Love Story 1

31 6 0
                                    

"Kak Baldric, tunggu aku"

"Lambat sekali kau ini"

"Aku kan perempuan, mana bisa secepat kakak"

"Iya, iya. Ayo kakak gendong"

Gadis kecil berusia lima tahun itu, dengan senang hati naik di punggung kecil Baldric. Satu-satunya kakak yang di milikinya, dia sangat menyayangi anak laki-laki berusia lima tahun lebih tua darinya itu. Dan bukan hanya dirinya, tapi mereka berdua memang saling menyayangi antara satu sama yang lain. Berdua, hanya berdua. Mereka selalu tertawa bahagia di setiap permainan yang keduanya mainkan.

*****

"Kalian jangan berani mengganggu adikku. Atau aku pukul kalian, sampai wajah kalian benar-benar hancur"

Kalimat itu yang selalu menjadi susunan kata pembelaan untuk sang terkasih, tiap kali dia melihat ada anak lain mengganggu serta membuat adiknya itu menangis.

"Kak Baldric, jangan. Kasihan mereka kalau kakak pukuli"

"Kalian dengar itu. Pergi kalian!"

"Aku takut. Jangan marah-marah seperti itu lagi, kak"

"Sssttt, ayo kita pulang. Jangan menangis, nanti ibu marah lagi sama kakak. Ayo, naik ke punggung kakak"

"Tapi.....?"

"Cantiknya kakak mana?"

Dia yang masih melihat wajah cemberut sang adik, selalu menghibur si gadis kecil kesayangannya yang selalu merekahkan senyuman setiap mendengar kata pujian untuknya.

*****

"Aaaaakkkkk"

"Baldric, kau apakan adikmu?"

"Selene jatuh, ibu. Bukan salah kakak"

"Di mana kakakmu?"

"Kakak di kamar mandi, ibu. Jangan marahi Kak Baldric, dia tidak bersalah"

"Sudah, sudah. Jangan menangis. Baldric, lain kali jangan meninggalkan adikmu"

"Ibu. Jangan marahi kakak"

"Iya, sayang. Ibu tidak marah sama kakak"

Membuat anak laki-laki itu kebingungan dengan pembicaraan adik dan juga ibunya, setelah teriakan sang adik yang dia dengar hingga membuat dirinya segera keluar dari dalam kamar mandi.

Karena sang ibu yang selalu memarahinya tiap kali sang adik menangis, tapi itu tetap tidak bisa membuat dia mengurangi kasih sayangnya. Justru semakin membuatnya berusaha lebih keras lagi, untuk menjaga serta melindungi gadis kecil tercintanya.

*****

"Selene, ayo pulang"

"Kak Baldric, kenapa sih? Selene kan cuma jalan pulang bareng Frans"

"Anak gadis tidak boleh berduaan dengan lawan jenis. Kakak bilang ibu, lho"

Ancaman itu yang selalu dia katakan setiap kali dia melihat adiknya sedang bersama dengan anak lain selain dirinya, karena dia sangat tidak menyukai itu. Dia akan selalu marah, karena adiknya kini telah tumbuh menjadi gadis ayu rupawan hingga banyak pemuda yang berusaha mendekati adiknya itu.

*****

"Kak, di suruh ibu isi bak mandi"

"Nanti, kakak antar Daisy pulang dulu"

To Be Or Not To BeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang