41

1.2K 16 2
                                    

Halooooo semuanyaa author kembaliii










"Sekarang akan kuberi pilihan, tinggalkan rumah ini atau aku melapor kepada pihak berwajib?" Ucap Arken

"M-maksudnya? aku beneran ngga ngelakuin itu Ken, percaya sama aku.." ujar Cellyne berharap Arken percaya dengan ucapannya.

"Apa lagi Cellyne, aku udah tahu kebenarannya, lebih baik sekarang pergi dari sini sekalian bawa Arka terus angkat kaki dari rumah ini" Kini Arken penuh dengan amarah dan tidak mempercayai Cellyne.

Cellyne pergi berkemas dan membawa keperluan miliknya dan juga Arka. Setelah berkemas ia melangkah pergi dari rumah itu dan berniat pergi ke rumah neneknya, walaupun sebenarnya ia masih takut dengan bibinya. Saat berada di jalan raya dan hendak menyebrang 'pip...pip...sraakk' suara klakson mobil mewah yang hendak menabrak Cellyne dan juga Arka.

"Kalau mau nyebrang tengok kanan kiri dong Bu..." Ucap seorang sopir yang mengendarai mobil itu.

"Untung ngga sampai ketabrak" lanjutnya sambil memasang wajah penuh amarah.

Cellyne hanya menatap sopir itu lalu tak lama kemudian seorang laki-laki tua turun dari mobil itu. Saat Cellyne melihatnya Cellyne terkejut karena...

"Loh Tuan Arven bukannya berjanji akan pulang 6 bulan lagi? Lalu kenapa tuan terlihat lebih tua?" Cellyne bertanya-tanya dalam hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Loh Tuan Arven bukannya berjanji akan pulang 6 bulan lagi? Lalu kenapa tuan terlihat lebih tua?" Cellyne bertanya-tanya dalam hatinya.

"Nona, apa kau dan bayimu tidak apa-apa?" Tanya lelaki itu pada Cellyne sambil berjalan menghampiri mereka.

"Aneh?" Batin Cellyne.

"Oh, kami tidak apa-apa tuan hanya sedikit terkejut saja tadi" Ucap Cellyne.

"Tetapi tidak ada luka kan?" Tanya lelaki itu memastikan.

"Tidak Tuan" jujur Cellyne.

"Hari ini sangat dingin nona, selain itu hari ini juga terlihat mendung dan mungkin sebentar lagi akan turun hujan, anda ingin kemana? biar saya antarkan"

"Tidak usah Tuan terima kasih banyak atas tawarannya"

"Sudah tidak apa-apa kasihan bayimu itu terkena udara luar yang dingin" Ucap lelaki itu sambil mencoba mengarahkan Cellyne dan Arka ke dalam mobilnya.

"Saya antarkan saja nona, ini juga demi keselamatan kalian berdua hingga sampai tujuan" Lanjutnya

"Baik, terima kasih banyak Tuan"
Cellyne pun mengikuti arahan lelaki itu untuk masuk ke dalam mobil dan lelaki itu membantu membawakan barang-barangnya.

Saat di perjalanan.

"Sebenarnya tujuan nona ini mau kemana?"

"Ke perumahan anggrek Tuan, tepatnya kerumah peninggalan mendiang nenek saya"

"Oh begitu, oh iya ngomong-ngomong tadi kulihat kau berjalan dari arah kediaman keluarga Darmansyah?"

"Dari mana dia tau, rumah itu milik keluarga Darmansyah?"batin Cellyne sebelum menjawab.

"I-itu..."

"Baiklah jika kau tidak ingin menjawabnya, omong-omong dimana suamimu? kenapa pergi sendirian dengan membawa bayi seperti ini?"

"Suami saya sedang ada keperluan pekerjaan di luar negeri Tuan"

"Tapi jika dilihat-lihat dari penampilanmu, apa kau nyonya di rumah itu?"

"Dapat dibilang begitu, hanya saja..."

"Jadi, apa kau adalah Cellyne?istri dari putra tertuaku Arvendra Dermansyah?"

Cellyne sedikit terkejut mendengarnya "A-apa maksud anda, dari mana anda tahu nama saya dan apa maksud dari putra tertua?"

"Tanyakan sedikit demi sedikit menantuku, aku ini sudah cukup berumur hahaha"

"Mungkin jika istriku mengetahui hal ini ia akan senang"

Cellyne terlihat kebingungan. Juga ditambah lagi, jalan yang dilaluinya itu bukan jalan ke arah rumah neneknya karena jalan berbelok untuk menuju kerumah neneknya itu tanpa sadar ternyata sudah dilalui jauh sekali.

"Aku ini Affandra Dermansyah, ayah dari suamimu Arvendra Dermansyah" jelasnya dan Cellyne mengangguk paham.

'Ciitt..' mobil terhenti dan terlihat sebuah rumah yang amat besar dengan gerbang yang besar dan tinggi.

"Kita sudah sampai rumah, kau tinggallah saja disini"

"T-tapi tuan"

"Jangan panggil aku tuan nona kecil, panggil saja ayah"

"Baik ayah, sungguh aku tidak mengharapkan yang lebih dan aku tidak tahu bagaimana caraku nanti untuk membalas kebaikanmu"

"Kenapa kau bicara seperti itu? kau ini menantuku, berjanjilah besarkan putramu ini di tempat ini jika kau memang tidak berani untuk kembali pulang"

"Tenang saja di rumah ini tidak terlalu ramai, dan kami semua ini sungguh rindu akan suara anak kecil jadi biarkan putramu bertumbuh di tempat ini, karena bagaimanapun putramu ini adalah cucuku bukan?" Lanjutnya lalu mengarahkan Cellyne masuk ke dalam rumah dan memerintahkan kepada pelayan agar membantu membawakan koper milik Cellyne.

"Sayang...sayang..." Panggil lelaki itu.

"Sebentar, aku datang"

Terlihat seorang wanita tua yang terlihat sangat cantik dan awet muda yang tak lain adalah istri dari Affan.

"Sayang siapa dia, apa kau berniat menambah istri muda karena aku sudah tua?" Tanya wanita itu.

"Mana mungkin sayang, apa kau tau dia ini siapa?, dia adalah menantu kita" jelasnya

"Menantu?, istri siapa? Arven? Arlen? atau justru istri cucuku?"

"Dia ini istri Arven, namanya Cellyne. Dia memang masih sangat muda"

"Dan bayi kecil ini?" Tanya wanita itu pada suaminya.

"Tentu saja cucu kita"

"Aku tidak menyangka ternyata Arven sudah pintar memilih istri, lihat dia ini masih sangat muda namun bisa menerima Arven kita, aku kira Arven tidak akan menikah lagi karena masih teringat dengan masalalunya haha" Ucap wanita itu sambil sedikit tertawa.

"Oh iya Cellyne, ini adalah istriku, dia ibunya Arven, Vanessa Angeline"

Cellyne berjabat tangan dengan Vanessa sambil memperkenalkan namanya. Mata Vanessa tertuju pada bayi yang berada dalam dekapan Cellyne itu.

"Ternyata memang cucuku, lihat dia sangat mirip dengan Arken." Jujur Vanessa saat pertama kali melihat baby Arka

"Siapa namanya?"

"Arkanza Pratama Putra Dermansyah"

"Bagus, ternyata namanya tidak kalah tampan dari wajahnya, menantuku...apa aku boleh menggendongnya?"

"Tentu Nyonya"

"Panggil aku Bu Ness atau Ibu saja lebih baik"

"Baik ibu"

"Oh iya untuk kedepannya"





























-TBC-

See you next part yeorobun 🔥

AYAH KEKASIHKU [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang