Part 21 Anter Pulang

1 1 0
                                    




Sepuluh menit sudah berlalu namun tak ada bus yang datang menuju halte.

Arez sudah mengajak Cala berbicara banyak tapi hanya di balas seadaanya
oleh Cala.

Bahkan Arez masih membujuk Cala untuk mengiyakan ajakannya untuk pulang bersama.

Namun Cala masih tetap keukeuh dengan pendiriannya menolak dengan jurus ketus andalan yang dimilikinya,
Arez dengan sabar membujuk Cala.

Tujuannya hanya satu, bisa mengajak gadis ini mengobrol walau di jawab dengan sedikit ketus dan mengantarkannya pulang dengan selamat sampai kerumah.

" Cala ayo, udah sepuluh menit lewat tapi busnya gak dateng. Aku anterin ya, aku cuma nganterin aja kok gak ada niat jahat sama Cala. " ucap Arez meyakinkan Cala jika niatnya baik.

Cala tak menjawab ajakan Arez, tapi malah bergerak mengeluarkan Handpone miliknya dari dalam tas transparan yang ia kenakan.

" Cala liatkan, mending sama aku aja. Lagian udah sore banget mau malem juga. Nanti kamu di cariin mama kamu "

Cala menegang ketika Arez menyebutkan kata mama. Ia sempat lupa dengan mamanya karena mendengarkan Arez yang tak ada hentinya mengajak berbicara walaupun tak terlalu di tanggapi.

Pasti mamanya akan marah besar jika tau Cala pulang terlambat, mengira jika ia pergi bermain lebih dahulu sebelum pulang kerumah dan menyianyiakan waktunya.

Tadinya ia berniat untuk memesan ojek online saja dari ponsel, tapi ternyata daya ponselnya hanya tersisa 2% lagi.
Baru saja menekan masuk kedalam aplikasi, ponselnya lebih dulu mati.

" Jam berapa sekarang ? " tanya Cala sedikit panik pada Arez.

" Emm... Jam 17:35 " jawab Arez.

Sudah tak ada waktu lagi pikir Cala. Karena mamanya hari ini akan pulang lebih cepat dari biasanya, bisa-bisa ia kena marah lagi jika ketahuan pulang terlambat.

" Oke. Ayo anterin gue pulang sekarang. Gue mau karena lo maksa ya. " putus cala pada akhirnya.

Jawaban Cala mengundang senyum sumringah dari wajah tampan Arez lalu mengepalkan tangan serta berbisik yes pada dirinya sendiri.

Sedang Cala hanya mendengus malas serta merotasikan matanya.



AREZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang