07. "Putusin pacar lo."

1.8K 82 1
                                    

Nihao!🧜 selamat malam Kamis. Di daerah ku bsk tanggal merah, di daerah kalian warna apa?

Kalau habis baca biasakan kasi vote looh💋

Ya, yauda, sekian. Semoga menghibur– Semoga suka💙

“Jangankan dari jarak dekat. Jarak jauh berkilo-kilo meter saja aku bisa merasakan hadirmu.”

/plak! [ngawur]

~00~



“Jinja?! Jadi lo main bareng si Hansel?” Elvaretta berkata heboh, kedua matanya membulat sempurna tidak percaya.

“Gila, dunia emang sempit, benar adanya coy!”

“Jadi dia temen SMP lo berdua?” Rubby bertutur.

Xavera mengangguk semangat. Lalu perempuan berambut ombre berwarna merah 9itu menyenggol bahu Elvaretta jahil.

Ia berkata. “Nih dia, dulu demen banget sama si Hansel.”

“Demi???” Rubby sampai menahan diri untuk meminum.

“Apaan si anjir! Itu mah jamannya kapan. Cinta monyet ah!” Elvaretta membela diri.

Rubby memicingkan matanya sampai bibirnya pun maju seperti bebek. “Lo beneran udah enggak suka kan?” Ia hanya memastikan.

“Enggak Rubby sayangku, lo bebas mencintai dia sepuasnya! Lagian gue udah punya doi kali,” terang Elvaretta.

Rubby tersenyum puas, lalu bersandar pada kursi. Ia menunjukkan dua jari jempol. “Bagus!”

Keempat perempuan itu tengah berkumpul di tempat lokasi syuting. Elvaretta dan Xavera memang berniat dan sudah biasanya berkunjung ketika Radea ataupun Rubby memiliki kegiatan untuk syuting.

Ketika sedang menyukai seseorang, memang mata pun akan selalu peka untuk langsung melihat. Rubby langsung berjingkrak ketika Hansel keluar dari ruang pemotoan bersama Kenzo.

“Ih edan! Ko makin cakep anjir!” Elvaretta berseru heboh, mengguncangkan tubuh Xavera tak terkendali.

“Heh! Udah hak paten gue! Enggak boleh lirik-lirik!” Rubby menegur, kedua matanya membidik tajam memberi peringatan.

“Yeeu pelit!”

“By the way. Gue denger dia punya pacar waktu SMA.” Xavera berujar, membuat kedua netra Rubby langsung beralih.

“Haah? Masa? Yakin lo? Cantik enggak? Pasti cantikan gue kan?” serbu Rubby tanpa jeda.

“Semprul!” Xavera menoyor kepala Rubby. Ia kembali berujar. “Gue enggak tau, denger gosip dari grup alumni aja.”

“Heem, mungkin udah putus ya? Itu kan pas dia masih SMA.”

“Enggak denger gosipnya lagi sih. Orang dia enggak publish,” jelas Xavera melanjutkan.

“Red, lo hobi banget si diem!" Elvaretta mencetus– Menyenggol bahu Radea.

“Ya terus gue harus ngapain? Kayang depan lo pada?”

“Boleh sih.” Elvaretta menyengir.

Radea tak lagi merespon. Dia tipikal perempuan anti basa-basi. Dalam pertemanan mereka, bisa di bilang juga Radea adalah sosok yang dewasa dan sigap.

“Eh, gue mau nyamperin ayang ah, dah!” Rubby langsung kabur begitu saja.

“Gue jadi aneh liat si Rubby yang begitu,” komentar ini datang dari mulut Elvaretta.

Obsession The Big One ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang