42 | bingung?!

208 8 0
                                    

Cieeeee...siapa yang kangen viinuunawp??jujur aja kalo kalian kangen sama cerita Cellyne iniii okelah tanpa ba bi bu lanjut aja yaa...



"Untuk kedepannya ibu harap kamu bisa bersedia tinggal disini, dan berbagi cerita dengan ibu" ujar Vanessa sambil menepuk pundak Cellyne pelan.

"Pasti akan sangat merepotkan Bu, lebih baik Cellyne cari tempat tinggal baru saja atau menempati rumah lama yaitu rumah nenek" jawab Cellyne dengan rasa tidak enaknya.

"Heiiii, justru aku senang jika kalian berada disini menemani masa tuaku" Vanessa sedikit memelas pada Cellyne.

"T-tapi buu..."

"Tenang saja, jika kau memang ingin menjauh dari kehidupan putra dan cucuku maka aku pikir disinilah tempat paling aman"

"Tempat paling aman katanya? lalu bagaimana bisa rumah mertuaku sendiri menjadi tempat persembunyian sedangkan ia jelas-jelas orang tua dari suamiku" batin Cellyne.

"Satupun dari mereka tidak ada yang pernah  mengunjungiku di sini kecuali jika aku sekarat" ucap Vanessa sambil menarik nafas dan menundukkan kepalanya.

"A-apa maksudnya?" Cellyne bertanya-tanya.

"Sudah tidak usah dipikirkan, bagaimana mau kan tinggal disini?" Vanessa memohon sambil menggenggam tangan dan mengelus punggung tangan menantunya itu.

Cellyne tidak bisa membalas dengan perkataan, ia hanya dapat memberikan anggukan kepala. Affan yang melihat hal itu hanya bisa tersenyum melihat keakuran antara kedua wanita di depannya itu.

"Ya sudah ayah pergi ke kantor dulu yaa" pamit Affan pada istri dan menantunya.

~🪐~

"Ibu, apa aku boleh bertanya tentang masa lalu tuan Arven, eh maksudnya suamiku?" Tanya Cellyne pada Vanessa yang sedang menggendong Arkan yang tidur.

"Apa Arven tidak mengatakan apapun padamu?" Tanya Vanessa yang hanya dibalas gelengan kepala Cellyne.

"Baiklah sebentar, sedikit ibu ceritakan sejak ia kecil"

Vanessa pun memanggil pembantu rumahnya untuk meletakkan Arkan di kamar tidurnya.

"Dulu...saat ia kecil, ia adalah seorang anak yang sangat pintar, baik dan penyayang. Ia sangat menyayangi saudara apalagi orang tuanya, namun ia sangat bodoh dalam percintaan. Apa kau tahu?ia pernah berebut wanita dengan adiknya, istri dari Arlen dulunya ia adalah istri dari Arven dan memiliki seorang putra yaitu Arken. Namun, setelah hubungan itu ternyata istrinya itu menyimpan rasa terhadap adiknya begitupun sebaliknya dan setelahnya mereka menjalin hubungan gelap dan berakhir perceraian" papar Vanessa.

"Kalau boleh tau, apakah ibu dan ayah tetap merestui hubungan mereka?" Tanya Cellyne.

"Awalnya kita tidak merestuinya karena saat itu Arken baru berumur 1 tahun. Namun setelah mendengar jika Rosalinda hamil anak kedua dan dia bilang itu adalah putra kandung dari Arlen mereka pun bercerai dan Rosalinda menikah dengan Arlen tanpa memperdulikan restu dariku" jelasnya.

Cellyne yang mendengar hal itu sangat terkejut dan terus memikirkan hubungannya dengan Arven akan bagaimana kedepannya, mengingat jika Arkan bukanlah anak kandung Arven melainkan cucunya.

"Dan ada satu hal lagi yang harus aku beritahukan padamu, ini tentang rahasia kemajuan perusahaan. Dulu ibu juga diberitahu oleh oma, nenek buyutnya Arven jika kemajuan perusahaan itu sebenarnya memiliki syarat dan ketentuannya karena dikisahkan bahwa perusahaan pernah diberikan kutukan."

Cellyne pun lebih terkejut lagi mendengar hal seperti itu.

"Untuk mematahkan kutukan itu, para pewaris perusahaan harus memiliki setidaknya seorang putra yang berasal dari seorang wanita yang amat dicintainya secara 7 turunan berturut-turut itu katanya" lanjut Vanessa.

"Jaman segini masih percaya gituan?" Batin Cellyne.

"Eh sebentar, jadi ini yang dimaksud Tuan Arven waktu itu? 'tinggalkan kekasihmu lalu menikah denganku dan lahirkan 1 anak laki-laki' " kata-kata itu tiba-tiba terlihat di benak Cellyne.

"Bukankah suamiku itu sudah memiliki Arken?yang jelas-jelas seorang putra yang berasal dari wanita yang dicintainya pada masa itu?"

"Ya, memang benar hanya saja Arken tidak dapat mengendalikan seluruhnya karena dia berasal dari wanita yang memang benar dicintai namun tidak mencintainya. Ini adalah hukum timbal balik" jelas Vanessa.

~🪐~

S

kip 5 bulan setelahnya, Cellyne masih menginap di kediaman mertuanya itu dicintai bak anak kesayangan dan di sisi lain....

'Krieeetttt' pintu kediaman keluarga Dermansyah terbuka dan terlihat seorang lelaki yang amat menantikan masa ini.

"Istriku, aku pulang" ia mulai melangkah ke dalam rumahnya dengan membawa koper besarnya dan duduk di sofa ruang tamu.

"Istriku, aku pulang" ia mulai melangkah ke dalam rumahnya dengan membawa koper besarnya dan duduk di sofa ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"S-selamat datang kembali tuan" sapa dua orang art sambil menundukkan kepalanya.

"Bi, di mana istriku?" Tanta Arven.

"Duhh gustiii harus jawab apaa" batin sang art dan saling menyenggol satu sama lain.

"Eee anu tuan besarr"

"Apaa?ada apa?aku hanya bertanya di mana istriku?ada apa dengan kalian ini!!" Ujar Arven.

"Ny-nyonya besar ada di-"

























-TBC-

See you next part readerssss...

AYAH KEKASIHKU [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang