Melepas bukan berarti tak bisa menjaga. Hansel banyak berfikir panjang dan luas, setelah berbicara banyak dengan Kenzo kemarin. Meski umurnya dengan Kenzo tidak jauh berbeda, Kenzo di lahirkan lebih bisa berfikir dewasa dan cemerlang di banding Hansel.
Lelaki berdarah Inggris–indonesia tersebut, memutuskan untuk mengakhiri rasa bersalahnya yang luar biasa kuat. Dia mendatangi Nadifa, tanpa membicarakan pernikahannya yang akan di selenggarkan.
Dan seperti biasa, Hansel selalu memeluknya. Menyalurkan rasa hangat dan aman.
Nadifa tidak gila sepenuhnya, dia hanya memiliki gangguan yang membuatnya harus berada disini. Karena jika berada di luaran, kemungkinan, ayahnya akan kembali mencari dan menyiksanya.
Disosiatif adalah gangguan jiwa yang Nadifa derita. Sama halnya seperti penderita kepribadian ganda. Disosiatif kerap kali membuat penderitanya mengalami ketidaksesuaian pikiran, lingkungan serta indentitas diri.
Penyebab disosiatif biasanya berawal karena rasa trauma.
“Kamu mau pergi kemana? Kamu mau ninggalin aku lagi?”
Tangan kurus dan putih Nadifa selalu tanpa ikatan jika bersama Hansel. Perempuan itu tengah menahan mati-matian air matanya yang akan turun membasahi pipi.
“Aku nggak ninggalin kamu Nadifa. Aku cuman pergi sebentar, dan akan selalu liat kamu kesini.”
Hansel tidak berani mengungkapkannya. Bahwa dia harus menikahi Rubby, dan melepas Nadifa. Hansel akan melakukan itu perlahan, membuat Nadifa terbiasa, mungkin sangat sulit, ia harus menemukan seseorang yang Nadifa sendiri bisa percaya padanya.
Nadifa menggeleng lirih. Tanda menolak. “Aku nggak izinin kamu pergi. Jangan, jangan tinggalin aku Hansel.”
Nadifa selalu mengucap sesuatu hal berulangkali untuk memperjelas. Perasaan itu datang karena ia takut jika sang lawan bicara tak dapat mendengar. Semua tindakannya adalah sebab trauma masa lalu.
Ucapan yang selalu ia utarakan berulangkali, adalah bentuk untuk sang lawan dapat mendengarnya.
Hansel mengusap surai rambut Nadifa. Kini dia tahu, perasaan sayangnya hanya sebatas itu saja untuk Nadifa. Perasaan perhatian pun hanya sekedar itu saja. Berbeda dengan tindakannya jika dengan Rubby.
Ia kira, perasan menjaga itu adalah bentuk cinta, ternyata adalah bentuk tanggungjawab yang bersarang dalam hati.
Mengulas senyum, Hansel mencubit pipi tirus Nadifa. Menyalurkan perhatiannya tulus.
“Aku cuman absen beberapa hari buat nggak datang kesini mulai besok, bukan pergi selamanya.”
Nadifa menatap netra Hansel lekat, memeriksa kebohongan yang tak dapat dia deteksi.
Perempuan itu mengulurkan jari kelingkingnya. Dengan suara pelan dan lembut, dia berkata. “Janji? Janji nggak akan ninggalin aku?”
Sesak.
Hansel menatap jari kelingking itu rumit. Janji yang mungkin tak akan di tepati ketika jari Hansel juga bertaut.
Laki-laki itu, menangkap semua jemari Nadifa, menggenggamnya hangat.
“Pas kita ketemu lagi, aku bakal bawa kamu keluar. Mau?”
“Mau, mau!”
Kedua mata Nadifa berbinar. Dia menantikannya. Dengan mudah, melupakan janji yang akan ia lakukan tadi.
Terlalu menyerahkan diri pada Hansel. Sampai-sampai, hidupnya sendiri pun, Nadifa percayakan pada lelaki tersebut.
“Aku bakalan tunggu kamu, Hansel!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession The Big One ✓
Romance[SELAMAT MEMBACA] ** Dia adalah seorang bintang ternama yang sering di bicarakan di berbagai serial media. Kehidupan yang sering di jalaninya adalah sebagai aktor film. Ada salah satu aktris yang berhasil membuatnya seperti tersihir. Dia adalah Griz...