. Asal Miu nyaman, ia tidak akan mempermasalahkan. Lagi pula, Rasen suka mendengar Miu bicara dengan gayanya yang begitu. Rasanya mereka dekat dan bersahabat. Miu juga hanya bicara seperti itu jika mereka berdua saja. Jika ada keluarganya, sudah beda lagi gaya bicara Miu.

Bratty WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang