Bintangnya dulu dong readers⭐
"Tuan Cellyne ingin bertemu nenek"
Pinta Cellyne sambil menangis"Di mana nenekmu?"
Tanya Arven"Nenek di RS.Setinggi Harapanku Tuan"
Jawab Cellyne sambil menghapus air matanya"Yasudah ayo kita kesana"
Ajak ArvenMereka berdua berlari keluar kantor.
"Daddy dan Cellyne mau pergi kemana?"
Tanya Arken dalam hatinya karna ia melihat Arven dan Cellyne berlari"Aku harus mengikuti mereka"
Arken pun memutuskan untuk mengikuti merekaArven dan Cellyne masuk ke dalam mobil begitu juga dengan Arken.
"Sebenarnya ke mana mereka akan pergi?"
Ujar Arken sambil melajukan mobilnya mengikuti mobil daddynyaKarna jarak antara kantor dan rumah sakit tidak terlalu jauh jadi hanya menghabiskan waktu kurang lebih 45 menit melewati jalan pintas karna jalan utama sudah pasti macet.
Sesampainya mereka di rumah sakit,Cellyne segera keluar dari mobil dan berlari ke dalam rumah sakit diikuti oleh Arven dan Arken.Namun,tiba-tiba
'ay ay ay im your litle buterfly'
Ponsel Arken berdering pertanda telfon masukArken melihat nama yang tertera pada ponselnya.
"Bryan?kenapa dia menelfon"
Ujar Arken dan mengangkat telfon dari salah seorang temannya ituIsi percakapan
"Halo..kenapa yan?"
"Ken..Zen masuk rumah sakit karena kecelakaan"
"Rumah sakit mana?"
"RS.Setinggi Harapanku"
"Di ruang mana?"
"Tulip nomor 3"
"
Ok gw kesana"
'tit..tit...tit...'
Telfon terputusArken berjalan dan bertanya ke salah seorang suster.
"Sus..di mana ruang tulip?"
Tanya Arken"Tuan berjalan dari sini lurus lalu ke kiri di sana ada ruang tulip"
Jawab suster itu"Terima kasih sus"
"Sama-sama Tuan"
Arken berjalan dan mencari ruang tulip.
Setelah Arken menemukannya ia masuk ke dalam lalu mencari temannya.
"Arken"
Panggil Bryan sambil melambaikan tangannyaArken berjalan mendekati Bryan.
"Zen gimana?"
Tanya Arken"Dia luka di bagian siku sama kaki"
"Mending lo tengokin dia"
Lanjut Bryan"Arken"
Panggil Zen"Zen..kok bisa si lo luka gini?"
"Udah biasa mah"
"Noh Bryan aja yang alay,gue kagak napa-napa juga"
"Loh kok gue si,orang lu kecelakaan ya gue bawa dong lo ke rumah sakit"
Jawab Bryan"Kan dah di bilang gue kagak napa-napa"
"Ya tapi gue takut lo mati Zen"
"Gue mati juga kagak ada yang peduli"
Jawab Zen"Lah lo pikir kita-kita ini siapa?lo pikir kita kagak peduli sama lo"
Jawaban Arken membuat Zen terdiam"L-lo pada sahabat gue"
"Maka dari itu kita masih peduli sama lo karna lo itu sahabat kita"
"Coba aja lo bukan sahabat kita mungkin udah gw biarin lo mati di tengah jalan"
Lanjut Arken"Udah Ken udah"
Ujar Bryan sambil mengelus dada Arken"Dah lah gue lagi ada masalah juga ini"
Ujar Arken lalu pergi meninggalkan ruangan dan mencari di mana Cellyne dan Daddynya.Arken mencari-cari keberadaan Cellyne dan Daddynya.
"Sus..mau tanya liat bapak saya ngga?"
"Kamu nanya?"
"Kamu bertanya-tanya di mana bapak kamu"
"Mas,kalau bapak-bapak tuh di sini banyak"
Lanjut suster itu"Pokoknya bapak-bapak yang jalan sama cewe"
"Cewenya yang gimana aja ngga tau mas"
"Yang ini"
Jawab Arken lalu menunjukkan foto pada ponselnya"Ngga liat tuh"
Jawab suster"Ya sudah terima kasih"
Arken mulai frustasi karna tidak menemukan Cellyne dan Daddynya sehingga ia memutuskan untuk pulang.
Saat di perjalanan pulang
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
AYAH KEKASIHKU [REVISI]
Romance🔞🔞🔞 Cellyne Adellina, seorang gadis cantik berusia 19 tahun. Dia tinggal bersama nenek dan bibinya, karena ayah dan ibunya pergi jauh dan tak pernah pulang sejak 18 tahun lalu. Neneknya yang sakit-sakitan dan sudah berkali-kali masuk ke rumah s...