Annyeonghaseo chingghuya!🧜
Gimana kabar kalian? semoga selalu sehat💙Selamat membaca! Biar lebih enak sediakan kopi dan seblak💋
____________________________
________________
_________~Ω•Ω~
Penayangan pertama film yang di perankan oleh Hansel dan Rubby sudah membeludak besar, padahal belum genap satu hari tetapi sudah menghasilkan ribuan penonton.
Film dengan judul 'My girl is mine.' begitu langsung menjadi pembicaraan yang panas. Apalagi kedua visual peran utama yang sangat mewah. Penonton tentu sangat antusias. Bahkan bukan hanya penonton, prosedur dan sutradara juga turut antusias dengan projeknya kali ini.
Para aktris di persilahkan untuk istirahat terlebih dahulu, sembari di rias untuk menyiapkan adegan selanjutnya. Rubby sibuk menyedot Boba yang telah di belikan Denis, sedangkan wajahnya sibuk di rias oleh sang stylist pribadinya.
“Rubby, coba pejamin matanya sebentar.”
Rubby langsung menuruti perkataan sang stylist sambil bersandar pada kursi, kepalanya menggunakan bantalan leher yang membuat posisinya lebih nyaman.
“Selama saya make over, Rubby bisa santai dulu.”
“Oke Mbak, terimakasih.” Minuman yang di pegangnya pun di pindahkan ke atas meja.
Di saat ia mulai hampir terlelap, telinganya mendengar percakapan yang mana membuatnya terpaksa membuka mata, karena gerakan Ailee yang tengah merias juga ikut berhenti.
Rubby pun memilih membuka matanya malas-malasan. “Loh? Ngapain?” Di lihatnya juga Ailee yang sudah pergi.
Hansel tak menjawab, namun malah mengambil dan meminum Boba milik Rubby.
Dan ... bukan itu yang menjadi permasalahan Rubby, tetapi pada sedotannya. Mereka meminum dengan sedotan yang sama!
“Lo enggak punya uang atau gimana sih? Itu punya gue!” Mengalihkan rasa malu dengan marah. Rubby menarik kembali minumannya secara kasar.
Sosok cowok di depannya tak berbicara sedari tadi, tetapi pandangannya tak lepas sedetik pun ke arah lain– terus memandang Rubby seolah tak akan pernah melihat lagi.
Oh God– Rubby tak bisa berkata-kata. Dirinya makin kalut di tatap sedemikian rupa intensnya!
“Stop looking at me.”
Hansel tertarik, ia yang tengah duduk di atas meja memajukan tubuhnya condong ke depan dengan kedua tangan di saku celana. “No, seeing you is what i like.”
Bukankah terdengar seperti gombalan? Lidahnya begitu lihai mengucapkan kata-kata manis, tcih!
Kalian pikir Rubby akan terpengaruh? Ya ... sebenarnya sedikit. Ia merasa detak jantungnya konser dadakan di dalam sana.
Rubby hanya berdecak. “Lo pikir gue baper di gituin, hah? Ya kali, enggaklah!”
“Lo baper sama gue?”
“H-ha?” Otak Rubby mengalami kemacetan dadakan. Ia telat menyadari ucapannya yang seperti menyatakan bahwa dia baper. Sial! Bukankah itu memalukan huh?
“Nggak! Apaan si.” Rubby mendelik sinis.
Hansel semakin tersenyum puas. Perilaku Rubby membuatnya senyum-senyum sendiri.
“Piw!” Siulan menggoda menghampiri mereka. Keduanya menoleh menatap pada dua orang yang datang menghampiri mereka.
“Gini ni kalau orang jatuh cinta di satukan dalam satu film,” sindir Janu tertawa renyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession The Big One ✓
Romance[SELAMAT MEMBACA] ** Dia adalah seorang bintang ternama yang sering di bicarakan di berbagai serial media. Kehidupan yang sering di jalaninya adalah sebagai aktor film. Ada salah satu aktris yang berhasil membuatnya seperti tersihir. Dia adalah Griz...