16. Izin

4.9K 382 3
                                    

"Zen, pengen." Raka menunjukkan sebuah video berisi beberapa laki-laki sedang menaiki gunung.

"Terus?" Zen mematikan handphonenya dan menatap Raka.

"Mau!"

"Izin sama Bang Jendra."

"Aaaaa mau kaya gitu!" Rengeknya melas. Ia memeluk lengan Zen dan menatap pemuda itu dengan puppy eyes nya.

"Bilang sama abang lo, kalo diizinin baru gue mau."

"Ck, yaudah iya." Raka dengan kasar mengambil handphone miliknya dan menekan nomor Jendra, lalu mengirim link video tadi.

Maung

Bangg

Hm?

Bagus banget loh

(You sent a link)

Terus?

Mauu

Mau apa?

Ah udah lah, males!

Raka mematikan handphonenya dengan kasar lalu mendengus kesal. Ia menghentakkan kakinya ke tanah dan berguling-guling di rumput.

Dengan segera Zen menarik pinggang Raka agar berhenti berguling. "Nanti pusing," tegurnya.

"Bodoamat." Pemuda manis itu beranjak berdiri dan meninggalkan Zen sendirian.

Raka berjalan menuju kantin untuk membeli salah satu minuman favoritnya.

"Buk! Tumbas milkshake strawberry setunggal!"

(Bu! Beli milkshake strawberry satu!)

"Oh ya, bentar."

Pemuda itu berjalan ke salah satu kursi yang kosong. Ia menumpukan kepalanya di atas meja hingga pipi berisi nya tergencet.

Beberapa kali ia terdengar menghela napas dan berdecak kesal. Hingga 10 menit kemudian, seseorang meletakkan segelas milkshake strawberry di depannya.

"Makasih buk," ujarnya tanpa menatap orang itu.

"Sama-sama," jawabnya. Raka langsung mendongak ketika mendengar suara itu.

"Kak Danis?"

Fara tersenyum. Ia mendudukkan diri di sebrang Raka. "Kenapa kok kaya badmood gitu?"

"Gapapa."

"Nanti biar aku yang bilang sama Jendra." Raka langsung menoleh dan tersenyum lebar.

"Makasih! Eh tapi tau darimana?"

"Tadi ga sengaja denger," bohongnya.

.

.

.

"VIJENDRA SHANKARA!"

Plak

Bugh

Jendra sedikit terhuyung ketika mendapat tamparan dan pukulan tiba-tiba.

"Fara?"

Plak

Sebuah tamparan kembali ia terima. Fara menarik kerah baju sepupunya itu dan memukul pipi Jendra.

"Bisa-bisanya lo ngelukai Raka pake benda sialan lo itu!?"

"Gue-"

"Apa!? Kalo lo ga mau ngurus dia, bilang! Gue bisa bawa dia dan rawat dia sendiri!"

Eternal; Shanka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang