Part 14 : Calya (kala) Derana

2 1 0
                                    

Note ; Cala dibaca ( kala )

.
.
.

Setelah Cala mendengar intruksi untuk bubar namun harus kembali lagi berkumpul 30 menit kemudian ia segera meningalkan podium tempatnya berdiri, melangkah menuju teman perempuan satu sekolahnya untuk mengambil kembali tas yang ia titipkan sebelum maju kedepan.

Ia mengucapkan terima kasih lalu kembali berlalu melangkah sendirian untuk mencari tempat yang tidak terlalu ramai orang, tak ingin pergi kekantin sekolah Bestari ini karena disana pikirnya pasti terlalu ramai.

Mengabaikan perutnya yang sedikit terasa lapar dan lebih memilih untuk kembali membaca materi untuk sesi lomba selanjutnya.

Cala melihat sekeliling SMK Besatari ini mencari posisi dimana sekiranya tempat yang nyaman namun tidak terlalu jauh, kemudian ia melihat tak jauh dari lapangan ini ada sebuah pohon rindang meskipun dibawahnya tak ada kursi untuk duduk.

Jadi ia memutuskan untuk duduk diatas rerumputan disana, lalu mengeluarkan buku-buku dalam tasnya dan kembali menghafal-hafal semua rumus Kimia dan Matematika.

Semua orang sibuk berlalu lalang tak jauh dari tempat Cala duduk tapi ia tak peduli, ia tak punya ruang untuk memedulikan orang lain disekitarnya.

Tapi entah kenapa pagi tadi sehabis dari toilet dia tak sengaja melihat siswa yang memakai seragam yang sama dengan dirinya tak sengaja menumpahkan minuman yang dia pegang pada seragam siswa yang memakai seragam dari sekolah Bestari ini.

Ia pikir murid itu akan marah besar karena minuman berwarna coklat itu mengenai seragam miliknya, tapi ternyata dugaan Cala salah murid itu justru hanya mengiyakan permintaan maaf dari siswa yang berasal dari sekolah yang sama dengannya.

Jadi ia pikir tak salahnya memberikan beberapa lembar tisu yang ia miliki pada siswa dari SMK bestari ini untuk sekedar membersihkan seragam depannya yang kotor.

Ia juga sempat cukup terkejut ketika berada dilapangan dan lomba akan segera dimulai ternyata salah satu lawanya dari SMK bestari ini adalah laki-laki yang sempat ia berikan beberapa lembar tisu didepan lorong toilet lalu.

.
.
.
.

Kemudia Arez dan Darya sekarang sedang berada dikantin memilih tempat diujung ruangan.

Sedangkan Dewa memilih melipir pergi keroftoop gedung sekolah untuk menghisap benda mengandung nikotin yang menjadi favoritnya itu.

Spot ini juga dirasa mereka cukup nyaman karena cenderung lebih kosong dibanding dengan meja lainnya, terutama yang berlokasi didekat konter pemesanan makan dimana para siswa siswi baik yang mereka kenal atau tidak kenal sedang mengantri untuk memesan makanan disana.

" Rez apasih... kesurupan ya lo liatin mangkok bakso sambil senyum-senyum " Tanya Darya pada Arez.

" dar menurut lo... "
" degdegan tuh kenapa ? "

" gue bilang juga apa..."
" lo kena jantung, hahahha "

" Bajingan. Serius " sungut Arez

" lagian, ada apaan sih tiba-tiba jatuh cinta gajelas banget lo " cibir Darya sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

" alay kayak nggak pernah jatuh cinta aja sih lo dar "

" astagfirullahaladzim.... sia jamet yang alay "

" lagian elo sih liat orang cakep dikit juga dialusin, jadi agak ragu aja gue kalo lo beneran jatuh cinta " lanjut Darya

" Yee..masa lo gak bisa bedain omongan gue yang tulus sama yang becandaan doang "

" Terus adek kelas yang namanya Aruna itu baru aja lo baperin kemaren serius kaga lo? "

" ya– dia cakep... "

" serius gak, udah bikin anak orang baper juga "

" ya kagaklah kapan gue serius "

" udah lah fuck boy, jangan temenan sama gue sana jauh jauh lo. "

" Tapi kali ini beneran, gue terpesona banget sama yang namanya Calya itu tadi jujur aja "

" Doi keliatan anak pinter yang baik-baik gak neko-neko gitu, kasian aing mah kalo dideketin modelan maneh "lanjutnya
" sssuutttt.... udah-udah lagian dia kaya nya gak bakal mau juga sama lo deh rez mending diem aja udah " ucap Darya dengan gaya tengilnya.

Arez berdecak sebelum akhirnya angkat suara, " ingin berkata kasar tapi sadar gue panutan dan sedang ramai orang... "

" KASAR " ucap Arez dan Darya secara bersamaan dengan suara yang cukup keras diiringi suara tawa yang menggema dari keduanya, sehingga menyita perhatian sebagian orang-orang yang berada sekitar mereka.



AREZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang