43 | rindu

206 6 0
                                    

Langsung lanjut aja kali yahhh...












"Apaa?ada apa?aku hanya bertanya di mana istriku?ada apa dengan kalian ini!!" Ujar Arven.

"Ny-nyonya besar ada di-"

"Aaakkkhhh, sudahlah biar saya saja yang cari" Arken melangkahkan kakinya menuju kamar.

"Eehhh, t-tuan anu...apa tuan mau minum kopi dulu?atau mau minum teh dulu?" Tanya art mencoba mengulur waktu sampai nendapati perintah dari tuan mudanya.

"DIAMMM!! SAYA INI RUNDU ISTRI SAYA JIKA ADA YANG MENGIKUTI SAYA LAGI SAYA TIDAK SEGAN-SEGAN USIR KALIANNN!!!"

Suara itu menggema ke seluruh ruangan dan benar saja ada suara tangis bayi. Arven yang mengira itu adalah tangisan baby boy yang amat ia tunggu pun menghampiri ke sumber suara namun ternyata bukan, suara itu berasal dari putra kecil Velin dan Arken.

"Ck, di mana Cellyne"

"Cellyne"

"Sayang aku pulang"

"Istrikuuu, apa kau tidak merindukan suamimu ini?!"

Panggil Arven sembari mencari keberadaan istri kecil kesayangannya itu. Sampai di kamar tidurnya, ia melihat lemari yang memang masih penuh dengan baju namun ranjang bayinya kosong dan justru berdebu.

Arven pun mencari art dan menghampirinya.

"APA RANJANG BAYINYA TIDAK PERNAH DIBERSIHKAN?!BAGAIMANA BISA SEORANG BAYI KECIL TIDUR DI TEMPAT SEKOTOR INI DAN LIHAT JANGANKAN RANJANG BAYI, KAMARNYA JUGA TERLIHAT SANGAT KOTOR DAN BERDEBU!!!"

"Anu Tuan, sebenarnya nyonya besar"

"Kenapa?apa Cellyne pergi?"

Para art mengangguk sambil menundukkan kepala tidak berani menatap tuannya.

"Sejak kapan?" tanya Arven pada art nya.

"S-sejak li-"

"Lima hari lalu?"

"Tidak, tapi li-lima bulan lalu"

"Kemana dia pergi? apa dia pergi membawa koper?"

"Kami tidak tahu kemana nyonya besar pergi"

"KENAPA KALIAN TIDAK ADA YANG BERANI MENGHENTIKANNYA HAHHHH!!!BODOHH!!"

"AKU YANG MENGUSIRNYAAA" ucap seorang laki-laki dengan lantang.

"ANAK BODOHHHH, BAGAIMANA BISA KAU MENGUSIR IBUMU!!"

Arven bergegas menghampiri pria yang berani menjawabnya itu yang tak lain adalah Arken putranya sendiri.

"DIA YANG MENGGANGGU ISTRIKU DAN MENCOBA MERACUNI CUCUMU DENGAN SUSU KADALUARSA!!" Jawab Arken lantang.

"Itu tidak mungkin! kapan itu terjadi??" Tanya Arven memastikan.

"5 bulan lalu" jawab Arken.

"Kau bilang susu kadaluarsa, tunggu di sini apa benar yang kau katakan itu?" Arven memerintahkan Bi Asih untuk mengambil sesuatu yang diletakkan di tempat pisau.

"Daddy sebenarnya memasang kamera tersembunyi di sini, juga sebagai percobaan produk baru perusahaan pada 7 bulan lalu dan ini Daddy rasa berfungsi dengan baik, karena Daddy selalu memantau Cellyne saat berada di dapur ketika Daddy sedang merindukannya"

Arven pun mulai mengotak-atik alat canggih itu dan melihat pemutaran ulang videonya dan terlihat dengan jelas di sana terdapat Velin yang tengah menukar susu formula yang di beli Cellyne.

"BODOH!! DADDY TIDAK PUNYA ANAK BODOH SEPERTMU!! SEKARANG HARUS MENCARI CELLYNE KEMANAA?! APA YANG ADA DI JALAN PIKIRANMU ITUUU ARKENNN" Arven pun mencoba menghubungi nomor Cellyne, namun nomor itu juga sudah lama tidak aktif.

"INI SEMUA KARENAMUUU!! DASAR BRENGSEK!!" Arven mendorong Arken lalu ia berlari mengambil kunci mobil dan pergi ke rumah lama nenek Cellyne.

~🪐~

Sesampainya di rumah nenek Cellyne ia tidak melihat adanya kehidupan di sana hanya rumah tua yang terbengkalai.

"Apa yang anda lakukan di sana?!" Tanya seseorang dari kejauhan lalu ia menghampiri Arven.

"Anda mencari Cellyne??" Lanjutnya.

"Bagaimana kau tau?" Tanya Arven.

"Suami yang tidak becus sepertimu memang pastas di tinggalkan"

"APA KAU YANG MENYEMBUNYIKAN CELLYNE?!!" Arven kini memegang kerah kemeja lelaki yang tak lain adalah Tama sahabat Cellyne dengan penuh amarah.

"Kalau aku bisa menyembunyikannya sudah aku lakukan dari jauh-jauh hari, kini aku juga tengah mencarinya. Akhir-akhir ini dia tidak bisa di hubungi aku mengkhawatirkannya" jelasnya.

"Sialllll ternyata sama saja"

Arven pun meninggalkan tempat itu lalu pergi entah kemana arah dan tujuannya.

'ting' satu pesan masuk.

"Cih ada apa dengan orang ini"

"Apakah tidak cukup untuk membuat diriku muak akan ocehannya yang seperti burung!!"

Isi pesan

'sudah tua jangan banyak bertingkah'

"Apa maksud dari pesannya itu"

Arven pun kehilangan fokusnya dan tiba-tiba...

'cittttt'


























See you next part readerssss....

AYAH KEKASIHKU [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang