34. Adult Episode Practice(!)

584 22 0
                                    

“Really? Hansel Louis? You're a child Arabell dan Danen? Sama sekali nggak ada kebohongan?”

Kemarin, baik Celina dan Aarav, sama-sama tak percaya dengan kehadiran Hansel. Meski wajah Hansel tampak sangat mirip dengan ibunya, tetapi masih ada setitik rasa tak terduga.

Celina saat itu langsung menangis haru. Memeluk tubuh Hansel layaknya seorang ibu seperti biasa. Tidak ada kecanggungan apapun dalam dirinya.

“Tante kira, itu bukan kamu. Harusnya tante selidiki lebih dalam tentang kamu, apalagi kamu partner Rubby.”

“Rasanya bahagia. Tante kaya meluk Arabell lagi, tapi versi laki-laki. Kamu selama ini, tinggal bareng pak Bram kan?”

“Kamu tahu? Kamu boleh ambil Rubby tanpa izin tante. Karena itu janji kami, waktu kalian umur tujuh tahun. Tante nggak nyangka, itu akan terjadi.”

“I am very happy. Thank you for coming. Auntie hopes for your presence in our lives.”

Dengan begitu saja, tanpa perlu berbasa-basi atau melakukan perjuangan keras. Hansel sudah di terima.

Takdir macam apa ini? Mengingat kejadian seminggu lalu, membuat Rubby tak percaya. Apalagi mengetahui hubungan Celina, dan Arabell– ibunya Hansel, yang ternyata adalah teman dekat.

Speechless dikit nggak ngaruh," gumam Rubby.

“Hah? Kenapa, Rubby?”

Seorang tata rias yang tengah membenarkan make up Rubby terbengong. Reflek menyahut, karena Rubby berucap tiba-tiba.

Sadar situasi, Rubby membuka mata dan menyengir. “Enggak apa-apa. Cuman keinget surprising incident.”

“Owala. Hehehe, emang suka gitu ya? Saya juga sering ngalamin.”

Huum. Hidup di bumi lucu ya.”

*****

Hari ini, Rubby dan Hansel di buat kembali sibuk dengan shooting. Pekerjaan yang melelahkan ini mengambil banyak waktu me time, dan santai bersama teman.

Di tambah, kemarin Rubby malah kabur lama dan tak menghafal dialog pada scene yang akan di tayangkan.

“Kak, mau bantu gue latihan scene ini nggak?” Rubby menunjukkan lembar demi lembar naskahnya, pada Denis.

“Kamu mau nyoba scene, kaya gini bareng saya?” Alis Denis tampak bertaut dalam.

Memangnya kenapa pula? Hanya percobaan lagipula.

“Kenapa–”

Grep!

Baru saja akan berteriak marah, karena ia kira ulah Janu yang sering jahil. Tetapi ternyata Hansel, yang tengah memegang naskahnya juga.

“Ayo latihan dulu.”

“Eh? Baru aj–”

“Lo mau nyoba scene kaya gini bareng dia? Enggak ngotak?” Suara itu sangat sinis menyapanya.

Padahal, Rubby rasa dirinya tidak salah sama sekali. Bagian mana yang mengesalkan?

Hansel langsung menarik pergelangan tangan Rubby. Membawanya ke sebuah kamar, yang sudah tersedia berbagai kamera dan perlengkapan lain.

Obsession The Big One ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang