5 | bibir kering

28.8K 149 0
                                    

•Typo dimana-mana yah readers...author juga masih pemula fyi ini cerita cuman hasil kegabutan doang
•Mengandung kata tidak baku dan alur yang gj
•Okyy tanpa menye-menye kita lanjoott






"maksudmu?"
Tanya Arken

"jika aku tidak menuruti setiap keinginan bibi, maka nyawa nenek taruhannya"

"oh...seperti itu bagaimana bisa seorang anak tega ingin membunuh ibunya sendiri"

"karna....harta warisan yang dimiliki mendiang kakekku jatuh ke tangan ibuku dan setelah mendapatkan warisan ibu pergi meninggalkan kami"

Arken menatap mata Cellyne sendu

"aku bangga padamu...kau ini seorang wanita yang kuat"

Cellyne pun tersenyum

"oh iya hari ini aku sengaja tidak bekerja, bagaimana jika kita pergi berjalan-jalan malam nanti atau ingin pagi ini?"

"kalau nanti malam aku tidak bisa karna aku ini harus bekerja"

"pagi ini atau ingin nanti siang?"

"terserah kamu saja ken"

"ayo bersiap kita pergi sekarang saja"

Cellyne hanya mengangguk kecil dan pergi bersiap.

/skip

Kini Arken sedang menunggu Cellyne di mobilnya.

"Cellyne.."
panggil Arken sambil melambaikan tangannya dan Cellyne pun mendekat

"masuklah"
Arken membukakan pintu mobil untuk Cellyne

"terimakasih..."

Arken pun masuk kedalam mobilnya dan menatap Cellyne sejenak lalu melajukan mobilnya.Ditengah perjalanan terjadi kemacetan lalu lintas dikarenakan ada perbaikan jalan.

"yah...kita terjebak macet"

"sabar ya sayang"lanjutnya sambil menatap Cellyne

"Arken bibirku kering..kamu bawa minum ngga?"
Tanya Cellyne sambil menunjuk bibirnya yang kering

"yaahhh...aku lupa ngga beli dulu tadi"

"oh lebih baik begini,sebelumnya tutup matamu lalu buka sedikit bibirmu"

Cellyne melakukan apa yang Arken katakan

"apa yang akan terjadi"
ucap Cellyne dalam hati

"tidak terjadi apa-apa"
Cellyne pun membuka matanya dan melihat Arken yang telah mendekatkan wajahnya pada Cellyne

"tutup matamu sayang"
Perintah Arken,dan Cellyne pun menutup matanya kembali dengan jantung yang sudah berdebar kencang

Arken melumat bibir Cellyne lembut

"mmppttthhh"
Cellyne pun segera membuka matanya dan mendorong tubuh Arken

"hei ada apa sayang?"
Tanya Arken dan mencoba mendekati Cellyne kembali

"apa yang kau lakukan!"

"ustt...bibirmu kering kan?aku hanya membantu membasahi bibirmu"
Ucap Arken sambil mengusap bibir Cellyne menggunakan ibu jarinya

"tapi tidak seperti ini"

"diamlah kau ini milikku,kau kekasihku,aku bebas melakukan apapun padamu"

"tapi tidak sebebas itu tuan"

Tanpa aba-aba tangan Arken menarik tengkuk leher Cellyne dan langsung melumat bibir Cellyne dengan kasar.

"mmptthhhh..."
Cellyne hanya diam tak berkutik karna tenaga Arken lebih besar darinya

Cup

Cup

Arken memperdalam lumatannya dengan menggigit bibir bawah Cellyne.Kini Arken mencoba mengadu lidahnya dengan Cellyne namun tak ada balasan apapun dari Cellyne.

"nghhh mptthhh"
Cellyne yang telah kehabisan oksigen mencoba memukul dada bidang Arken

Arken pun melepas pautan bibirnya itu.Lalu Arken mengusap bibir Cellyne lembut.

"bagaimana sekarang sudah tidak kering lagi kan?"

"ahhh..perih sekali"
Cellyne mengusap bibirnya dan benar saja ada darah di bibirnya

"bibirku berdarah"

Mendengar hal itu Arken terkekeh kecil.

"bagaimana apa mau di lanjut?"

"lihatlah bibirmu itu belum terlalu basah"lanjutnya

"yaakkk Arken...ini perih"
Rengek Cellyne sambil menunjuk bibirnya.

"oh ya?maafkan aku sayang aku tidak  bermaksud melukaimu"
Ucap Arken lalu mengecup kening Cellyne,pipi Cellyne memanas dan berubah menjadi merah

Diluar sana ada seseorang yang mengetuk kaca mobil Arken.

"tuan bisakah anda sedikit menepi ke tepi jalan?"















Lanjut di part berikutnya

AYAH KEKASIHKU [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang