Saking fokusnya pada buku yang ada ditangannya Arez tak menyadari ada pergerakan langkah kaki dari arah kanan berjalan mendekat menuju tempatnya duduk untuk menunggu lomba dimulai.
Kemudian ia merasakan sebuah tepukan di bahu sebelah kanan tubuhnya " Njing tegang banget muka lo Rez ngakakin benget diliat " sapa Dewa pada Arez sambil sedikit tertawa
" Udah santai aja kali awalnya kan lo iseng iseng doang eh taunya malah kepilih " lanjut Dewa.
" Ngagetin gue lu wa barusan, untung aja apalan rumus gue gak pada mencar gara-gara ikutan kaget" Sahut Arez
" Iya... gue gak obses banget buat menang juga sih, lagian guru guru juga santai aja gak neken gue juga pokoknya harus menang gitu. "" lagian lo mah menang pede doang juga, palingan kalah pinter sama anak sekolah lain " Cibir Dewa
" Brengsek lo wa bukannya ngasih semangat, malah ngehina hina gue gemeter ini kaki gue asal lo tau " umpat Arez pada pada Dewa sambil bergerak berdiri dari duduk nya.
Dewa yang di umpati hanya tertawa karena berhasil lagi mengisengi sahabatnya ini.
" Nih babu pengangin buku gue, majikan mau ketoilet dulu " Kata Arez sambil melembar buku rangkuman yang sedari dari tadi ia pegangang pada Dewa.
Lantas dengan replek cepat Dewa menangkap buku yang Arez lempar tiba-tiba padanya " Dasar gelo maneh teh kaget aing "
Arez berbalik berjalan menuju toilet sambil sedikit tertawa karena merasa sedikit terhibur melihat ekspresi terkejut Dewa diantara rasa tegang yang ia hadapi sejak tadi.
Arez tak ambil pusing perihal kata kata Dewa barusan atau bercandaan mereka lainnya ketika sedang bersama Darya juga karena umpatan atau cacian itu sudah biasa diantara mereka bertiga.
Arez juga tau maksud Dewa barusan hanya menghiburnya dan sedikit mengajak bercanda agar tidak terlalu gelisah untuk menghadapi lomba yang akan dilaksanakan sebentar lagi.
.
.
.
.Arez baru selesai dari kamar mandi dan kembali berjalan untuk menuju lapangan sambil memperhatikan lingkungan sekolahnya hari ini yang cukup ramai karena kedatangan murid dari sekolah lain.
Namun Arez yang tidak fokus dengan jalannya karena memperhatikan sekitar tiba tiba ia merasakan tubuhnya tak sengaja tertabrak seorang laki-laki yang sedang memegang minuman dan sedikit tumpah mengenai seragam Arez.
Mungkin murid tersebut juga tak melihat Arez karena sedang asik berjalan sambil bercanda dengan temannya sehingga tidak memperhatikan Arez yang lewat di sampingnya.
" ehh...Sorry sorry bro..., yah basah baju lo kena minuman gue " ucap murid yang tak sengaja menyenggol Arez itu dengan terlihat panik.
Lalu teman yang berjalan di sampingnya menambahkan
" elo sih zio... jalan sambil minum gak liat-liat lagi kena orang kan. "
"Kan elo yang ngajak gue bercanda juga njir "
Arez belum sempat memperhatikan wajah dua teman yang bedebat saling menyalahkan tersebut,
ia sibuk membersihkan seragam batik berwarna biru putih depannya yang terkena minuman beraroma coklat ini.Kemudian Arez mendongak memandang dua orang laki-laki yang masih berdiri didepannya ini.
" Bro sorry banget ya gue gak liat, gue bantu bersihin ya "" Udah gak papa ga usah santai aja, bisa kok ini di bersihin bentar juga ilang "
"Sorry ya bro.... kita jalannya gak liat-liat ditambah sambil bercanda lagi " ujar seseorang yg berdiri di samping orang yang menumpahkan minuman di seragamnya tadi.
" iya santai wae mah sama aing, aing ente galak orangnya " lanjut Arez sambil sedikit terkekah " ehh... btw seragam lo pada beda sama punya gue, bukan murid Bestari ya ? " Tanya Arez sambil tersenyum santai.
" Iya... kita dari SMA Harsa bro mau nonton lomba kesini sekalian nyemangatin temen juga " ujar orang yang menumpahkan minuman pada seragam Arez
" ohh iya oke havefun ya, gue mau permisi dulu nih... mau bersihin ini " kata Arez sambil menunjukan seragamnya yg cukup kotor
" Oh oke oke bro... Sorry ya sekali lagi " ucap seorang yang Arez dengar bernama Zio tadi, kemudian berjalan menjauh dari Arez bersama teman nya.
Arez hanya mengganguk.
Ketika Arez hendak berbalik melangkah kembali menuju kamar mandi untuk membersihkan bajunya, tiba-tiba ada uluran tangan dari sisi kanan tubuhnya menyerahkan beberapa lembar tisu padanya.
" nih pake buat bersihin baju lo " sapa suara yang tak dikenalnya.
Arez mendongak dari pandangan yang sebelumnya menunduk menatap pada seragam kotor miliknya,
menemukan seorang wanita berdiri di sampingnya hanya satu atau dua langkah dari tempatnya berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
AREZ
Teen FictionAku ingin menulis banyak hal tentangmu. Tentang bagaimana lucunya kita bertemu, Tentang aku yang tak bisa berhenti mengagumi, Tentang jutaan hal kecil yang membuatmu sempurna di mataku, Tentang diriku sendiri yang percaya bahwa kamu adalah hal ter...