Part 15 Aula

1 1 0
                                    




" Kepada seluruh siswa dan siswi yang sedang berada dikantin atau dimanapun sekarang juga diharapkan segera berkumpul di Aula SMK Bestari " pengumuman terdengar dari pengeras suara yang berada di sudut ruangan

" lomba akan kita lanjutkan diaula karena kondisi lapangan yang semakin panas tidak memungkinkan untuk diadakannya lomba disana. "

" Ayo dar keaula cepetan temenin gue, " ajak Arez pada Darya yang sedang menyantap makanan miliknya.

" Bentaran ini... minum dulu dong gue rez, keselek baso bisa-bisa mati gue "

" Ayokk ahhh... buruan, lama lo mah " cibir Arez sambil menarik tangan Darya menuju aula.

.
.
.
.
.

Sebelum sampai didalam aula Arez dan Darya bertemu Dewa di depan pintu masuk aula dan dengan paksa mereka berdua menarik Dewa masuk kedalam yang hanya sekedar ingin melewati aula dan melanjutkan niat membolosnya hari ini untuk segera pulang lebih cepat, namun ternyata digagalkan oleh dua temannya tersebut.

Disinilah mereka sekarang didalam aula dengan Arez yang sudah menempati podium didepan serta Darya dan Dewa yang duduk di deretan kursi paling depan untuk memberi sorakan semangat pada Arez.

" Baiklah semuanya diharap tenang sebentar, seperti yang sudah saya beritahukan sebelumnya lomba kita lanjutkan didalam aula ini karena dilapangan terik matahari semakin panas "
Ucap bu Asih. " Karena semua dewan juri sudah menempati posisinya masing-masing dan ketiga peserta juga sudah siap, jadi kita lanjutkan lomba hari ini dengan menjawab soal dari materi pelajaran Kimia.
Peraturan lomba masih sama dengan sebelumnya, paham para peserta. " Jelas ibu Asih.

" Paham..." Sahut ketiga peserta lomba secara bersamaan.

" Baiklah jika begitu saya akan membacakan soal pertama dari 3 pertanyaan. Unsur dengan konfigurasi electron 2 8 18 2, jika akan mengikat unsur lain sehingga membentuk ikatan, langkah terbaik adalah? "

Teett..... bunyi bel berasal dari podium Arez.

" Saya bu, Pelepasan 2 buah electron sehingga bermuatan +2 "

Arez menjawab dengan benar dan lancar, Arez cukup yakin ia akan memenangkan lomba dalam babak kimia ini karena ia yang begitu tertarik dengan pembahasan pelajaran kimia dan memahami lebih banyak materinya.

" Oke saya lanjutkan dengan soal kedua,
⁸P, ⁹Q, ¹⁰R, ¹²S, dan ²⁰T. Diantara unsur yang saya bacakan tersebut manakah unsur yang paling stabil? "

Cala membunyikan bel dengan terburu-buru, dan berhasil mendapat bagian untuk menjawan soal.

" jawabannya ¹⁰R bu "

Suara teriak riuh terdengar dari arah kursi penonton dari sekolah Harsa.

" harap tenang semuanya, jawaban Calya derana benar "

" Pertanyaan terakhir, Kesetabilan gas mulia dijadikan pijakan atom atom lain, sehinga atom atom tersebut menginginkan konfigurasi seperti gas mulia dengan melakukan cara? "

Tettt...Lagi lagi bunyi bel berasal dari Arez,
Arez tersenyum senang sebelum menjawab.

" menerima minimal dua pasang electron, bu "

Benar. Arez mejawab dengan benar, kemudian riuh teriakan semangat terdengar dari kursi sebelah kanan dimana siswa/i SMK Bestari duduk berkumpul terutama teriakan paling kencang berasal dua teman gilanya yang menyuarakan nama Arez dengan keras.

" Tenang.. tenang... semuanya. Baiklah Arez menjawab dua soal kimia dengan benar dan dibabak sebelumnya pun Arez memenangkan sesi lomba pertama.
Jadi otomatis memenangkan perlombaan kali ini" Jelas Bu Asih dengan panjang lebar.

Riuh suara makin terdengar nyaring dari kursi penonton.

Sedangkan Arez hanya tersenyum sumringah ke arah dua temannya lalu menatap kesamping tempat gadis yang sedari tadi pagi sudah mencuri perhatiannya,
mengabaikan apa yang bu Asih sampaikan.

Arez menatap Cala, entah hanya perasaannya saja atau memang benar tatapan Cala terlihat menyiratkan kilatan amarah kearahnya, berbeda dengan bola mata yang tadi pagi sempat ia tatap.

Guru-guru sudah berpamitan dan Bu Asih menutup sesi lomba yang memakan waktu mulai tadi pagi.
Siswa/i mulai berhamburan keluar aula, kecuali Darya dan Dewa yang malah berjalan menuju tempat Arez berdiri.

Namun Arez tak menyadari jika Darya dan Dewa berjalan menghampirinya kepalanya terus melongok kearah seseorang yang berdiri sambil membereskan tasnya, dengan senyum yang tak hilang dari wajah Arez.

Orang yang sedari tadi diawasi olehnya mulai melangkah menuju pintu untuk keluar dari ruangan ini.

Tas punggung transparan sedang yang ia gendong dan beberapa buku tebal yang ia pegang.

Arez masih berada dalam pikirannya sambil bertanya tanya kenapa dirinya baru menemukan gadis semenarik calya derana ini dalam hidupnya.

" Eh.... tunggu! "

Asik melamun sendiri dan tidak menyadari Cala sudah berada diambang pintu aula, dengan cepat ia mengejarnya.

Beruntung belum terlalu jauh sehingga tangan itu bisa Arez tahan untuk dicekal.

Iya, seperti adegan klasik di film-film yang terlampau familiar itu.

" Maaf.... " ujarnya setelah itu meminta maaf serta melepaskan secara spontan tangan yang sebelumnya dipengangnya.

Ketika mendapat tatapan penuh selidik dari orang yang mulai tadi pagi membuatnya merasakan degup jangung yang belum pernah ia rasakan sebemumnya.

" Ada apa lagi ? "

Gadis itu kini menatapa Arez di mata, ekspresinya serius tanpa sepenggal senyumpun tersungging dibibirnya, Arez terdiam selama sebelum detik sebelum menjawab.

" Aku, Argya Ezkara Dawala " kenalnya, menyodorkan tangan untuk berjabatan.

Mengenalkan diri dengan nama lengkap, dengan disaksikan Darya dan Dewa yang berdiri tak cukup jauh dari Arez karena sedari tadi pun mereka belum juga keluar ruangan berniat ingin menghampiri Arez namun Arez dengan cepat melangkah menuju Cala berjalan.



AREZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang