.
.
.
.
.
Pada jam istirahat kali ini Arez lebih memilih pergi keperpustakaan untuk menghafal materi untuk mengikuti lomba cerdas cermat antar sekolah yang akan di adakan beberapa hari lagi.
Setelah mendengar jam masuk kembali berbunyi Arez buru buru kembali berjalan melalui lorong lorong untuk menuju kekelas nya sambil membawa beberapa buku dengan hati hati.
Kemudian di tengah perjalanan Arez bertemu dengan Dewa dan Darya yang baru saja kembali dari kantin.
Darya merangkul pundak Arez.
" Woi... Rez, dari perpus lagi? "" Iya... dari perpus, lo sama Dewa dari kantin? "
Dewa yang juga sedang berjalan disamping kanan darya dan Arez di sisi kiri Darya hanya menanggapi dengan mengganguk kecil.
Arez yang merasa sedikit aneh dengan Dewa karna cukup kalem hari ini, kemudian melirik kearah Darya untuk meminta jawaban atas rasa penasarannya pada Dewa.
Darya yang mengerti dengan tatapan bingung Arez langsung menjawab.
" Diselingkuhin katanya sama gebetan baru, jadi gitu mukanya di tekuk aja dari tadi pagi. "
" Udah lah wa nanti gue sama Darya temenin cari yang baru lagi, iya kan dar. Gak usah clingy gitu "
Darya mengangguk mengiyakan ucapan Arez, sembari merangkul Dewa dan Arez bersamaan.
" yoi... entar ikut gue sama Arez nongkrong depan komplek di pos satpam, di jamin banyak yang cantik cantik lewat " jawab Darya
Lanjutnya Darya dengan gelak tawa.
" Lewat doang sih tapi wa. "" Aalahh... bacot dar, kita bisa ga usah temenan aja ga sih. Lo sendirinya aja jomblo "
" ya... gue kan jomblo karena belum nemu yang pas aja iya kan rez "
Arez hanya mengiyakan alibi Darya pada Dewa.
Darya dan Arez memang belum memiliki kekasih secara resmi tapi yang di baperin banyak semuanya dibilang bening, sayangnya gak di tembak tembak cuma buat main main dan penyemangat aja.
Lain halnya dengan Dewa yang bisa disebut player sejati yang bisa berganti ganti pacar hanya dalam seminggu, Dewa memang begitu jika sedikit saja tak cocok maka akan dia lepaskan wajar katanya masih muda cari yang terbaik biar gak salah pilih.
" eh... gue denger denger kata nya anak anak tauran ya kemaren sama anak SMA Negeri , lo pada gak ikut kan ? " Tanya Arez pada Darya dan Dewa.
" Gue sama si anjing gak ikut kemaren, sibuk."
" Sibuk ? " Arez mengerinyit heran mendegar jawaban Dewa.
Darya menimpali jawaban Dewa.
" Iya sibuk di warnet seharian ngegame"Arez hanya mendengus mendengar jawaban dari kedua temannya ini, ia tidak heran jika mereka bisa berteman akrab.
" Lo sendiri gimana rez udah belajar, lombanya lusa kan ya ?" Tanya Dewa
" Apa yang perlu di pelajari lagi sih anjir ? " Arez menjawab sambil mendongakan wajahnya.
" Suka ni gue kek begini. CONGKAK " Teriak Darya di depan wajah Arez.
" Tai emang si Arez " lanjut Dewa.
Arez terkekah ringan.
" asal lo pada tau aja gue belajar sampe overdosis materi, tau gak "" Iya..Iya... sipaling pinter " balas Dewa sambil menoyor kepala Arez lalu dengan cepat berlari menuju kelas lebih dulu karena tau pasti Arez akan marah.
" KURANG AJAR LO ANJIR. JANGAN LARI LO DEWA. SINI BIAR GUE TEBAS PALA LO PAKE TANGAN GUE SENDIRI.
BERANI BERANINYA PEGANG PALA KERAMAT GUE " Teriak Arez berlari mengejar Dewa.Sedangkan Darya yang menyaksikan itu hanya tergelak tertawa dengan mata setengah terbuka sambil memegangi perut.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
AREZ
Teen FictionAku ingin menulis banyak hal tentangmu. Tentang bagaimana lucunya kita bertemu, Tentang aku yang tak bisa berhenti mengagumi, Tentang jutaan hal kecil yang membuatmu sempurna di mataku, Tentang diriku sendiri yang percaya bahwa kamu adalah hal ter...