Miu merasa seperti dimakan senjatanya sendiri. Setelah kencan di Marina's Cuisine itu, Miu sering mengirimi Rasen pesan dengan tujuan untuk mengganggunya. Ia juga sering menelepon Rasen supaya laki-laki itu muak. Bukannya kesal, Rasen malah membalas semua pesan Miu dan jika Miu menelepon, ia akan langsung datang ke hadapannya. Sialnya, gara-gara hal yang berlangsung hanya satu minggu itu saja, Rasen semakin sering mengajaknya kencan. Laki-laki itu bahkan mencoba semakin mendekat. Dan targetnya sekarang bukan cuma Miu lagi, tapi keluarganya juga.
Lalu selama satu bulan berikutnya, Rasen secara rutin menemui Miu setiap akhir pekan. Bukan cuma satu minggu sekali, tetapi kadang dua atau tiga kali. Kadang, Rasen mengajaknya makan malam bersama. Kadang, lelaki itu membawa Miu ke lapangan tenis dan bermain bersama. Bahkan, Rasen juga sudah beberapa kali datang ke rumahnya untuk langsung berinteraksi dengan orang tua dan juga kakak-kakaknya.
Masalah baru datang (bagi Miu) karena semua anggota keluarga Miu menyukai Rasen. Bahkan, Kavin juga akrab dengannya. Setiap kali ia datang, mereka pasti sibuk menyiapkan makan malam yang enak untuk lelaki itu. Rasen juga selalu membawa buah tangan, entah itu minuman herbal untuk orang tuanya, atau jam tangan yang dikoleksi oleh Aidan, sampai biji kopi yang berkualitas tinggi untuk Aaron. Rasen tidak memberi hadiah untuk Kavin, karena mereka ternyata sering keluar bersama untuk main golf atau minum kopi di Insomnia, kafe milik Aaron.
Belum menikah saja, Rasen seakan sudah menjadi bagian dari keluarga mereka. Membuat Miu jadi was-was dan bingung sendiri. Mereka menjadi sangat dekat sampai Miu bahkan tidak yakin jika pernikahan mereka akan dibatalkan.
Miu masih belum pernah menemui orang tua Rasen sampai hari ini. Lelaki itu tidak pernah mengajak Miu menemui mereka, dan Miu sangat bersyukur karena Rasen tidak melakukannya. Soalnya, kalau tidak, Miu sudah bingung sendiri harus bertingkah bagaimana. Personanya di depan Rasen 'kan, adalah gadis centil yang insensitif.
Rasen datang ke rumahnya saja sudah membuat Miu kebingungan mau bertingkah bagaimana. Apa ia harus centil atau terang-terangan tidak tertarik karena dua-duanya sama saja akan membawa masalah. Pura-pura centil, ia akan dikira suka pada Rasen. Bisa-bisa dipercepat pernikahan mereka yang masih belum ada tanggalnya itu. Kalau Miu blak-blakan menunjukkan jika ia menolak, bisa disita lagi black card-nya. Miu jadinya hanya bisa mengikuti arus, sembari mencari celah untuk lolos dari pengaturan menyebalkan yang dibuat oleh kedua orang tuanya.
Malam Kamis, Miu tidak punya kegiatan. Teman-temannya tidak bisa diajak kumpul. Padahal, Miu ingin sekali mengajak mereka jajan makanan di Lapangan Jajan. Merengek pada Juli, perempuan itu tidak mau mengajaknya. Miu tidak mau pergi sendiri walau ia bisa. Jadilah akhirnya Miu membuat makanan jajanan pasar sendirian di dapur sambil mengomel.
Miu memasak tempe mendoan, tahu isi, dan nasi bakar karena kelihatannya cocok dengan tempe mendoan dan tahu isi yang ia masak. Dirasa kurang, Miu akhirnya memutuskan untuk membuat ayam saus tiram. Alih-alih jajanan pasar, Miu malah membuat menu makan malam lengkap.
"Wih wanginya amat, Dek?" Miu mendengar suara Kavin.
Kakak sulungnya beranjak masuk ke dapur, melihat Miu yang sedang memasak.
"Kak Kavin pulangnya telat!" omel Miu sambil merengut. "Aku mau ngajakin jajan ke Lapangan Jajan! Juli bilang nggak boleh ke situ!"
"Ngapain, ah jajan ke situ? Masakan kamu aja enak kok!" balas Kavin sambil mengecup pipi Miu. "Ini wangi banget, Rasen juga pasti suka dimasakin kamu."
Miu mengerutkan kening. Kenapa tiba-tiba menyebutkan Rasen? Ia menatap Kavin yang memasang senyum menggoda sambil mengedikan dagu ke arah belakang. Miu menatap ke belakang, mendapati Rasen yang sedang berdiri di pintu masuk ke dapur.
Lelaki itu kelihatan agak berantakan, hanya mengenakan kemeja putih yang dasinya sudah dilepas dan lengan kemejanya digulung. Ia menatap Miu lekat dengan wajah datar. Miu langsung mengalihkan tatapannya saat bertemu pandang dengan Rasen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bratty Wife
RomanceWarn! Mature Content 21+ Kepalang geram dengan tingkah Miu Adistya yang manja, kedua orang tua Miu memutuskan menjodohkan sang anak bungsu dengan lelaki dari keluarga Kanagara. Tentu saja, hal itu membuat Miu memberontak. Pasalnya, Rasendriya Kanaga...