Part 17 Caper

3 1 0
                                    


.

.

.

.

.

Hari ini hari Sabtu, dan Arez bergegas memasukan semua buku serta alat tulis kedalam tas ketika bel pulang dibunyikan.

" Cabut nongkrong bentaran lah hayu ke sore, perasaan jarang nongkrong kita " Ucap Darya memandang Arez dan Dewa secara bergantian sambil berdiri dari kursinya.

" Hayu gas anjing lah " Sahut Dewa " gimana Rez? "

" di warung Hj. Ibu imas tapi "

" Garoblok. Plese lah anying jauh pisan ka ditu jl. Lengkong "

" Si Arez pasti mau nungguin Calya pulang sekolah tuh Dar "

Arez mengangguk sambil tersenyum lebar menanggapi ucapan Dewa karena itu benar adanya.

" Bucin goblok najis kitu " Umpat Darya

" Sirik wae, udah ya. Kalian berdua dulu nongkrong nya entar gue nyusul kalo sempet "

.
.
.
.
.
.

Jam menunjukan pukul 3 lewat.

Arez sudah berada di warung depan sekolah SMK Harsa ini kurang lebih 30 menit sejak ia tiba dengan koko motor Astrea putih kesayangannya.

Ia masih betah menunggu, meski sesekali ada beberapa siswa/i SMK Harsa yang menatapnya bingung dari cara mereka mereka memandang seragam yang Arez kenakan.

Mungkin pikir mereka kenapa siswa dari sekolah lain bisa ada disekitar sekolah mereka.

Arez tadi sempat bertanya pada salah satu siswa yang ia ingat wajahnya karena menumpahkan minuman diseragam miliknya sewaktu lomba diadakan disekolahnya lalu.

Katanya Calya belum pulang, Ia masih berada di dalam kelas.

Jadi lah Arez bertekad untuk menunggu gadis yang terus menggangu pikirannya beberapa waktu terakhir keluar dari gerbang untuk pulang.

Ditengah-tengah rasa ngantuk hampir menderanya mata Arez tiba-tiba menjadi segar melihat orang yang sedari tadi ia tunggu keluar dari sekolah yang sudah hampir sepi ini.

Arez lihat Cala berjalan kaki sendirian keluar dari sekolah mengendong tas transparan unik miliknya tak lupa beberapa buku paket tebal digendongannya lengkap dengan pita kain khas yang Arez hapal,
sekarang ia menggunakan pita berwarna peach untuk menghiasi rambut belakangnya yang tegerai sepunggung.

Buru-buru Arez menyalakan motor miliknya untuk menghampiri Calya.

" Hai... Cala. Ketemu lagi kita " Lontar Arez dengan santai sampil mengendarai motornya secara pelan agar beriringan dengan jalan Cala.

Cala cukup terperangah kaget karena ada yang tiba tiba menyapanya, tapi ia dengan cepat mengembalikan ekspresi menjadi biasa.

" Ngapain lo tiba- tiba disini? "

" Ohh... Itu, apa— Aku gak sengaja lewat sekolah kamu terus liat kamu jadi aku mau nyapa aja " Tambah Arez. " Terus kalo mau sekalian dianter pulang juga gak papa. "

" Apasih gak jelas banget. Udah sana pergi, lo ngalangin orang lewat tuh. "

" Aku mau temenan sama kamu Cala please, please, please. "

" Kok lo bawel banget ya? "

" Cuma ke kamu doang kok. "

" Udah ah sana, pergi Arez. "

" Aduh... nama aku dipanggil jadi seneng, Aku anter pulang kerumah ya? Aku baik kok. "

" Gue bilang engga ya engga. Lagian gue mau pergi les bukan pulang kerumah, dasar sotoy. "

" Oh, mau les yaudah aku anter ketempat les kalo gitu "

Cala tak lagi menghiraukan ucapan Arez lalu dia menghentikan angkutan umum yang lewat.

" Eh...eh.. loh kok aku di tinggal. Cala bentarrrr, besok aku tungguin lagi ya pulang nya. " Ucap Arez sedikit keras karena cala yang sudah menaiki angkutan umum.



[]

AREZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang