Halo guys!
Happy Eid Al-Adha Mubarak, bagi yang menjalankan 🙏✨
____________________________
___________________
_____________Setelah proses syuting selesai. Para aktris di biarkan untuk beristirahat terlebih dahulu. Rubby yang baru keluar dari ruang pemotretan langsung menyuruh Denis mendekat- lebih tepatnya mengambil minuman yang ada di tangan laki-laki itu.
Denis tak masalah, malah sibuk mengipasi Rubby menggunakan kipas genggam mini. Awalnya Rubby nyaman, namun dia langsung mengambil kipas itu beralih ke tangannya.
"Kak, gue laper." Beritahu Rubby. Keduanya masuk ke ruangan peristirahatan. Banyak para aktris yang tengah di make over atau hanya sekedar bermain ponsel.
"Mau apa? Biar langsung saya beliin," jawab Denis, terus berdiri di samping Rubby.
"Terserah." Denis mulai deg-degan. Kata 'terserah' dari mulut perempuan itu sangat membingungkan.
"Emm pizza?" tawar Denis ragu-ragu.
"Buat makan siang ko pizza sih? Jangan itu."
"Terus mau apa?"
"Terserah." Denis menahan nafas. Menyunggingkan senyum paksa saat menambahkan kalimat lagi.
"Gimana kalau nasi padang yang di deket persimpangan itu?"
Rubby tampak berfikir. "Bol- eh enggak deh, enggak mau itu." Kepalanya menggeleng. Merasa tak berdosa membiarkan orang lain kelimpungan dengan tingkahnya.
Denis ingin menangis sekarang juga, ingin mengamuk tapi tidak berani. "Apa yang kamu mau Rubby?" Dia masih berusaha sabar. Ah sebenernya kesabarannya sudah hilang setiap kali menghadapi tingkah Rubby, hanya saja selalu di tahan. Mungkin lama-kelamaan Denis akan stres dan meluapkannya.
"Batagor deh, kayanya gue pengin batagor." Kenapa tidak bilang dari tadi hah? Setelah membuat Denis pusing baru menyatakan. Tetapi ... mencari batagor itu tidak gampang! Dimana ia harus mencarinya?
Denis hanya mengangguk, daripada nanti ia di buat pusing lagi. Segera Denis memilih cepat-cepat mencari batagor.
"Eh Kak!" Denis berhenti di ambang pintu keluar, dia menoleh lagi pada Rubby.
"Sekalian pop ice ya." Tidak perlu menyebutkan ingin rasa apa, karena Denis sudah tahu tentang segala makanan dan minuman favorit Rubby.
Selepas kepergian Denis, Rubby mengutak-atik ponselnya, membuka aplikasi Oren, sudah lama ia tak membukanya.
"Rubby!" Untuk mendapat ketenangan memang tak pernah ia dapat, baru saja membuka salah satu karya penulis favoritnya, sudah di ganggu.
Dia menoleh. "Apa?"
"Lo harus buka Instagram sekarang! Heboh banget loh ini."
"Kenapa sih? Ceritain aja."
Chintya menggeleng sangat rusuh. "Lo harus buka sendiri, cepet!"
Rubby mendengus, dia yang sudah berada di aplikasi Wattpad harus kembali keluar menuju Instagram. Ketika dia baru membuka aplikasi itu, banyak notifikasi yang bermunculan. Tidak aneh sebenarnya, hanya saja ketika membaca sekilas apa yang di bacanya, membuat ia reflek melotot terkejut.
Ada sebuah foto Hansel yang tengah berada di suatu ruangan, seperti rumah sakit karena ada brankar dan juga alat-alat lain seperti di rumah sakit. Parahnya di foto itu Hansel terlihat tengah mencium seorang perempuan yang menggunakan baju pasien.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession The Big One ✓
Romance[SELAMAT MEMBACA] ** Dia adalah seorang bintang ternama yang sering di bicarakan di berbagai serial media. Kehidupan yang sering di jalaninya adalah sebagai aktor film. Ada salah satu aktris yang berhasil membuatnya seperti tersihir. Dia adalah Griz...