22. Hubungan itu apa?

518 30 2
                                    

Hai-hai-hai!

Kisah Rubby dan kawan-kawan kembali, meski nggak ada yang menanti, aku akan tetap update sesuka hati😻😽 mwhwhehehe.

BYBA (buat yang baca-baca aja!)

Happy reading!😁

___________________________
_____________
__________________

Flashback on..

“Sampai kapan kamu mau menutup mata sama perempuan itu, Hansel?” Suara tegas itu menjadi pengisi keheningan di antara mereka.

Keduanya sama-sama di hiasi kabut dingin yang lebat, seolah-olah saling menggunakan benteng pelindung masing-masing.

“Itu urusan Hansel. Nggak perlu ada campur tangan kakek.” Entah yang ke berapa kali ucapan ini terlontar. Kedua pria berbeda usia itu sama-sama kokoh pada pendiriannya.

Mereka memiliki opini dan keputusan sendiri, namun lupa cara berkomunikasi dengan benar.

“Kamu bicara begitu seolah sudah hidup tanpa tetesan minum dari saya?”

Hansel menahan gejolak emosi yang selalu muncul tiap kali bertemu ataupun bersitatap dengan kakeknya. Entah apa yang membuat Bram memaksa ia untuk menjauh dari Nadifa?

Tanpa penjelasan, tanpa bicara apapun, keputusan sepihak selalu Bram lakukan– tanpa melibatkan ia di dalamnya. Padahal itu adalah hidupnya.

Whatever that is, tapi apa pantas kakek selalu atur hidup Hansel? Fine for all, but not with this problem!”

Jika kakeknya bersikap keras, maka Hansel pun sama. Dia juga lahir dari darah keluarga yang sama.

Tak ada yang bisa mengatur hidup Hansel jika itu berhubungan dengan Nadifa, Hansel akan usahakan, walau yang ia lawan adalah kakeknya sendiri.

Hansel berdiri dari posisi duduk, dia memilih pergi tanpa berpamitan–ya seperti biasanya. Terlalu muak dan malas jika harus melanjutkan perdebatan.

“Liat semua dokumen itu, dan kamu bisa nilai sendiri kenapa saya minta kamu jauhi perempuan itu.”

Bram melempar cukup keras sebuah berkas dengan map berwarna kuning ke atas meja. Gebrakan itu membuat Hansel berhenti melangkah, lantas membalikkan tubuhnya.

“Semua keputusan saya bukan semata-mata untuk menekan kamu, tapi juga kebaikan kamu Hansel.”

∆∆∆

Bagaimana bisa Hansel tak mengetahui apapun tentang kekasihnya? Bagaimana bisa hubungan yang sudah terjalin sangat lama bisa menyembunyikan rahasia besar seperti ini?

Apa yang selama ini Hansel lakukan? Mengapa ia tak perhatikan bagaimana kondisi kekasihnya?

Itu adalah isi pikirannya yang berkecamuk. Banyak tanda tanya yang tak terjawab tanpa bertanya.

Setelah melihat dokumen itu, putuskan apa pilihan mu Hansel.”

Perkataan kakeknya bagai boomerang yang terus terngiang di otaknya. Jiwanya berkelana kemana-mana, memikirkan banyak hal.

Obsession The Big One ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang