27

1.4K 40 2
                                    

Jangan lupa tap bintangnya 🌟














Arven sangat mencemaskan Cellyne sehingga ia bergegas membawa Cellyne ke rumah sakit.

📍Rumah sakit cinta keluarga

Semua mata tertuju pada seorang lelaki yang menggendong seorang gadis ala bridal style yang tak lain adalah Arven

"Sayang sabar yah, kamu kuat"
Ucap Arven khawatir

"Dokter...Dok..."
Panggil Arven sambil berlari mencari dokter

Mata Arven tertuju pada ruangan dokter kandungan. Ia berpikir jika mungkin ada sesuatu yang terjadi pada kandungan Cellyne. Tanpa berpikir lama Arven membawa Cellyne masuk ke ruangan tersebut.

"Akhhhh sakit"
Rintih Cellyne sambil meremas perutnya

"Dok...cepat tangani istri saya"
Perintah Arven yang baru masuk ke dalam ruangan itu

"Baik Tuan"

Dokter itu mulai memeriksa Cellyne.

"Tuhan aku harap Cellyne baik-baik saja"
Harap Arven

Tak berselang lama Dokter itu telah selesai memeriksa Cellyne dan mengajak mereka duduk di kursi pasien untuk berbincang.

"Ada apa dengan istri saya Dok?"
Tanya Arven

"Apa nona Cellyne mengonsumsi obat penggugur kandungan?"
Tanya sang Dokter

"Tidak mungkin, dia sangat menyayangi janinnya dia tidak mungkin mengonsumsi obat seperti itu"
Ucap Arven dengan percaya diri

Cellyne hanya bisa terdiam dan menangis sambil mengelus perutnya.

"Tapi janinnya tidak apa-apa kan Dok?"
Tanya Arven

"Janin Nona Cellyne kuat dia mampu bertahan dari obat seperti itu"
Ucap sang Dokter

"Benarkah?"
Tanya Cellyne lemah

"Tentu Nona janin anda sangat kuat"
Jawab Dokter

"Nona...apa kau mengonsumsi obat penggugur kandungan?"
Tanya Dokter secara tiba-tiba

"Tentu saja tidak untuk apa aku mengonsumsinya dia anakku tidak mungkin jika aku berniat membunuh anakku sendiri"
Jujur Cellyne

"Tuan sepertinya Nona Cellyne memang tidak mengonsumsi obat itu, mungkin ada seseorang yang mencampurkan obat itu ke dalam minuman Nona Cellyne"
Bisik Dokter di telinga Arven

Arven berpikir keras apa yang Cellyne konsumsi sebelumnya.

"Baik Nona akan saya resepkan obat untuk anda"
Ujar Dokter sambil menuliskan resep obat

"Ini resepnya Tuan"

"Terima kasih Dok saya permisi"
Ucap Arven lalu pergi keluar dari ruangan itu

"Sayang kamu tunggu di mobil"
Perintah Arven dan Cellyne mengangguk lalu pergi ke parkiran sambil menunggu Arven

Saat di parkiran ada seorang lelaki yang menghampiri Cellyne lalu menyapanya.

"Cellyne? Lo Cellyne kan?"
Tanya lelaki itu

"I-iya"
Jawab Cellyne

"Apa kabar? Lo masih inget gue nggak? Btw Lo ngapain di sini sendiri? Mau gue temenin nggak?"
Tanya lelaki itu bertubi-tubi

"Eum aku baik, kamu Ryan kan? Ryandika Altarez?"
Tanya Cellyne memastikan

"Haha lo tambah cantik aja"
Puji lelaki yang diketahui bernama Ryan itu

"Btw lo lagi hamil?"
Tanya Ryan saat melihat perut Cellyne yang buncit

"Iya"
Jawab Cellyne

"Udah berapa bulan?"
Tanyanya

"5 bulan"

"Lah lo udah nikah? Spill suaminya dong kenapa nggak ngundang gue sih Cel"
Kepo lelaki bernama Ryandika itu

"Saya suaminya kenapa?"
Ucap Arven entah datang dari mana

"Wih suami lo ganteng ya"
Bisik Ryan di telinga Cellyne

"Yahh..nyesel gue dulu nolak confes lo dulu"
Ucap Ryan dengan sengaja

"Mungkin kalo dulu gue nggak nolak confes lo, ni anak mungkin anak gue"
Lanjut Ryan sambil mengelus perut Cellyne

"Anda sudah keterlaluan!!!" Bentak Arven lalu 'Bughhh...' satu pukulan telah mendarat di pipi lelaki bernama Ryandika itu.

"Ganteng doang kagak nikahin anak orang, saya tau anda bukan suaminya Cellyne"
Ujar Ryan dengan percaya diri dan menahan rasa sakit di pipinya

"Bukti? Nih buktinya"
Lanjutnya sambil menarik tangan Cellyne

"Nggak ada tuh cincin nikah, di tangan Anda saja tidak ada apalagi di tangan Cellyne Tuan?"
Ujar Ryan

Arven mengeratkan kepalan tangannya dan amarahnya memuncak.

"Kenapa? marah? pukul saja pukul, ingat Tuan saya tidak akan tinggal diam jika Cellyne tidak bahagia bersama anda yang pemarah seperti ini"

Arven menghantamkan tangannya ke pohon yang berada di dekatnya untuk melampiaskan amarahnya.






























Ryandika Altarez

See you next part

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See you next part

AYAH KEKASIHKU [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang