19. In The Middle Of Trouble

640 28 0
                                    

Rubby tidak menyangka bahwa keadaannya akan seperti ini. Mungkin ini menjadi salah satu keinginannya, tetapi juga gugupnya luas biasa.

Tangan kanan Rubby keringat dingin dan gemetar saat akan melingkari leher Hansel, rasanya benar-benar mendebarkan. Sudah Rubby bilang kan, jika bersama Hansel akan lain lagi suasananya.

Rubby menggigit bibir bagian bawahnya kala merasakan tangan itu bergerak melingkari pinggangnya. Gaun belakangnya sangat terbuka sehingga bisa merasakan jelas tangan kekar itu singgah di sana. Ia tengah duduk di kepala sofa, sedangkan Hansel di tepat di sofanya.

"Rubby! Coba sedikit nengok ke Hansel," seruan itu Rubby ikuti. Netranya langsung bisa menatap wajah Hansel dari atas. Jantungnya berdegup kencang. Ini gila bukan?

"Oke sip! Bagus!" Sang fotografi puas setelah melihat hasilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Oke sip! Bagus!" Sang fotografi puas setelah melihat hasilnya.

"Ganti kostum, masih ada satu pemotretan!"

Kali ini Rubby memakai dress panjang hingga mata kaki. Bagian paha kanan hingga ujung kakinya terbuka. Sedangkan bagian lengan dan dadanya pun tidak ada bedanya.

Berbeda dengan warna pakaian Rubby, Hansel menggunakan kemeja putih serta tiga kancing terbuka. Kemejanya di buat berantakan dengan noda-noda kotor yang menghiasi.

Di posisi kali ini, Rubby yang berada di atas sofa, sedangkan Hansel di bawahnya duduk berlutut dengan wajah mendongak menatap Rubby. Tatapannya di buat nelangsa. Dagunya di angkat menggunakan jari telunjuk Rubby.

"Rubby, coba pasang mimik wajah sedikit menyeringai?" seru fotografi.

Rubby melakukannya tanpa berbicara. Bibirnya yang di poles oleh lipstik merah sangat benar-benar pas dan menantang.

Keduanya bersitatap hingga beberapa detik saja. Namun efeknya benar-benar menusuk sangat dalam ke relung hati Rubby, dia di buat gugup oleh tatapan cowok itu.

"Lo boleh tatap gue sepuasnya my Rubby ..." bisik Hansel pelan, dia menyeringai tipis. Posisinya masih sama.

Rubby tersenyum kecil, dia memiringkan kepalanya ke samping. Menarik dagu Hansel mendekat ke arahnya. "Of course. I will stare at you until satisfied," balas Rubby berani.

Ini bukan sesi pemotretan atau shooting, namun adegan itu terekam jelas oleh kamera.

Senyum Hansel semakin mengembang ke samping, membentuk seringai lebih tepatnya. "Oh really? I will be very happy."

Rubby tidak tahan lagi. Akhirnya mendorong tubuh cowok itu pelan, ia langsung berdiri dan sedikit menjauh. Sedangkan Hansel malah tertawa kecil, dengan kedua tangan menopang berat tubuhnya sendiri.

See? Rubby tidak gila sendirian kan?

******

Padahal sudah satu setengah jam berlalu, namun Rubby masih terbayang-bayang pada kedekatan itu.
Tubuhnya pun terasa dingin dengan bulu kuduk meremang. Rasanya seperti akan meledak jika terus-terusan memikirkan bagaimana intensnya jarak itu menempel.

Obsession The Big One ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang