Arven mengajak Cellyne meninggalkan pria bernama Ryandika itu ke dalam mobil dengan tangan yang berdarah."T-tuan? tangan an-"
"Diam!!mulai sekarang kau tidak akan menjadi sekertaris pribadi lagi!"
Ujar Arven dengan nada tinggi"Tapi Tuan sa-"
"Mulai sekarang kau jadi asisten pribadi!!kau harus ikut kemanapun saya pergi!!dan satu lagi jangan macam-macam jika tidak mau bernasib sepertinya"
Arven melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tidak peduli akan keselamatan apalagi kematian.
"Tuan kita ke mana? ini bukan jalan ke arah rumah"
Ucap Cellyne saat menyadari jalan itu bukan jalan kembali ke rumah keluarga Dermansyah.Arven mendiamkan Cellyne sampai tiba lah di tempat yang ia inginkan. Kini ia tengah memarkirkan mobilnya dan melihat sekeliling.
"Baguslah tempat ini tidak terlalu ramai"
Batin Arven lalu ia keluar dari mobil dan mengajak Cellyne masuk ke tempat itu."Loh ini kan bar Tuan Rey?"
Batin Cellyne saat melihat tempat ituArven masuk ke dalam tempat itu dengan langkah yang cepat sampai Cellyne tertinggal. Cellyne tentu tidak mau ditinggal karena ia tahu tempat ini adalah tempat yang buruk sehingga Cellyne berinisiatif untuk mengejar Tuannya dengan langkah yang cepat juga sampai akhirnya kakinya tergelincir namun ia masih melanjutkan langkahnya dengan menahan rasa sakitnya itu.
"Aww..."
Rintih Cellyne berjalan dengan memegang kakinya.Arven duduk di sofa panjang berwarna merah yang berada di dalam bar itu, begitu juga dengan Cellyne. Tiba-tiba....
"Mau memesan apa Tuan?"
Tanya pelayan wanita pakaian sexy berwarna hitam."2 botol whiskey"
Jawab Arven"Tuan? apa yang terjadi pada Anda?"
Tanya Cellyne khawatir karena tak biasanya Arven pergi ke barPertanyaan Cellyne hanya dihiraukan oleh Arven.
"Apa mungkin Tuan kecewa denganku?"
Batin CellyneMereka berdua hanya saling diam tak ada yang berbicara sepatah kata pun sampai akhirnya 2 botol whiskey pesanan Arven pun datang ke meja mereka.
Setelah mengantarkan pesanan Arven pelayan wanita dengan pakaian sexy itu pun duduk di pangkuan Arven lalu mengelus rahang Arven lalu turun ke jakunnya.
"Apa Tuan butuh ditemani malam ini?"
Ucap si pelayan wanita lalu menaikkan sedikit rok mini yang ia pakai sampai terlihat ada tato dengan inisial A dan kupu-kupu di pahanya."Aku akan menemanimu malam ini Tuan tampan"
Lanjutnya sambil mendekatkan bibirnya ke bibir Arven lalu mendorong jidat Arven dengan jari lentiknya kemudian jari wanita itu turun ke dada bidang Arven sampai akhirnya ia mencoba untuk membangunkan adik kecil Arven dengan menggesekkan buah peachnya🍑 ke adik kecil Arven di depan mata Cellyne."Ups...Tuan saya rasa ada yang mengeras di bawah sana"
Ujar si wanita lalu ia berdiri dan duduk di sebelah Arven dengan memeluk tangannya.Arven terdiam lalu meminum whiskey pesanannya sampai ia setengah mabuk.
"Cellyne...sayang..."
Panggilnya lalu ia menyingkirkan tangan pelayan wanita di sampingnya itu dan mendekat ke arah Cellyne."Sayang..."
Panggilnya"Duh kenapa Tuan menjadi terlihat sangat tampan ketika ia mabuk"
Batin Cellyne saat melihat Arven yang berada di dekatnya saat ini.Arven kembali meneguk minuman itu lalu...
Arven mentransferkan minuman itu lewat bibirnya. Cellyne tak punya pilihan lain selain menurut dengan apa yang Tuannya inginkan.
"Yahhh nggak jadi laku deh gue, padahal kan udah keras itu mana gede lagi"
Batin si pelayan wanitaSetelah beberapa saat Arven memutuskan untuk kembali ke rumah dalam keadaan mabuk karena tidak mungkin jika ia menginap di tempat itu dalam keadaan mabuk.
"Berkendara saat mabuk itu tidak baik, lebih baik aku saja yang membawa mobilnya tapi aku masih ragu"
Cellyne berniat baik, ia membawakan mobil Arven dan pulang ke rumah.Saat tiba di rumah...
Cellyne membawa Arven ke dalam kamar dengan kaki yang pincang dan membaringkannya namun...
"Sayang"
Panggil Arven lalu ia menarik tangan Cellyne. Cellyne terjatuh di atas badan Arven."Nghhh sayanghhh..."
See you next part yeorobun
KAMU SEDANG MEMBACA
AYAH KEKASIHKU [REVISI]
Romance🔞🔞🔞 Cellyne Adellina, seorang gadis cantik berusia 19 tahun. Dia tinggal bersama nenek dan bibinya, karena ayah dan ibunya pergi jauh dan tak pernah pulang sejak 18 tahun lalu. Neneknya yang sakit-sakitan dan sudah berkali-kali masuk ke rumah s...