part 8 SMK Bestari

2 1 0
                                    





Pengeras suara di lingkungan SMK Bestari terdengar ke seluruh penjuru lingkungan sekolah pada jam istirahat sedang berlangsung sehingga menyita perhatian siswa dan siswi yang sedang berada di kantin, kelas, atau di penjuru lainnya.

Terdengar suara guru yang mengunggumkan jika semua siswa maupun siswi harus berkumpul di lapangan sekolah karena lomba cerdas cermat akan di adakan sebentar lagi dan siswa siswi dari sekolah lain akan segera sampai beserta guru guru yang akan mendampingi siswa meraka untuk mengikuti lomba cerdas cermat kali ini yang di adakan di SMK Bestari.

Siswa siswi SMK bestari mulai meninggalkan kegiatan mereka yang sebelumnya entah itu makan atau hanya sekedar duduk mengobrol di dalam kelas.

Kemudian berjalan menuju lapangan sekolah tempat yang di minta guru mereka berkumpul untuk menyaksikan kegiatan lomba cerdas cermat tersebut yang kerap kali di adakan rutin setiap kali memasuki tahun ajaran baru antar sekolah dan kali ini SMK Bestari yang menerima giliran untuk mengadakan kegiatan lomba di sekolah mereka.

Lomba antar sekolah di kota Bandung ini bisa diikuti semua siswa disekolah masing masing, dengan cara mendaftar disekolah lalu diseleksi oleh guru-guru untuk kemudian mengikuti lomba.

Tahun ini Arez yang baru memasuki tahun ajaran baru untuk duduk di kelas XI merasa ingin mencoba untuk mengikuti lomba tersebut karena melihat tahun lalu Erta mengikuti lomba itu dan memenangkannya.

Awalnya Arez berpikir tidak salahnya iseng-iseng untuk mengikuti pendaftaran awal dan tak disangka ia lolos pada tahap penyeleksian tersebut, kemudian pada tahap kedua tahap penyeleksian dilakukan dengan membandingkan nilai-nilai siswa selama disekolah dan penambahan dengan nilai dari awal menjawab soal di pendaftaran pertama.

Awalnya tak ada rasa gugup dalam diri Arez untuk menghadapi hari ini karena ia sudah merasa mempersiapkannya sungguh-sungguh dengan mengurangi waktu main dan menambah jam untuk belajar tapi sekarang ia merasa jantungnya memompa darah dengan kecepatan yang lebih cepat dari biasnya tanganyapun mulai terasa dingin dan berkeringat.

Meskipun ia pada awalnya hanya iseng untuk mengikuti lomba ini.

Kalah ataupun menang nanti ia tak akan merasa kecewa karena sudah melakukan usaha semaksimal yang ia bisa, Arez memang seperti itu tipe yang santai dan mengapresiasi usaha yang telah dilakukan dirinya dengan keras, ia tidak akan menyalahkan dirinya jika memang usahanya tidak berakhir dengan apa yang diharapakan.

Arez berpikir jika usaha dan tenaga yang ia kerahkan sudah semaksimal mungkin hasil akhir ditetapkan oleh takdir.

Arez duduk sendirian di tepian lapangan sekolah sambil membaca ulang buka rangkuman yang telah ia buat untuk lebih mudah menghapal semua materi untuk lomba ini,

sampai tak memperdulikan hiruk pikuk siswa siswa dari sekolahnya mapun dari sekolah lain yang mulai berdatangan menuju lapangan untuk menyaksikan lomba tersebut.



[]

AREZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang