Part 36 Sungguh-sumgguh

5 1 0
                                    

________________________________________

📨 Cala (Calon)

Cala, masih di sekolah?

Iya, masih

Ada rencana mau kemana gitu gak hari ini?


Gak ada

Mau mampir ke toko buku doang sekalian pulang kerumah

Okee aku jemput ya


Gak usah, ngerepotin

Jadi, pulang jam berapa?
Kaya biasa kan.


Emang siapa yang mau di jemput sama lo.
Pede banget

Ini emang motifnya pemaksaan jadi mau Cala nolak di jemput juga,
tetep aku jemput.
Gitu.


Sumpah bebel banget

Coba pikirin
Mending aku jemput loh, jadi bisa irit ongkos kan?
Terus beli bukunya bisa lebih banyak, iya gak?


Jam tiga

Okee, tungguin ya

Hati-hati

WHATT
Sumpah
HAHHH
Pencapaian terbesar nih di ucapin hati-hati


Males alay
Gue tarik pesan aja nih ya

yah jangan dong Cala

Jamet sih lu

Wkwkwk makasih loh Cala

Konteksnya apa

Udah ngucapin hati hati

Iya

Okee, see you ya.

_________________________________________





" Dar " panggil Arez

Arez dan Darya sedang duduk didalam kelas menunggu mata pelajaran ke dua untuk di mulai.
Arez yang sedari tadi sibuk bertukar pesan dengan Cala tiba-tiba memanggil Darya.

Darya yang juga sedang memainkan game diponselnya pun hanya menaggapi singkat ketika dipanggil Arez " hemm kenapa? "

" Darya " ulang Arez

" Naha sih maneh teh? "

" gue mau nangis pake lagu rock bisa ga ya" lanjutnya " mau nangis terharu gue "

" lo siapa sih anjg? Kenapa kita bisa temenan "
Lanjut Darya frustasi " Nangis pake lagu rock sekte mane lagi anjir"

" aing lagi terharu ini Dar, Cala bilang hati-hati pas aing mau jemput. Anjg aing mleyot di perhatiin "

" Maneh besok tong kemana-mana'nya cicing wè dirumah. Akina ( kakek ) aing ntar kesana lah ngeruqyah maneh Rez"
Tambah Darya " masalahnya ini, elu udah amat sangat menghawatirkan. "

Darya tak habis pikir dengan tingkah sahabatnya ini.
Darya membuka suara namun dengan nada suara yang berbeda dari sebelumnya, Darya memberikan sudut pandangnya pada Arez.

" Rez kalo lu beneran ngerasa Calya spesial, dan lu pengen jalan lama sama dia— " lanjut Darya dengan raut dan cara bicara yang serius, tak ada candaan seperti biasanya. " Berati lu harus lebih sabar. Seenggaknya lu pahami dulu dasar-dasarnya dia suka apa, gak sukanya apa. Lo kasih dia ruang, gak harus buru-buru." Katanya

Arez terkekah sambil merangkul pundak Darya " Pengen gue sembah lo Dar, gak nyangka tengil-tengil begini sekali ngomong kayak gurunya SungGoKong si kera sakti "

" Anjir gue serius juga, harusnya manusia kaya lu nih dimusnahin aja sama si thanos " Cibir Darya yang masih berusaha melepaskan rangkulan dari Arez.

Benar kata Darya sebelumnya, jatuh cinta memang tidak butuh waktu lama, tetapi ia harus lebih sabar menjalani perkenalan yang lebih dalam, ia memang belum terlalu banyak mengetahui tentang Cala.
Siapa dirinya yang sebenarnya, apa saja kisah hidupnya yang ia anggap berkesan, dan lain sebagainya.

Ia tahu, bahwa butuh waktu lebih banyak untuk mengenal lebih jauh dan akhirnya dapat memutuskan untuk memasuki hubungan yang lebih serius.

Tetapi di luar itu, perasaan Arez terhadap Cala itu nyata.

Nyata dan sungguh-sungguh.






AREZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang