Setelah bergegas pergi dari dapur Arez langsung duduk di sofa singel, ingin duduk di samping Cala tapi takut jika itu akan membuatnya risih.
" Maaf ya Cala lama, bunda ngajak ngobrol dulu tadi. Lagi di bikinin minumnya "
" iya gak papa, santai aja. Adek sama ayah lo mana? " Tanya Cala membuka obrolan.
" Oh itu. Arta paling juga main sama temennya, kalo ayah jaga toko lagi dagang biasa.. "
Cala hanya menganggukan kepalanya, tak lama kemudian bunda Arez datang membawakan minuman beserta nampan berisi berbagai camilan dan beberpa potong kue.
" Nih.. nak Cala di cobain kuenya buatan tante sendiri loh. Diminum juga ya, pasti hauskan. "
" Tante repot-repot banget, "
" gak papa tau ih kamu. Arez jarang-jarang soalna bawa temen cewe kerumah, biasanya mah yang di bawa dua barudak eta si Darya sama Jagat. "
" Iya tante makasih, nanti Cala cobain." sahut Cala
" Yaudah bunda kebelakang dulu ya Rez, sekalian mau kepasar abis ini belanja bahan kue buat pesenan bu Rita nanti. Calanya jangan di isengin awas aja kamu ya " peringati sang bunda pada Arez
" bilang aja sama tante Cala, kalo Arez nya iseng. Emang suka gitu dia "
" enggak bun, gak bakal di isengin Calanya. Udah sana kalo mau kepasar takut nanti kemaleman. Tapi Arez gak bisa anter, maaf ya bun. "
" siapa juga lagian yang mau minta anter kamu, orang bunda sama ayah kepasarnya yee "
Setelah berucap demikian bundanya Arez berlalu pamit kembali kebelakang.
Bundanya Arez baik banget, sampe pengen nangis karena udah lama gak ngerasain gini. Ma kapan kaya gini lagi?
" Cala aku ambil bukunya dulu dalem kamar, sekalian ngerjain PR juga nanti kalo gak ngerti biar aku tanya sama kamu, " Ucap Arez sambil berdiri dari duduknya dengan senyum sumringah
" iya " sahut Cala singkat.
Tak lama kemudian Arez kembali dengan menenteng beberapa buku paket dan tulis, serta sudah berganti pakaian menjadi kaos dan celana rumahan.
" udah di minum kan ini? , kue nya juga di cobain Cala takutnya nanti kamu kelaperan, "
" Iya, udah gue minum kok. Kuenya juga enak "
" Oke kalo gitu kita mulai belajarnya. Kamu kerjain aja tugas dari guru les kamu dulu, aku mau ngerjain PR Kimia ini dulu ya "
Arez duduk di lantai beralaskan karpet, menaruh buku-bukunya di atas meja karena akan sulit jika duduk di sofa untuk menulis.
Calapun mengikuti Arez turun dari sofa untuk duduk di bawah, dan mulai membuka tasnya mengeluarkan buku-bukunya.
Kemudian membuka handpone untuk memeriksa tugas yang di kirimkan guru lesnya melalalui pesan online.Untuk beberapa saat keduanya diam tak bersuara sama sekali, sibuk dengan tugas sekolah mereka masing masing.
Namun Arez tak benar-benar diam, sesekali dia akan melirik kearah Cala." gimana Cala udah selasai? " tanya Arez sambil tersenyum santai " susah gak? "
Cala mengangguk " dikit lagi selsai kok ini, enggak susah. Tinggal ngoreksi aja."
" Cala.. "
" hemm, kenapa? " Jawab Cala masih menunduk untuk kembali mengoreksi jika semua jawabannya sudah benar.
Arez menopang wajahnya dengan tangan di atas meja sambil memandang Cala.
" Kamu pas kalah lomba waktu itu... marah ya sama aku? "
Cala diam sejenak " enggak. Kesel aja, "
" kesel sama aku ya pasti? "
" bukan, sama diri sendiri. "
" Kenapa? "
" bawel ya lo Rez. Soal lu udah kelar belum tuh?, " balas Cala menyalak
Arez tersenyum lebar " hehehe.. belum sih. Tiga soal lagi kok kelar ini " jawab Arez kemudian kembali fokus dengan PR miliknya.
Bahkan pembicaraan sekasual ini pun, seperti tak nyata bagi Arez.
Arez tak bisa menahan senyumnya, bahagia terpancar nyata karena ada Cala bersama nya sekarang.Hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
AREZ
Teen FictionAku ingin menulis banyak hal tentangmu. Tentang bagaimana lucunya kita bertemu, Tentang aku yang tak bisa berhenti mengagumi, Tentang jutaan hal kecil yang membuatmu sempurna di mataku, Tentang diriku sendiri yang percaya bahwa kamu adalah hal ter...