Cala hari ini keluar dari gedung sekolah lebih awal dari biasanya, berdiri di depan gerbang sekolah bersama beberap murid lain yang entah menunggu jemputan atau menunggu angkutan umum lewat.
Cala mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru gerbang.
Mencari motor Astrea dengan pemiliknya, Arez.Dari arah warung seberang jalan Arez melihat Cala yang celingukan mencari dirinya.
Kemudian dengan tanpa malu Arez memanggil Cala dengan teriakan.
" Cala! Sini! " Teriak Arez
Membuat seluruh pasang mata tertuju pada Arez. Begitupun Cala yang langsung menemukan Arez yang sedang melambaikan tangan ke arahnya.Di dalam hari Cala merapalkan sumpah serapah kepada Arez karena teriakannya membuat seluruh pasang mata kini menatap kearah Cala.
Cala berjalan menuju Arez yang sedang duduk di bangku depan warung.
" Hallo " Sapa Arez saat Cala sudah berada tepat di hadapannya.
Membuat hati Cala yang tadi kesal dengan tingkah pemuda itu kini sedikit memudar karena senyum sumringah yang di tunjukan Arez padanya.
Padahal Cala yakin pemuda ini sudah menunggu cukup lama di bawah terik matahari siang ini.
Bahkan terlihat buliran keringat di dahi Arez, tetapi pemuda ini masih tetap mempertahankan senyumannya di hadapan Cala.
Membuat Cala tersenyum kecil.Kemudian Cala mengeluarkan tisu yang selalu ia bawa dalam tas transparan miliknya, lalu tanpa izin langsung mengelap keringat yang ada di dahi Arez.
Selalu begini.
Cala selalu berhasil membuat Arez diam tak berkutik dengan tingkahnya yang tidak dapat ia prediksi.
Selalu diluar nalar, yang membuat Arez merasa salah tingkah..
.
.
.
.
Seperti rencana awal Arez menawarkan diri untuk mengantarkan Cala membeli beberapa buku di Gramedia, dan setelah selesai membeli buku yang Cala cari Arez membawa Cala entah kemana lagi.
" Ih jadi mau kemana lagi, ini kan bukan arah jalan kerumah gue rez? " Tanya Cala.
Tidak langsung pulang Arez mengajak Cala night riding, melewati jalanan alun alun kota Bandung yang kini sangat indah karena trotoarnya di penuhi lampu-lampu.
" lapangan basket deket taman. " jawab Arez
" Ngapain kelapangan basket malem-melem gini sih Arez. Gak serem apa? "
" Makanya aku minta temenin kamu biar gak serem." Lanjut Arez " Minggu depan ada lomba tanding basket di sekolah, jadi aku mau sering-sering latihan. Biar makin jago "
" Tapi jangan sampe malem banget ya pulangnya " peringati Cala pada Arez.
" iya enggak Cala "
.
.
.
.
.
Kini mereka sudah berada ditaman dilapangan basket yang tersedia untuk umum dan bola yang tergeletak dibawah tiang ring basket yang bisa dimainkan siapa saja yang ingin.
Kebetulan malam ini taman cukup sepi dan tidak ada orang lain yang memakai lapangan basket, namun masih ada beberapa orang lain yan sedang duduk di kursi taman.
" Ayo main basket " bisik Arez sambil mengusak acak rambut Cala, kemudian berlari ke arah lapangan.
Arez berjalan kearah tiang ring
dan mengambil bolanya " Oyy! Ayo Cala sini. " teriak Arez karena melihat Cala yang hanya diam berdiri." Mana bisa sih aku main basket Arez."
Tanpa Cala sadari kosa katanya pada Arez berubah.
" Aku ajarin"
" Udah kamu aja sana aku duduk liatin dari sini. " Tolak Cala.
Cala kembali memanggil Arez " Arez. "
Arez yang sedang asik berputar-putar sambil mendribel bola pun berhenti karena mendengar Cala memanggilnya.
" Kenapa Cala? "
" Emm.. itu aku minta air minum kamu ini boleh gak sih? Lupa beli air tadi." Tanya Cala ragu
" Temenin main basket dulu sini nanti aku kasih air minum bonus yakult juga dua " tawar Arez.
" Kok gitu. " Perotes Cala.
" Makanya sini cepet! " Ajak Arez lagi
Dengan langkah ragu. Cala berdiri lalu melepas tasnya, berjalan pelan menghampiri Arez.
Walaupun ia tak bisa bermain basket, Cala tetap berusaha merebut bola dari Arez yang lagi-lagi mencetak skor.
Malam itu, disebuah lapangan yang tak cukup besar bunyi bola memantul dengan lantai semen terdengar begitu nyaring.
Di tambah Arez yang sedang mengisengi Cala, tapi keduanya senang.
Ada banyak Canda dan tawa yang keduanya bagi hari ini.
Kini keduanya terlihat seperti dua orang teman yang sedang bermain namun juga terlihat "lebih" dari teman jika di perhatikan lebih jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
AREZ
Teen FictionAku ingin menulis banyak hal tentangmu. Tentang bagaimana lucunya kita bertemu, Tentang aku yang tak bisa berhenti mengagumi, Tentang jutaan hal kecil yang membuatmu sempurna di mataku, Tentang diriku sendiri yang percaya bahwa kamu adalah hal ter...