25

3.1K 53 0
                                    

Tap tap bintang dulu














Arven membersihkan bekas ice cream yang berada di bibir Cellyne menggunakan bibirnya dan berakhir lumatan kecil hingga....

"Ngghhhhh...mmpphhh...Tuanhhh..."

Cellyne mendorong tubuh Arven.

"Tuan lampunya sudah hijau"
Ucap Cellyne mengingatkan atasannya itu

"Sialan kenapa harus sekarang si"
Oceh Arven

Cellyne hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lalu menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan senyuman itu.

"Tunggu saja nanti"
Lanjut Arven

Arven pun menjalankan mobilnya dengan tujuan pulang ke rumahnya.

"Mobil siapa itu?"
Ujar Arven saat ia telah sampai di rumah dan melihat banyak mobil yang parkir di halaman rumahnya.

'grrrrdddddd' penjaga keamanan di rumah Arven membukakan pintu gerbang.

"Pak Mamat, mobil siapa yang parkir di halaman rumah saya?"
Tanya Arven pada penjaga keamanan yang diketahui bernama Mamat

"S-saya kurang tahu Tuan besar, tadi orang itu mencari Tuan besar dan Tuan muda kebetulan Tuan muda ada di rumah.Orang itu juga mengaku bahwa ia adalah kekasih dari Tuan muda yang datang ke sini untuk membahas tentang pernikahan Tuan."
Jujur Pak Mamat

"Baiklah kalau begitu, terima kasih atas infonya Pak Mamat"

"Sama-sama Tuan besar"
Jawab Pak Mamat

Arven bergegas menjalankan mobilnya lalu memarkirnya di garasi rumah.

"Ayo sayang"
Ajak Arven namun tidak ada balasan dari Cellyne

"Sayang?"
Panggil Arven dan masih tidak ada balasan dari Cellyne

Arven menoleh dan yak benar saja Cellyne tertidur.

"Haishh...gadis ini"
Keluh Arven

Arven membuka pintu mobil dari arah Cellyne lalu menggendongnya ala bridal style.

'cklek' Arven membuka pintu rumahnya dan terlihat ada tamu seorang gadis yang sedang duduk sambil berbincang dengan putranya di ruang tamu.

"Dad"
Panggil Arken

"Kenapa?"
Tanya Arven

"Eum jadi gin-"
Ucap Arken terputus

"Sebentar, Daddy mau antar Cellyne ke kamar"
Ujar Arven lalu ia pergi ke kamar Cellyne lalu membenarkan posisi tidur Cellyne dan memakaikannya selimut.

"Mimpi indah cantik"
Ucapnya lalu pergi meninggalkan kamar dan duduk di sofa ruang tamu

"Ada apa?"
Tanya Arven pada putra tunggalnya itu

"Arken memutuskan untuk menikahi Velin"

"Baguslah kalau begitu, kau sudah tak perlu mengganggu Daddy dan Cellyne"
Ucap Arven dengan tenang

"Dad, apa Arken masih boleh tinggal di rumah ini setelah menikah nanti?"
Tanya Arken

"Terserah"
Ujar Arven lalu pergi meninggalkan mereka

"Dad"
Panggil Arken namun tak dihiraukan oleh Arven

"Kita akan tinggal di rumah ini setelah menikah nanti"
Ucap Arken pada Velin

"Benarkah?"
Tanya Velin memastikan

"Tentu"

"Dengan begini aku akan lebih mudah untuk mencelakai dia"
Batin Velin

"Apa yang kau pikirkan sampai tersenyum seperti itu?"
Tanya Arken saat melihat Velin tersenyum

"A-aku hanya membayangkan bagaimana kehidupan bahagia kita nanti setelah menikah"
Bohong Velin

"Ohh"

'drrrttttt...drrttttt...'ponsel Velin bergetar pertanda ada telepon masuk

"Sebentar"
Ujar Velin saat melihat nama yang tertera di ponselnya

"Baik Dad, Velin segera pulang"
Ujar Velin dalam telepon

"Ada apa?"
Tanya Arken saat melihat wajah cantik Velin yang sedang cemas

"Eum aku pulang dulu yah"
Ucap Velin lalu bergegas pergi

"Hati-hati"
Ujar Arken lalu ia juga pergi meninggalkan ruang tamu dan pergi ke sebuah kamar

"Sayang maaf,"
Bisiknya pada seorang wanita yang tengah tertidur

"Aku tidak akan bisa menerima jika dirimu menikah dengan Ayah kandungku"

"T-tapi aku juga harus menebus kesalahanku karena menghamili Velin"
Lanjutnya

"Arken kau berhak bahagia aku akan mengalah"
Ujar Cellyne mengigau dalam tidurnya

"Aku berjanji kita akan bersatu lagi di hari yang akan datang"
Ucap Arken dengan percaya diri

"Maaf Cellyne, ini semua salahku"
Lanjutnya lalu mengecup kening Cellyne dan melangkah pergi namun...
































See you next part

AYAH KEKASIHKU [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang