Chapter 5

754 41 0
                                    

Jangan lupa vote and comentᰔ.

***

Yeonjun pun masuk dan melihat hyungnya sedang duduk santai disofa. Lalu segera menghampiri nya dan duduk di salah satu sofa lainnya, ia pun menyodorkan berkas itu ke jimin.

*Kamar jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Kamar jimin.

Jimin langsung mengambilnya dan mulai fokus kembali pada berkasnya. Yeonjun hanya diam sambil melihat kakaknya yang sibuk dengan laptop dan berkas²nya.

Tiba² sesuatu muncul dipikirannya, ia ingin bertanya kepada jimin tapi jimin terlihat sibuk dengan laptopnya, lalu kembali menoleh pada jimin ingin rasanya ia bertanya. Ia pun memberanikan diri nya lalu bertanya pada jimin.

"Hyung apa kau tidak ingin memiliki seorang kekasih atau menikah saja? " Tanya yeonjun hati² pada hyungnya.

Jimin yang mendengar itu langsung menoleh pada yeonjun dengan wajah yang datar. Sedetik kemudian jimin menghela napas pelan.

Kenapa adiknya yang satu ini menanyakan hal semacam itu? Apa adiknya ini sudah ingin memiliki seorang kakak ipar?

Pikir jimin begitu lalu menjawab pertanyaan yeonjun.

"Memangnya kenapa? Apa kau ingin memiliki seorang kakak ipar perempuan, hah?! " Tanya jimin balik pada yeonjun dengan kesan yang begitu dingin. Sambil menatap yeonjun datar.

"Ya! Aku ingin memiliki seorang nunna." Jawab yeonjun sedikit sinis.

Tepat sekali! Jimin sudah menduganya ini lah jawaban yang akan dikatakan adiknya.

Jimin menarik napas nya kemabli lalu menghembuskan nya dengan kasar. Lalu kembali menatap adiknya itu dengan datar.

"Dengarkan aku baik² yeonjun, aku belum memikirkan untuk kembali memiliki seorang kekasih atau pun berencana untuk menikah karena aku masih ingin sendiri dan melupakan sementara tentang perempuan, lagian aku juga sibuk dengan perusahaan ku ini ditambah dengan bisnis diluar negeri, kau juga ikut sibuk bersama ku bukan? Untuk apa memikirkan hal semacam itu! " Ucap jimin panjang lebar tanpa ada perubahan diwajahnya dari detik sebelum nya yaitu tetap datar dengan ucapan yang begitu dingin.

Yeonjun yang mendengar itu pun sedikit terkejut akan ucapan jimin yang begitu panjang lebar.

Sebenarnya yeonjun sudah tau jika hyungnya ini akan mengatakan ini tapi tidak sepanjang ini, ia bertanya seperti itu atas kemauan dari eomma nya tapi ia juga menginginkan seorang nunna.

Tanpa mereka berdua sadari seorang wanita paruh baya tengah menguping pembicaraan mereka berdua didepan pintu kamar jimin. Yang tak lain adalah eomma mereka sendiri. Ia juga ingin tahu apa putra keduanya itu berhasil membujuk putra sulungnya agar mau memiliki seorang kekasih atau kalau bisa menikah saja langsung.

*Flashback.

Saat yeonjun akan pergi menuju lift, bunda nya memangil dirinya. Ia pun segera menghampiri eomma tersayang nya itu.

"Ada apa eomma memangilku? " Tanya yeonjun saat sudah sampai di hadapan eomma nya.

"Kemari duduk lah dulu. " Suruh eomma nya. Segera yeonjun menurutinya. Lalu menatap eomma nya.

"Kau mau kemana nak? " Tanya eomma.

"oh.. Ini aku akan ke kamar jimin hyung untuk mengantar berkas ini. " Jawab yeonjun sambil menunjukkan berkasnya.

Eomma yeonjun menatap sebentar berkas tersebut lalu beralih kembali menatap putra keduanya.

"Yeonjun apa kau mau nak membujuk hyung mu itu agar mau memiliki seorang kekasih atau menikah. " Pinta eomma kepada dirinya.

Yeonjun sempat berfikir sejenak lalu menjawab...

"Tapi eom-"Ucapannya terpotong karena eomma nya bicara.

" Ayo lah..sayang kau juga ingin memiliki seorang kakak ipar bukan? Bahkan eomma saja ingin memiliki menantu. "Bujuk eomma nya.

" Hmm.. Baiklah eomma aku akan mencoba membujuk jimin hyung. "Jawab yeonjun pasrah.

Walaupun ia tau kalau hyungnya itu akan menolak tapi ia akan mencoba lagi, jika hyung nya kembali menolak maka eomma nya harus bertindak agar jimin cepat menikah.

" Terimakasih! Sayang. " Ucap eomma nya senang.

"Baiklah sekarang yeonjun harus segera memberi berkas² ini kepada jimin hyung. " Izin javas pada eomma nya.

"Silahkan."

Yeonjun pun pergi meninggalkan eomma nya. Setelah yeonjun masuk ke dalam lift nya dan menuju ke lantai atas tanpa yeonjun sadari eommanya mengikuti diri nya dengan naik lift satunya,karena ia ingin menguping pembicaraan kedua putranya.

*Flashback of.

"Tapi hyung kau juga butuh seorang pendamping hidup mu bukan?dan kau juga terlihat sibuk akhir² ini aku juga ikut sibuk hyung jadi jika kau memiliki pendamping hidup maka kau tidak akan terlalu sibuk. " Bujuk yeonjun lagi pada jimin dengan sabar.

"Tidak. Aku belum memerlukan seorang pendamping hidup dan jika aku sibuk itu juga ada kau bukan? Kau bisa membantu ku, kau juga sekretaris ku, aku belum ingin menikah! " Jawab jimin terkesan sangat dingin.

Sedangkan eomma mereka mendengus kesal diluar kamar karena putra sulungnya sangat susah dibujuk.

"Sekarang keluar lah dari kamar ku, kau menganggu saja! " Usir jimin pada yeonjun.

"Ck! Dasar es kutub. " Celetuk yeonjun.

Jimin tidak memperdulikan karena itu tidak penting dan kembali fokus pada laptop nya.

Yeonjun keluar dari kamar jimin lalu ia dikejutkan dengan keberadaan eomma nya didepan pintu kamar hyungnya.

"Eomma... Jimin hyung sangat susah dibujuk. "Adu yeonjun pada eomma nya.

"Sudah tidak usah dipikirkan biar eomma dan appa yang akan bertindak, sekarang tidurlah. " Suruh eomma nya lembut.

"Baiklah, good night eomma. " Ucap yeonjun sambil mencium pipi eomma nya.

" Good night sayang. "Jawab eomma sambil tersenyum.

****

Jangan lupa vote & coment❤.

Makasih!

By👋

🐣🐿.

||Marry a cold ceo|| JIROSE(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang