14 | takut

4K 96 1
                                    

Bintangnya mana bintangnya⭐













































See you next part













































Udah si gitu aja










































Canda doang kok ayok lanjut

























Tiba-tiba lampu di rumah mati karna hujan yang lebat disertai petir sehingga Cellyne berteriak

"Aaaaaa......"
Teriak Cellyne

Arven yang saat itu hendak keluar dari kamar pun kembali mendekati Cellyne

"Tuan aku takut tuan disini sangat gelap"

"Hey jangan takut"
Arven memeluk Cellyne

"Tuan aku sangat takut"

"Tenang saja aku akan tetap disini"

Petir menyambar dengan kilat dan suara yang menggelegar

Petir menyambar dengan kilat dan suara yang menggelegar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaaaaaa...tuan"
Cellyne menangis ketakutan

"Ustt...tenanglah"
Arven menenangkan Cellyne lalu duduk di sebelah Cellyne

"Cellyne aku disini tenang saja jangan takut"
Lanjut Arven namun tangis Cellyne tak berhenti

Arven memerintahkan Cellyne untuk berbaring di pangkuannya.Arven mengelus rambut Cellyne hingga Cellyne menjadi lebih tenang dan tertidur.

Pagi hari dengan suasana yang cerah namun masih terasa sangat dingin.

Cellyne masih tertidur pulas sedangkan Arven bangun lebih awal untuk bersiap pergi bekerja.Arken menyelimuti Cellyne lalu pergi bersiap.

"Tuan,jangan tinggalkan aku"
Ucap Cellyne dalam keadaan mata yang masih tertutup

"Sedang mengigau ternyata"
Arken terkekeh lalu keluar dari kamar

Mata Cellyne terbuka karena cahaya matahari pagi menyinari wajahnya.

"Hoam...selamat pagi dunia"

"Cellyne"
Panggil seseorang dari luar kamarnya

"apakah kau sudah bangun?"
Tanya orang itu dari luar kamar

"sudah"

"segera bersiap saya tunggu di ruang makan"

Cellyne bersiap dan sedikit berdandan lalu pergi ke ruang makan

"Cellyne kemarilah duduk di kursi sebelah sini"
Perintah Arken yang saat itu sedang duduk menunggu Cellyne

Cellyne mendekat lalu memilih duduk di kursi yang sedikit jauh dari Arven.

"Mengapa duduk disitu?"
Tanya Arven

"Tidak apa Tuan"

"Ya sudah selamat makan"

Setelah mereka makan,mereka langsung pergi menuju garasi mobil.

"Cellyne kau suka yang mana?"

"Semua mobil disini bagus Tuan"

"Pilih salah satu"
Ucap Arven karena ia memberi pilihan beberapa mobil miliknya

"Yang itu saja tuan,anda akan terlihat sangat tampan menggunakan mobil itu"
Goda Cellyne

"Baiklah kita pakai yang itu"

Mereka berdua masuk ke dalam mobil lalu berangkat menuju kantor Dermansyah Group.

"Cellyne apakah kau tahu?dulu istriku sangat senang jika aku mengajaknya pergi ke kantor karna dia suka pemandangan disana"

"Begitukah tuan?"

"Ya,tapi menurutku pemadangan kantor sangat membosankan"

"Mungkin tidak bagi saya tuan"
Ujar Cellyne

"Begitukah?"
Cellyne hanya mengangguk kecil

Tak lama kemudian mereka telah sampai di kantor Dermansyah Group.

"Selamat pagi Tuan Arven"

"Selamat pagi Tuan"

"Selamat pagi pak"

Sapa karyawan-karyawan disana kepada Arven.Sedangkan Cellyne hanya mengikuti Arken.

"Lihat itu..apa dia karyawan baru?"
Tanya seseorang setelah Cellyne lewat dihadapan mereka

"mungkin dia sekertaris baru Tuan Arven"
Jawab seseorang

Arven dan Cellyne berjalan menuju lift.Mereka menuju lantai 4 dan masuk kedalam ruangan ceo kantor itu.

"Cellyne ini ruanganku"

"kau bekerja diruanganku karna sekertaris belum memiliki ruang sendiri karna masih dalam masa pembangunan"lanjutnya

"Baik tuan"

"Cellyne tolong catat semua ini"

"Tuan ini untuk apa?"
Tanya Cellyne

"Itu daftar acara saya hari ini dan seterusnya,jadi tolong ingatkan saya"

"Baik tuan"

Cellyne mencatat semua acara dimulai dari hari ini hingga seterusnya.

"Tuan jam 1 siang nanti ada acara meeting dengan perusahaan Wijaya Group"

"Terimakasih,oh iya ini file untuk meeting nanti"

"Saya harap anda bisa mempresentasikannya dengan baik"

"Saya akan berusaha tuan"

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang yaitu waktu untuk istirahat.Arven mengajak Cellyne untuk makan siang.

"Cellyne bagaimana jika kita makan siang di restoran"

"Tapi bagaimana dengan ini?"
Tanya Cellyne

"Tinggalkan saja dulu,sebab saya tidak mau anda stress memikirkan file presentasi itu"

"Tapi ini pekerjaan saya Tuan"

"Untuk saat ini tinggalkan saja dahulu dan lanjutkan saja nanti,kita makan di restoran yang terdekat saja"

"Baik tuan"

Cellyne meninggalkan pekerjaannya lalu pergi bersama Arven untuk makan siang.

Di restoran

"Mau pesan apa?"

"Samakan saja dengan Tuan"

"Baiklah"

Arven memanggil salah seorang pelayan

"Saya mau memesan seperti biasa saja 2 porsi"

"Untuk minumnya tuan?"
Tanya pelayan itu

"2 jus mangga"

"Baik Tuan ada lagi?"

"Tidak"

"Baik,permisi Tuan Nyonya"

Disisi lain

"Cellyne?bagaimana bisa dia bersama..."
Ucap seorang lelaki saat melihat Cellyne dan Arven




















See you next part
Sorry because jarang up and author sibuk ekschool ya readers

AYAH KEKASIHKU [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang