20 | "tuan ini menyakitkan"

2.6K 70 4
                                    

Tap vote dulu yah readers




Di perjalanan pulang

"Bukankah itu mobil Daddy?"
Tanya Arken sambil memastikannya

Arken yakin jika itu adalah mobil milik Daddynya,sehingga ia kembali mengikuti mobil itu.

"Kenapa Daddy mengikuti mobil ambulance itu?"

"Dan bukankah ini jalan menuju pedesaan?"
Lanjut Arken

Pov Cellyne

"Hiks...hiks...nenek..."

"Cellyne..Saya turut berduka cita atas meninggalnya nenekmu"

"T-tuan..."
Panggil Cellyne

"Iya?ada apa?"

"Terima kasih telah membiayai pengobatan nenek"
Ujar Cellyne sambil menundukkan kepalanya dan menghapus air matanya

"Sama-sama"
Jawab Arven

"Cellyne sini kamu"
Panggil Kinan

"Ada apa Bi?"
Tanya Cellyne lalu ia berdiri dan menghampiri Bibinya itu

Kinan membawa Cellyne ke dalam sebuah ruangan.

"Janin dalam kandunganmu itu anak dari siapa hah!!"
Bentak Kinan

"Bi..."

"Siapa ayah dari janin dalam kandunganmu!!"
Ucap Kinan dengan nada tinggi

Cellyne hanya tertunduk dan tidak berani menjawab.

Kinan memberikan sebuah pil obat
"Gugurkan sekarang juga"

"Tidak Bi!!Cellyne tidak mau"
Jawab Cellyne

"Oh sudah berani sekarang yaa"

"Dasar wanita menjijikan"
Lanjut Kinan sambil mendorong Cellyne hingga ia terjatuh

"Aaarrgghhhh"
Teriak Cellyne kesakitan

"Cellyne"
Ucap seorang lelaki lalu melenggang masuk ke dalam ruangan itu

"Arkenhhh..tolong"

"Bertahanlah sayang"
Ucap Arken dengan khawatir

"Eum..apakah dia ini ayah dari janin dalam kandunganmu heumm??"

"Ya..saya ayah dari janin dalam kandungannya!!"
Jawab Arken dengan nada tinggi

"Arken!!"
Panggil seorang lelaki dengan suara yang menggema

Arken menoleh dan menatap lelaki itu
"Daddy?"

"Keterlaluan kau"
Ujar Arven lalu berjalan ke arah Arken lalu menampar putranya itu untuk pertama kalinya

"Jadi selama ini hahaha"

"Dad"

"Daddy tidak pernah mengajarkanmu lari dari tanggung jawab"

"Daddy percaya jika dirimu ini dapat bertanggung jawab dalam segala hal,namun nyatanya?kau bahkan merahasiakan hubunganmu dengan Cellyne"
Lanjut Arven

"Bukan begitu Dad"

"Tapi bagaimana hah?!"

"A-Aku"

'plak'
Arven menampar Arken untuk kedua kalinya lalu menarik kerah baju putranya itu.

"Daddy tidak akan memaafkan kesalahanmu ini"
Ujar Arven lalu melepas kerah baju Arken dan berjalan ke arah Cellyne lalu menolongnya

Arven membawa Cellyne ke rumah sakit.

Pov Arken

"Arggghhhh....mengapa menjadi seperti ini"
Teriak Arken yang masih berdiri di ruangan itu

"Ck..dasar lelaki biadab"
Ujar Kinan yang juga masih berada dalam ruangan itu

Arken tertunduk

"Apa yang kau lakukan disini hah!!lebih baik kau ke rumah sakit menyusul kekasih tercintamu itu"
Ucapan Kinan membuat Arken berfikir mengapa ia tetap berdiri disana sedangkan kekasihnya dilarikan ke rumah sakit

"Iya juga,mengapa aku masih disini"
Lirih Arken lalu bergegas pergi ke rumah sakit

Pov Cellyne

"Hiks..hiks..Tuan ini menyakitkan"
Ujar Cellyne sambil menangis menahan sakit

"Tidak apa-apa ada aku disini"
Jawab Arven

"Maaf Tuan,sebaiknya anda menunggu di luar karena kami akan melakukan pemeriksaan"
Ucap Dokter

"Baik Dok"

Dokter pun membawa Cellyne ke ruang pemeriksaan,sedangkan Arven menunggu di luar ruangan dengan khawatir.

"Aku harap mereka baik-baik saja tuhan"
Harap Arven

Beberapa saat kemudian

Dokter pun keluar dari ruangan lalu menghampiri Arven

"Apa benar Tuan suami Nyonya Cellyne?"
Tanya sang Dokter

"Iy-"

"Saya suaminya Dok"
Ucap seorang lelaki yang tak lain adalah Arken dengan nafas yang terengah-engah

"Begini Tuan, kandungan Nyonya Cellyne sangat lemah jadi saya harap anda dapat lebih memperhatikan Nyonya Cellyne supaya tidak terjadi hal yang sama, karena apabila hal ini terjadi lagi kemungkinan besar dapat terjadi keguguran"
Ujar Dokter tersebut

"Terima kasih Dok,saya akan berusaha untuk menjaganya dengan sebaik mungkin"
Jawab Arven

"Sama-sama Tuan"
Jawab Dokter

"Dok,apakah saya sudah diperbolehkan masuk kedalam?"
Tanya Arven

"Tentu Tuan,silahkan"

Arven masuk ke dalam ruangan.

"Mari Tuan,saya permisi"
Ujar sang Dokter dibalas dengan senyuman oleh Arken dan berjalan pergi

Arken masuk ke dalam ruangan.

'Deg'
Jantung Arken terasa seperti tertusuk ribuan duri melihat.....





























See you next part
Kalau vote nyampe 1000 author bakal double up minggu depan

AYAH KEKASIHKU [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang