Vote....
Vote....
Biar author semangat:)"Kak Cece...kenapa?" tanya Lyona.
Cellyne yang awalnya menunduk pun mengangkat kepalanya, "Oh...nggak papa kok Na"
"Beneran?"
"Iyaa..."
"Kak Cece tau kan kamar Nana sempit?"
"Iya tau kok"
"Gimana kalo kita tidur di kamar Abang aja" ujar Lyona sontak membuat kakaknya itu sedikit terkejut karena ya tahu kan? seberantakan apa kamar cowo.
"Nggak...nggak...nanti Abang tidur dimana coba?"
"Abang tidur di sini aja...kan sofanya panjang, muat lah buat badan Abang"
"Lah Nana tau kan Abang kalo tidur gimana?"
"Tau kok Bang...tapi Abang ngalah lah,"
"Sofa segini mana cukup Na"
"Lagian ente punya kaki and badan panjang-panjang banget" jujur Lyona sambil memandang tubuh tinggi kakaknya itu.
"Ye...punya Abang kan emang panjang semua, dari atas sampe bawah apalagi an-"
*Bombastic side eye
Cellyne menutup mulut Tama menggunakan tangannya.
"Ngapain si Ce?"
"Gak..gak..ini bahaya, kamu diem aja gak usah ngomong yah..plis"
Mereka melanjutkan percakapan itu sampai malam, dan untuk kakak beradik itu tetap beradu. Pada akhirnya, Andreas lah yang harus mengalah. Namun, ia tidak mau tidur di ruang tamu, ia memilih untuk tidur di kamar sempit adiknya.
•••
"Hoam...good morning sunshine" Cellyne merenggangkan tangannya.
"Kak Cece udah bangun?"
"Udah"
Setelah menjawab pertanyaan dari Lyona, Cellyne pun pergi ke dapur untuk membantu ibu Andreas memasak untuk sarapan.
"Masak apa Bi?" tanya Cellyne kepada ibu dari sahabatnya.
"Haiss..sudah berapa kali coba Mama bilang, jangan manggil Bibi manggilnya Mama aja"
"Iya Ma...lupa"
"Mama lagi masak nasi goreng kesukaan si Tama" ucapnya sambil menuangkan kecap ke dalam masakan.
Cellyne pun menawarkan diri "Mau dibantu?"
"Udah ngga usah ini juga bentar lagi selesai, kamu bantu bawain ini aja nanti ke meja makan"
"Siap Ma"
•••
Di meja makan terlihat Ayah, Ibu, dan Lyona. Sedangkan Cellyne, ia membawakan makan ke meja makan.
"Loh Tama mana?" tanya Cellyne karena di meja makan tidak terlihat batang hidung sahabatnya itu.
"Paling juga Bang Tama masih tidur" jawab Lyona.
Ibu Andreas pun berdiri, "Mama panggil dulu yah anaknya"
"Biar Cellyne aja,"
"Tapi kan Tama suka m-"
"Ngga papa Ma" Cellyne pun berjalan ke kamar Lyona, dan yak benar saja sahabatnya itu masih berada di alam mimpi.
"Tama, bangun yuk"
"Bentar Ma...5 menit lagi eh nggak 10 menit lagi" jawab Tama dengan suara berat khas orang bangun tidur yang manja.
"Tama...bangun sekarang apa mau aku pukul heumm?"
"Mama kok jadi galak si, biasanya juga mama cium pipi Tama dulu" ucap Tama dengan mata yang masih tertutup.
"Oh..mau dicium pipinya?"
"Iya heungggg...."
Cellyne pun mendekatkan bibirnya ke wajah tampan sahabatnya.
"TAMAAAA....BANGUUUUN...." teriak Cellyne di telinga Tama.
Tama yang terkejut pun tentu saja terbangun dari tidurnya.
"Cellyne"
"Kenapa mau cium kan hahaha" ledek Cellyne.
Tama hanya bisa terdiam memendam rasa malunya.
"Udah ayo bangun, kita sarapan"
Sedangkan di sisi lain...
Seseorang sedang mengintip dari ambang pintu kamar Lyona, dan melihat tingkah anaknya dan juga Cellyne ia hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Andai kau jadi menantuku" lirihnya lalu ia pergi kembali ke arah meja makan.
Pov Andreas Pratama
"Cellyne..." Panggilku.
"Heum...kenapa?"
Jujur aku sungguh malu dengan tingkahku tadi, sungguh memalukan.
"Ngga jadi deh"
"Mau cium?" tanya Cellyne padaku.
"Emang boleh?"
"Ya nggak lah"
"Yaudah mau peluk aja boleh kan?"
"Ya ngga lah aku kan udah jadi istri orang" ucapnya yang tentu membuat hatiku seperti tertusuk ribuan jarum.
Sakit, sangat sakit, aku memendam rasa ini selama bertahun-tahun lamanya. Namun pada akhirnya, bukan aku yang ditakdirkan bersama dengannya.
•••
Mereka pun makan bersama di meja makan sederhana milik keluarga Andreas. Biarpun sederhana, itu justru membuat keluarga mereka bahagia dan merasa nyaman karena bahagia itu sederhana.
"Oh iya, Kak Cece nginep di sini lagi ngga nanti malam?" tanya Lyona pada Cellyne.
"Kak Cece kan punya keluarga juga, ya Kak Cece harus pulang dong, kapan-kapan Kak Cece nginep di sini lagi deh"
"Beneran kan? janji ya Kak"
"Iya, kalo ada waktu, kalo ngga ya Nana aja yang ke rumah Kak Cece sama Bang Tama"
"Oke"
•••
Sepulangnya Cellyne dari rumah Tama...
Saat Cellyne membuka pintu rumah Keluarga Dermansyah, terlihat seorang lelaki tampan yang sedang menunggunya sambil menyilangkan kakinya ditemani secangkir kopi.
"Dari mana semalam?"
-TBC-
See you next part yeorobun
KAMU SEDANG MEMBACA
AYAH KEKASIHKU [REVISI]
Romance🔞🔞🔞 Cellyne Adellina, seorang gadis cantik berusia 19 tahun. Dia tinggal bersama nenek dan bibinya, karena ayah dan ibunya pergi jauh dan tak pernah pulang sejak 18 tahun lalu. Neneknya yang sakit-sakitan dan sudah berkali-kali masuk ke rumah s...